Mi Instan Itu Berbahaya Kah?


Assalammualaikum wr wb

Tidak sedikit orang di Indonesia yang suka dengan mi instan. Termasuk Saya. Kamu juga kan?
Selain enak, mi instan itu termasuk murah dan juga sangat praktis. 

Namun, dibalik kenikmatan mi instan, ada gak sih, ancaman bagi kesehatan tubuh kita?


Seperti yang banyak orang bilang, terlalu banyak mengkonsumsi mi instan itu tidak sehat. 

Tapi apa alasannya ya?

Begini....

Dalam mi instan, terdapat kandungan lemak jahat dan juga kandungan garam yang tinggi. Juga bahan pengawet, MSG, dan zat pewarna yang makin membuat mi instan makin menggiurkan. 

Lemak jahat, dapat menyebabkan inflamasi yang berujung pada penyakit jantung, stroke, dan masalah pencernaan.

Sedangkan garam, jika terlalu banyak dikonsumsi, dapat menyebabkan tekanan darah naik, dan ujungnya memberatkan kerja jantung dan menggangu kinerja organ lain dalam tubuh. 

Kebanyakan mi instan juga rendah serat dan protein.

Serat, penting untuk kesehatan sistem pencernaan.

Sementara protein, dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel. 

Suatu penelitian dari Korea Selatan menyatakan bahwa semakin sering seseorang mengkonsumsi mi instan, maka resiko untuk menderita sindrom metabolik akan semakin tinggi. 

Sindrom Metabolik adalah kumpulan kondisi berupa: 
  • tekanan darah tinggi, 
  • meningkatnya porsi lemak tubuh pada bagian perut, dan 
  • tingginya kadar kolesterol dan trigliserida.

Kondisi yang terjadi pada saat yang bersamaan ini, meningkatkan resiko kita untuk terkena berbagai macam penyakit termasuk diabetes. 

Meskipun begitu, beberapa pakar melihat potensi besar dalam mi instan. 
Mi instan, dapat diakses oleh berbagai kalangan, dapat dijadikan alat untuk menambah asupan vitamin dan mineral sehingga menurunkan resiko malnutrisi. 
Contohny,a suatu penelitian di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan menyatakan bahwa mi instan yang diperkaya dengan zat besi dan vitamin A dapat mengurangi resiko anemia dan penyakit mata tanpa memandang tingkat sosial dan ekonomi. 


Kesimpulannya, mi instan memang tidak baik dikonsumsi terlalu sering. Namun potensi mi instan dapat digali lagi untuk membantu memberantas malnutrisi. Karena aksesnya yang mudah, tanpa halangan faktor sosial dan ekonomi. 

Sebagai penikmat mi instan, kira-kira kalian mau gak kalau diajak mengembangkan mi instan agar lebih sehat?

Semoga masa depan mi instan lebih cerah ya...

Salam

Link Lainnya:

22 komentar:

  1. Di rumah saya sedia mie instan sengaja enggak banyak... bikinnya hanya seminggu sekali. Kadang 2 kali tapi sesekali aj. Itupun harus pakai sayur, telur, dan ayam dll kalau ada. Jadi saya biasakan serumah makan mie instan ga polosan. Kalau makan mie instan doang dan berlebihan ya ga sehat ya

    BalasHapus
  2. Sebagai penyuka mie instan, saya akan sangat senang jika produknya lebih sehat. Supaya jika dikonsumsi terus menerus juga tetap aman. Lebih bagus lagi jika makin kaya akan gizi.

    BalasHapus
  3. Gak menyangkal sih mie instan itu banyak efek sampingnya tapi emang penolong banget saat lagi gak ada yang bisa dimasak hehe, untungnya gak nyetok banyak lagi kayak dulu

    BalasHapus
  4. Biar masak mie instan, saya tidak pernah menggunakan bumbu bawaannya. Tetap saya racik bumbunya sendiri. Plus kalau memasaknya disertai sayur dan lauk pauk lainnya.

    BalasHapus
  5. Bagi kami sekeluarga, makan mie instan adalah di saat liburan atau saat kepepet kak Vi..
    Hihihi, kalo anak kami udah kebelet kali, udah lama banget gak makan, baru boleh.
    Tapi seru juga kalo ada teknologi pangan yang bikin mie menjadi makanan yang memenuhi standar gizi agar bisa dimanfaatkan sebagai bantuan ke daerah yang membutuhkan.

    BalasHapus
  6. Saya memang bukan salah satu penggemar berat mie instan makanya jarang mengkonsumsinya. Sejauh ini menurut informasi yang sering dibaca memang mie instan itu tentunya sangat berbahaya. Tapi akan lebih menyenangkan jika bisa dikelola lebih sehat ke depannya ya.

    BalasHapus
  7. sudah lama sekali gak makan mie instan, bukan karena takut bahayanya, tapi lebih ke sudah tidak merasakan nikmatnya makan mie instan hihi.. jadi aku lebih milih bakmi jowo sedep hehe

    BalasHapus
  8. Ummi memang suka makan mie, dan termasuk tim mie kuah, tapi untuk konsumsinya dibatasi sendiri, misal seminggu hanya satu kali saja. Konsumsinya pun harus lengkap dengan sayur dan telur ^^ makan saat hujan2...wahhh

    BalasHapus
  9. Aku termasuk yang suka mie kak, tetapi tetap membatasi diri dan keluarga. Maksimal dua kali seminggu itupun dicampur sayur dan protein seperti telur, ayam, dll. Ternyata korea selatan udah ada penelitian tentang ini ya, wajar sih soalnya kalau liat drakor, pasti menampilkan kegiatan makan mie.

    BalasHapus
  10. Ternyata ada sisi baiknya dari mie instan ya kak Vi, selain sebagai makanan praktis saat ada kejadian bencana. Saya sendiri agak jarang konsumsi makanan ini. Btw, di Instagram ada tuh mie instan yg sering diendors seleb dan diklaim sehat harganya juga lumayan tinggi. Kira-kira menurut kakak benarkah klaimnya itu?

    BalasHapus
  11. Iya nih, makannya enggak usah terlalu sering ya kan. Palingan dijadwalkan aja kapan aja mau makan mie instan. Yang bikin demen dari mie instan nih sebenarnya bumbunya. Jadi rindu makan mie instan

    BalasHapus
  12. Yang membahayakan dari mie instan itu adalah rasa yang terus bikin terkenang-kenang Bun, cem kenangan sama mantan. #canda mantan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa masak yang pedes. Pake cabe caplak. Biar pedasnya ngalahin bibir netizen, wkwkwk.

      Hapus
    2. Kalau aku rasa terkenang2 mantan itu malah hambar, maka hempaskan lah wkwk #apasih

      Hapus
  13. Saya penggemar setia mie instan dari jaman dulu kak, haha.. Enak kali memang kata orang Medan. Menurut saya nggak apa-apa kalo konsumsinya sesekali, seminggu sekali misalnya. Tambahin sayur biar berkurang rasa berdosanya, wkwk. Kalo ada mie instan yang bisa dibuat sehat, saya mau banget. Tapi tetap pada prinsipnya, apapun itu kalau dikonsumsi berlebihan tidak akan baik bagi tubuh.

    BalasHapus
  14. kalau saya masih konsumsi mi instan juga sih. apalagi kalau sudah ga selera makan, mi instan jadi pilihan terakhir hihi. tapi ya ga sering-sering juga.

    ngomongin soal mi instan, sekarang juga kan sudah ada mi instan yang bebas gluten gitu sama pakai bahan-bahannya yang lebih sehat ya. jadi bisa alternatif juga buat penikmat mi instan

    BalasHapus
  15. Aku baca sindrom metabolik jadi ngeri deh mba. Pasalnya aku sukaaa banget sama mie. Pantesan pas diukur tensinya kemarin, tensiku cukup tinggi :(( hiks takutt. Otw musnahin mie instan di rumah

    BalasHapus
  16. Jadi meski bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, porsi lemak tubuh pada bagian perut, dan
    tingginya kadar kolesterol dan trigliserida, sebenarnya mi instan juga bisa memberantas malnutrisi ya Kak... Wah jadi muncul peluang untuk menginovasi mi instan jd lebih sehat yaa

    BalasHapus
  17. Aku penggemar berat mi, termasuk mi instan. Kalau ada mi instan yang sehat dan berkualitas baik, pasti langsung beli. Tapi rasanya juga enak yaaa. Hehe

    BalasHapus
  18. Mi instan gak berbahaya kak, kalo gak di campur paku, selagi kaka bahagia menyantapnya, silahkan

    BalasHapus
  19. Weni termasuk pecinta Mie Instan, kk.
    Tapi tetap dibatasi atau nggak jarang aja.
    Seminggu sekali atau lebih.


    Atau pas lagi kepengen dan rindu aja.
    Hehe

    BalasHapus
  20. Alfie suka banget sama mie instan. Tapi sekarang ini sudah dikurangi konsumsi mie instan karena faktor hidup sehat. Namun kalau ditawari, pasti tak akan nolak. Bahahhaha

    BalasHapus