Mie Ayam Jamur Spesial Haji Mahmud - Sedari Dulu Hingga Kini

Gerai Mie Ayam Mahmud
(Sumber foto: linknya Mie Ayam Mahmud)



Siapa yang tak kenal Mie Ayam Jamur Haji Mahmud Medan. Mie ayam legendaris di Kota Medan yang telah ada sejak tahun 1988.
H. Mahmud Siregar, sang pemilik gerai Mi Ayam Mahmud yang awalnya berjualan mie ayam dengan menggunakan gerobak dorong, berjualan berkeliling kota Medan.

Di tahun 90an sang pemilik mulai menumpang sebuah lapak di depan Mesjid Al-Jihad, hingga akhirnya di tahun 2010 membuka gerai tetapnya yang masih berdekatan dengan Mesjid yang sama yaitu di Jalan Abdullah Lubis no. 57/71 Medan.

Gerai ini menjadi pusat mi ayam mahmud karena saat ini mereka sudah punya beberapa gerai diantaranya: Amaliun Foodcourt, Carrefour Plaza Medan Fair, D’Loft Thamrin Plaza Lt. 7, Carrefour Komplek Citra Garden dan di Jababeka, Cikarang, Bekasi.

Tetapi saya dan keluarga biasanya mengunjungi pusat Mie Ayam Mahmud yang berada di Jl Abdullah Lubis, belum pernah ke gerai yang lain, karena lebih mudah dijangkau dari rumah dan mungkin juga karena sudah terbiasa dengan Mie Ayam Mahmud yang di Jl Abdullah Lubis ini.


Untuk menu, mie ayam merupakan yang paling dikenal dari Mie Ayam Mahmud. Ada tiga varian menu mie ayam, yaitu:

  • Mia ayam jamur spesial
  • Mie ayam (original)
  • Mie ayam bakso


Mie ayam jamur spesial

Merupakan mie kuning spesial yang dibuat secara istimewa dengan siraman kuah spesial. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan itu segar dan alami. Dan mie nya itu diolah sendiri lho, sehingga kehigienisannya terjaga.
Menggunakan bumbu racikan yang spesial, sehingga menghasilkan rasa yang spesial juga, ditambah dengan atribut mie ayam seperti, bakso, telur asin, daun sop yang bikin wangi, sayur sawi, jamur yang renyah,  hmmmm jadi terbayang-bayang.


Mie ayam biasa (original)

Tekstur mienya yang lembut yang membuatnya mudah dicerna, ditambah atributnya berupa telur ayam dan juga bawang goreng, sedap disantap bersama teman-teman ataupun keluarga.

Mie Ayam Bakso Adalah semangkuk mie ayam dengan tambahan beberapa buah bakso.


Nah, pada Hari Kamis tanggal 12 Desember 2019, selepas Sholat Maghrib, keluarga kecil kami berkesempatan untuk menyambangi lagi Gerai Mie Ayam Mahmud.

Mengunjungi Gerai Mie Ayam Mahmud ini, saya jadi terkenang masa-masa pas masih muda (halahh).
Dulu saya tinggal di daerah luar Kota Medan, pada saat lebaran atau liburan kenaikan kelas biasanya keluarga kami mudik ke Medan.
Setiap mudik itu kami menyambangi Gerai Mia Ayam Mahmud, sebagai salah satu wisata kuliner medan yang wajib dikunjungi, baik itu bareng sepupu, ataupun bersama orangtua dan adik-adik.

Di Kamis tempo hari itu, kami datang berempat, saya, suami, dan dua orang anak laki-laki kami. Dengan suasananya yang dingin karena rada gerimis, kami menyebarang dari Masjid Al Jihad yang memang tepat berada di seberang Gerai Mie Ayam Mahmud ini.

Anak-anak saya dengan penuh semangat memilih tempat duduk yang disuka. Begitu menemukan dan menempati tempat duduk pilihan anak-anak, daftar menu pun datang diantar mba yang manis.
Anak sulung saya langsung minta sepiring sate kerang. Bukan hanya emaknya aja yang suka sate kerang di Mie Ayam Mahmud ini, tapi menurun juga ke anaknya. Sekejab mata sepiring sate kerang yang berisikan empat atau lima tusuk itu pun ludes tanpa sempat saya foto.

Kami pun mulai fokus dengan daftar menu untuk membuat pesanan kami masing-masing.
Kami memilih tiga paket dan satu mangkok bakso mewah. Si sulung memilih paket bakso mewah plus milkshake vanilla. Si bungsu memilih paket nasi goreng spesial plus milkshake strawberry, dan saya memilih paket mie ayam jamur spesial plus milkshake coklat. Sedangkan ayahnya LinRaNa memilih semangkok bakso mewah favoritnya dan segelas jeruk hangat.

Saat menunggu pesanan tiba, hujan pun turun lumayan deras. Suasananya jadi tambah dingin, karena Gerai Mie Ayam Mahmud ini tidak berdinding, eh gimana ya menggambarkannya.
Jadi konsep Gerai Mie Ayam Mahmud ini adalah terbuka, kesannya suasana di dalam gerai dan di luar gerai menyatu gitu lho, sehingga udara dari luar dapat bebas masuk ke dalam gerai, dan kita pun dapat memandang bebas keluar dan kesannya suasana di dalam gerai juga tidak pengap.
Tak lama-lama, pesanan kami pun segera tiba. Seperti biasa kalau sedang makan di luar, pasti de pada saling icip hehehehe.
Apalagi hujan-hujan, makannya yang hangat-hangat seperti mie ayam spesial dan bakso mewah, dan pas waktu makan pulak.



Mie Ayam Jamur Spesial (foto dokpri)


Sedangkan bakso mewah pesanan anak sulung dan ayahnya, selain bihun, bakso besar dan kecil, haaaa ada satu bakso mercon. Bakso yang isinya cabe rawit potong-potong, untung ayah linrana ingat kalau ada jebakan batman di bakso mewah, kalau gak anak sulung kami bisa mengeluarkan api kwkwkwkwk… Atribut di semangkok bakso mewah lainnya itu ada pangsit tapi bentuknya digulung, bukan lebar-lebar seperti yang ada di mie ayam. Lalu ada juga tahu bakso. Yummy sekali.

Bakso mewah ini juga merupakan menu komplit dari segala jenis bakso yang ada di Mie Ayam Mahmud; ada bakso besarnya, bakso kecil dan bakso merconnya.

Bakso Mewah pesanan si sulung dan ayahnya (foto dokpri)


Pesanan si bungsu; Nasi Goreng Spesial (foto dokpri)


Aneka Milkshake pesanan kami; vanilla, strawberry dan coklat
(foto dokpri)


Bahagia itu sederhana. Sajikan saja semangkuk Bakso Mewah ala Mie Ayam Mahmud. Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan, sampai-sampai ayam dari nasi goreng spesial hijrah ke mangkok bakso mewah (foto dokpri)



P.S. Saya menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangannya, baik dari segi penulisan dan juga alur cerita. Tetapi dengan segala kerendahan hati saya mengikutsertakannya pada lomba blog yang diselenggarakan oleh Mie Ayam Mahmud dalam rangka Anniversarynya yang ke 31, Semoga Mie Ayam Mahmud selalu spesial di hati para penggemarnya, bertambah-tambah banyak gerainya dan juga bertambah banyak fansnya.


Dirgahayu Mie Ayam Mahmud yang ke 31. Salam Sukses Selalu.


Salam
LinRaNa Mom

17 komentar:

  1. Aduuuh pas banget nih jam makan siang. Jadi mau beli mie ayam jamur deh. Sayang saya jauh di Jakarta. Hiks.. cari deh disekitar sini

    BalasHapus
  2. FIx aku kangen dengan mie ayam makmud. Duh, soalnya teman-teman blogsum pada posting ini sih. Syukur aku lagi gak ngidam, kalau ngidam kan bisa-bisa ileran nanti.

    BalasHapus
  3. huhuhu, nulis komen panjang, belum sempat publish, jadi hilang gara-gara auto refresh hiks :(

    Btw, saya jadi makin lapar deh, udahlah barusan minum kopi, jadinya perut jadi auto lapar hahaha.
    Semoga tidak berakhir dengan memasak mie instan di tengah malam :D

    Btw saya kayaknya sering baca nih tentang mie ayam Haji Mahmud ini, saking terkenalnya ya, melegenda pula :)

    BalasHapus
  4. Wuiks ... Tahun berdirinya sudah sejak aku masih TK. MasyaAllah ya masih bertahan sampai sekarang. Tentunya sebuah usaha masih bertahan karena masih ada pembeli setianya. Nah, orang-orang ini masih bertahan setia juga karena citarasa dan pelayanannya.

    Dalam sehari ini, sudah baca tiga tulisan sekaligus tentang informasi di kota Medan. Kok rasanya kepengen buka OTA yak buat pesan tiket kesana, hahaha ...

    BalasHapus
  5. Baca tulisan Mbak Vivi, auto langsung pengin mie ayam. Apalagi pas hujan nih Mbak hahaha. Sayang hanya ada di Medan ya, Mbak? Padahal dari menu-menunya mantap jiwa itu. Dan ternyata tidak hanya seputar mie saja ya. Sate kerang favorit saya juga ada. mantap...

    BalasHapus
  6. Samaan kita kak vi, anak-anak di rumah pun cukup sederhana kebahagiaan nya.
    diajak makan mie ayam jamur, sudah ngasih doa banyak bang sama orangtuanya sebagai rasa syukur dan Terimakasih udah dibawa makan di luar, hehe

    BalasHapus
  7. Saya paling suka mie ayam jamurnya. Saat kerinduan akan bakmi GM di jekardah melanda, solusinya ya mie ayam Mahmud, hehe..

    BalasHapus
  8. Yess mie ayam makanan favotir aku neh, dan aku lebih suka mie ayam jamur, ada sensai rasa manisnya gitu..

    BalasHapus
  9. Wow mie ayam legendaris ya kak ini, aku jadi mupeng. Tapi jauh banget, aku di Jkt.
    Emang ya klo udah terkenal enak tuh jadi awet dagangnya, dan sevagai konsumen oasti bakal balik lagi dan lagi

    BalasHapus
  10. Aku suka banget sama mie jamur, liat ini jadi mupeng. Ini mie ayam haji Mahmud sama mie ayam yang biasa bedanya apa mbak? Penasaran banget jualan mie ayam bisa bertahan sampai lama dan punya banyak konsumen setia.

    BalasHapus
  11. Wadudu jadi mupeng mbakk. Aku selalu suka mie ayam jamur. Tapi jangan manis2.

    Btw sering dgr lo mie mahmud ini, sepertinya memang legend ya, sampai bisa punya cababg dmn2.

    BalasHapus
  12. Wow usianya udah 31 tahun yaaa luar biasa. Kyknya ini usaha turun temurun keluarga gtu ya mbak.
    Menunya ternyta gak cuma mie ayam aja ya tapi juga ada nasgor dan pilihan lainnya. Itu milkshake yang dipesan emang cocok deh dimakan sama miyam atau bakso yang pedes2 hehe

    BalasHapus
  13. Keren lho mbak, gerai mie ayam nya sudah berusia 31 tahun. Susah lho mempertahankan di tengah gempuran makanan makanan hits ala kekinian seperti sekarang.
    Baca ini aku jadi penasaran. Enak enak menunya...

    BalasHapus
  14. wah, blm pernah coba mie ayam yg macem2 sih, misal kaya mie ayam jamur ini. Kalo di bandingin bakso sih lebih sering makan bakso.. dedeknya lahap banget bikin auto lapar lagi di kos hehe

    BalasHapus
  15. Langsung lapar, ya Allah....

    Penasaran banget dengan mi ayam jamur ini. Dari kemarin baca tentang warung mi ini. Kayaknya enaaaaak... Banget.
    Konsep warung tanpa dinding gini, memang bisa bikin pembeli betah dan suka. Tapi ada juga yang ga nyaman sehingga memilih ke yang paling dalam. Yang penting enaaaakkkkk

    BalasHapus
  16. Pengin juga nyobain mie ayam jamur haji Mahmud, sayangnya jauh sekali dari Jakarta. Kalo dipaketkan seperti nya tidak bisa ya?

    BalasHapus