Eksplor Bali: Kulineran di Pantai Lebih, Gianyar, Bali

 Assalammualaikum wr wb


Bertepatan dengan perayaan Galungan di Bali, dan pak su libur kerja, sore di hari itu, kami kulineran ke Pantai Lebih, yang terletak di Kabupaten Gianyar, Bali.

Memang tujuannya kulineran sih. Tapi mohon maaf ni, saya lupa nama restorannya apa. Pak Suami ditanya pun juga lupa nama restonya. Padahal beliau sudah lebih dari satu kali berkunjung ke tempat ini bersama teman-temannya. Hadeuuhhh...

Gapapa ya manteman. Pokoknya itu restoran terletak paling ujung kalau teman-teman berkunjung ke Pantai Lebih ini. Paling ujung di sebelah kanan. Dan di depan restorannya ada patung ikan besaaarrrrrr sekali.

Patung ikan. Ikon si restoran. Bisa jadi patokan ya teman-teman kalau mau berkunjung ke resto ini

Resto ini terletak di pinggir pantai. Namanya Pantai Lebih. Dekorasinya cukup unik. Tempat pilihan makannya ada yang lesehan, atau dengan meja kursi.  Yang tempat makan lesehan bertirai-tirai, gaya ini mengingatkan saya akan gaya timur tengah de..

Ketika kita sudah duduk di tempat pilihan kita. Maka pelayan akan menyuguhkan welcome food eh welcome snack. Bukan welcome drink ya, tapi welcome snack lebih tepatnya. Berupa kripik yang rasanya agak mirip sama kue bawang or kripik bawang.

Kalau mau lesehan, di sini pilihan tempatnya. 

Welcome snack

Makanan di sini semuanya seafood, ikan, udang, lobster, kerang, kepiting. Menunya ada paketnya. Ada 8 paket. Dan harganya terjangkau lho.

Ketika itu kami memesan paket 3 yang terdiri dari ikan kakap bakar, sayur plecing dan sepiring nasi putih. Ikannya lumayan besar untuk harga 60 ribu rupiah sepaket.

Lalu kami juga memesan paket 2 yang terdiri dari sup kepala ikan, telur ikan yang digoreng, dan sepiring nasi putih. Paket 2 ini dibandrol dengan harga 35 ribu sepaket. Telur ikannya diiris kecil-kecil seperti pada foto di bawah. Kurang mantap menurut saya. Coba kalau dibiarkan saja gede-gede menggorengnya, tanpa diiris begitu, pasti lebih mantap de.

Lalu kami memsan udang bakar. Saya lupa harganya berapa seporsi. Tapi satu porsi itu ada kikira 10 tusuk udang bakar. Rasanya maknyusss...

Lalu kami memesan nasi goreng dan kentang goreng untuk si bungsu, yang makannya kebetulan di sore itu rada pilih-pilih. Topping nasi goreng ini adalah telur ceplok, irisan timun dan tomat, dan krupuk. Dan saya juga lupa berapa harganya. Tapi yang pasti si bungsu makannya habis. Emaknya pun senang.

Lalu kami memesan paket 8, yang terdiri dari kerang (gak tau juga dimasak apa, asam manis kayaknya), sayur plecing, dan sepiring nasi putih.

Oh iya, di paket itu juga adalah pilihan nasi. Kita bisa pilih, ingin nasi putih atau nasi sela. Nasi sela adalah nasi yang dicampung sama ubi, yang sepertinya dikukus bersamaan dengan nasi. Ubinya dipotong kotak-kotak kecil.  Tapi mohon maaf, saya kurang tertarik memesan itu.

Sebenarnya ada menu lobster. Tapi sayangnya, ketika itu lobster yang harganya 100 ribuan udah sold out. Saya kurang ikhlas beli yang 200 ribuan hehehe... Mungkin lain kali ada kesempatan icip lobster.

Photo Dokpri


Paket 3



Paket 2, Telur Ikan. Dan Udang (tidak termasuk paket)

Kerang



Penampakan interior restoran 

Di resto ini juga tersedia musholla. Jadi kami pun sempat sholat maghrib di tempat ini.

Demikian cerita saya kali ini


---------------------------------------------------------------------------------------------------------


Assalammualaikum wr wb teman-teman...

Saya lanjut lagi ceritanya ya...

Hari Sabtu tanggal 20 November 2021 yang lalu, saya berkesempatan mengunjungi restoran pantai lebih ini lagi. Kali ini selain bersama keluarga, saya juga bersama dengan tiga orang teman.

Alhamdulillah, akhirnya saya tau nama restonya haha

Nama Restorannya adalah 'Warung Bendega'.

Awalnya sebenarnya kami ingin makan sore di Restoran Bebek Bengil. Tempat 'Bebek Bengil' ini cantik sekali lho teman-teman. Banyak kolam ikan yang berisi penuh Ikan Koi. Ya Allah, tuh tempat adem banget. 

Kami memilih tempat kami duduk, yang sengaja dipilih di dekat kolam ikannya, soalnya anak-anak excited sekali ngeliatnya, kalo duduknya dekat kolam ikan, kan jadi mudah mengawasi anak-anak yang heboh itu.

Memesan makanannnya pun pake QR Code. Yang mana sayang yang gaptek nanggung ini agak gimana gitu. Alhamdulillah gak lama petugas yang melayani datang bawa buku menu. Di buku menu, menunya lebih banyak pilihan daripada pesan melalui aplikasinya.

Harga di sini seporsinya sangat WOW manteman. Mihil. Tapi ya sudahlah, dah terlanjur duduk, anaknya pun dah seneng kali mau makan bebek.

Singkat cerita, giliran emaknya yang bolak balik menu, orang terakhir yang belum pesan itu saya.

Dan saya adalah tipe orang yang membaca menu sampai habis sebelum memutuskan mau pesan apa.

Beda sama yang lain, langsung pesan menu bebek yang ada di halaman awal-awal menu.

Dan ternyata.... Jengjeng....

Setelah menu bebek, bertaburan lah menu-menu tak halal... Oh My God...

Batal makan bebek di situ...

Semuanya pun memutuskan cari resto lain. Kami pun berjalan keluar beriringan. Pelayannya ndak ada yang berani nanya. Padahal, awak pengen minta maaf, tapi ndak ada yang mau mendekati kami.

Ya sudahlah... 

Akhirnya kami memutuskan untuk mengajak teman-teman ke Warung Bendega di Pantai Lebih.'

Dan kali ini, saya pesan lobster manteman.. Uenak lho.. Tapi lupa motonya. Gegara terlalu excited sekali ngeliat hidangan lobster yang menggugah selera itu, MasyaAllah... 

Kapan-kapan saya foto de kalo ke sana lagi.


Demikian lanjutan cerita saya soal kulineran di Pantai Lebih.

Salam

18 komentar:

  1. Kak Vi.. telur ikannya beneran lebih asyik digoreng utuh ya.
    Awak pun penggemar telur ikan. Enak kali lah itu.
    Rasa gurihnya bikin nagih.
    Kapan-kapan ke pantai lebih jangan lupa Poto lobsternya ya .
    Wkwkwk

    BalasHapus
  2. Mbaak harga 60 ribu rupiah untuk sepaket menu pertama yang dipilih itu murah lhoo. Masya Allah ... jadi pengen makan di Warung Bendega. *_*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat kak Mugni. Mana ikannya besar pula kata kak Vi. Jadi senang pengen balik rasanya.

      Hapus
  3. Warung Bedega itu punya walikota denpasar mba, pak rai mantra. Ada beberapa cabangnya. Yang di renon juga enak itu tempat dan suasananya.

    Seru ya mba di Bali. Banyak-Liburnya. Kekeeke.

    BalasHapus
  4. Aku penaran menu makanan yang ada menu tidak halalnya, kan siapa tahu jadi pelajaran suatu saat nanti kalau ke bali hehe

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah terhindar dari makanan tidak halal ya
    Meski yg dipesan bebek, tapi kita tidak tahu kalau alat masak, minyak dll itu apakah sudah suci atau tidak
    Salut dengan pilihan lebih baik cari tempat lain dan akhirnya makan lobster di tempat lain yg ternyata tak kalah enak ..

    BalasHapus
  6. Welcome Snack yang diberikan itu gratisan ya Bun?

    Kayaknya ini bisa di adopsi dan modifikasi sama pengelola oantaj cermin Medan. Supaya yang mau wisata sekalgsek kulineran jadi seneng banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari paparan menu kok jadinya tertarik sama telur ikan dan lobster nya ya Bun.

      Hapus
  7. Waduh dengan harga segitu bisa banyak menunya? Asik banget y mana umumnya itu menu seafood yang terbilang bisa menguras kantong hihihii patut dicoba nih kalo kesana

    BalasHapus
  8. Beh enaknya eh makan-makan ikannya..... Tadi aku ngira yang ikan besar tu makanannya. Ternyata cuma patung ta

    BalasHapus
  9. Bali ini selalu memberikan kesan yang menyenangkan ya apalagi pantai-pantai yang indah serta nikmati kuliner lebih menyenangkan di pantainya. Harga seporsi 60 ribu memang masih terjangkau sih kak apalagi terlihat lezat untuk disantap dengan ukuran ikan yang gede tuh.

    BalasHapus
  10. Terjangkau banget ya harga makanannya, kak. Rp35 ribu untuk paket 2. Bisa dijadikan referensi untuk ke Bali nih biar hemat.

    Itu mirip jengkol ya, kak Vi.

    Nasi Sela itu dicampur ubi kayu ya, kak? atau Ubi jalar? Ngebayanginya rada gimana gitu. Belum pernah coba. Hahahaha

    BalasHapus
  11. Banyak-banyak pos ttg kuliner n wisata bali ya kak, seneng aja bacanya biar makin pengen kesana hehe. Ikannya buat mupeng nih

    BalasHapus
  12. hua baca ini jadi kangen Bali banget deh, makan ikan atau seafood bakar di pinggir pantai ditemani deburan ombak tengah malam hua seru banget deh

    BalasHapus
  13. wkwkwk mahal tapi terlanjur duduk ini nih ya mbaa aku juga pernah kayak gitu wkwk yaudahlah sekali ajaa, tapi emang bagus ya viewnya Bali gitu loh

    BalasHapus
  14. enaaak sekali ya, makanan laut di sana tuh keliatan fresh ya, mungkin karena itu kali harganya jadi lebih mahal wkwkw..

    BalasHapus
  15. Bacanya saya ikut ngileer, kak :D enaaak-enaaak, sudah lama sekali juga saya tak makan seafood. Harganya juga terjangkau ya, mungkin krn dekat pantai biasanya lebih murah, pun sudah paketan. Baru tahu juga perihal nasi sela, kirain selain nasi putih pilihannya bisa nasi merah gitu hihi ternyata bukan.

    BalasHapus