Hijrah Family Fun Camp - Hari Kedua



Pagi yang cerah di hari kedua. Setelah semalaman diguyur hujan yang menjadikan udara sekitar dingin sekali. Dan beberapa tenda tidak bisa digunakan karena air hujan masuk dan membasahi dalam tenda. Termasuk tenda saya. Jadi lah kami beberapa keluarga tidur di mess beramai-ramai. Asik juga sih.

Sebelumnya boleh baca family fun camp - hari pertama

Di pagi hari kedua nan cerah, setelah sarapan berjamaah, kami semua pun jalan pagi alias tracking.  Menyusuri jalan yang tak jauh dari tempat kami mendirikan tenda, yang memang biasa dipakai tracking bagi orang-orang yang berkemah di daerah situ. Jalannya mendaki dan menurun, tapi banyakan menurunnya sih pas perginya. Terkadang kami berhenti di beberapa tempat, karena lokasinya bagus buat selpih-selpih. Ada spot yang ada air terjunnya lho.

tracking

ada air terjun yang bagus

asiknya kemping dengan keluarga

Sepanjang jalan, banyak terlihat area perkemahan. Jadi ternyata tidak hanya di lokasi PTPN VII ini saja yang merupakan lokasi kemping, tapi kalau kita teruskan jalan ke dalam, lokasi kemping yang lain akan terlihat.

Pemberhentian terakhir adalah sungai yang airnya jernih sekali. Membuat anak-anak tak tahan untuk tak turun ke air, termasuk para ayah. Padahal airnya dingin, tapi tak menyurutkan anak-anak untuk main air.  Kira-kira 15 menit kami mengizinkan anak-anak mandi-mandi dan main air di sungai yang jernih tersebut, yang sebagian besar diawasi oleh para ayah.
Para ibu? Mostly ngawasin dari atas ajah

main air di sungai

Setelah main air, kami masih berleha-leha di dekat sungai tersebut. Sambil mengobrol dan berkenalan lebih dekat. Karena ternyata, kami belum punya kesempatan berkenalan secara resmi di hari pertama kemarin.

Dari siang  hari pertama, anak-anak sudah mulai terlihat memulai pertemanan dan hari kedua sudah menemukan teman-teman yang sehati. Beberapa sudah bergandengan tangan, bermain-main, atau mengobrol dengan teman-teman baru.





Kembali ke tempat perkemahan setelah tracking, merupakan perjuangan tersendiri, karena kalau tadi pas perginya jalan banyak yang menurun, pas pulangnya adalah kebalikannya, mendaki mak… gempor awak… tak dapat pulak applikasi ojek onlen di situ, kalo ada dah awak pesan. Ngos-ngosan berat awak. Untung alat pernapasan awak ni buatan Tuhan, kalau buatan Jepang, dah lah, dah habis dari tadi.

Sampai di perkemahan, Kami pun bergantian membersihkan diri dan anak-anak. Bagian dapur umum pun memulai sepak terjangnya untuk menyiapkan makan siang sambil menunggu giliran menggunakan kamar mandi.

Saya agak merana kalau di suruh cuci piring, karena tidak ada westafel, terpaksa kami cuci piring di bawah, dan sayangnya tidak ada bangku kecil yang biasa dipakai kalau cuci piring di bawah. Habislah awak yang gendut ini, kalo jongkok kek gitu, awak kesemutan sampe mati rasa, lutut awak pun terhegeh-hegeh (bahasa apa coba itu terhegeh-hegeh). Belum lagi baju awak yang asik mau jatuh aja kena air cuci piring, jilbab yang licin tak bisa diselempangkan, bah…. THH lah awak ni (THH = Tahapahapa)

para anak soleh dan soleha lagi bantu-bantu di dapur umum

Alhamdulillah masakan untuk makan siang bisa dieksekusi tim dapur umum tepat waktu. Setelah capek tracking, setelah itu mandi di air dingin, belum lagi mandi sungai tadi, tak lah salah kalau habis itu semua pada lapar berat, makan jadi lahap. Apalah yang paling membahagiakan para ibu kalau keluarganya makan dengan lahap semua yang dimasaknya. (mungkin karena gak ada pilihan jugak ya hehehehe).

Setelah makan siang, kami pun beres-beres, bersiap-siap untuk pulang. Tenda-tenda sudah dibongkar dan disimpan kembali oleh para camping guide. Kami pun sudah bersiap-siap untuk diantarkan ke persimpangan kemaren untuk menunggu bus yang akan mengangkut kami kembali ke Medan.

Tapi busnya penuh semua, karena weekend, dan hari sudah siang pulak. Arus balik gituh. Jadinya kami pun carter angkot. Alhamdulillah belum macet.
Masih sama, bareng keluarga mba Riska lagi. 15 menit pertama setelah angkotnya jalan anak-anak masih bercanda-canda, setelah itu pada tepar, tidur. Awak pun ikut tertidur. Angkot carteran itu berhenti dan kami pun turun di daerah Jalan Jamin Ginting dekat fly over. Dan kami sambung naek taksi online ke rumah.

liburan kali ini, sungguh mengesankan. Saya senang, pak su pun senang walaupun kalau ditanya seneng apa gak, jawabannya agak gak jelas, jaim gituh. Anak-anak yang paling senang. 

Mudah-mudahan tahun depan Hijrah IP Community bikin acara kemping lagi ya… insyaAllah kalau diberi kesehatan dan umur kami mau berpartisipasi lagi.

Demikian cerita kami kali ini.
Medan, Februari 2019
Salam

15 komentar:

  1. Asyik kali ya kak..
    Jadi pengen.
    Inget masa kecil jadinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. taon depan ikut yok...
      klo dibuat sih hehehe colek mak ketua...@bundaD'lima

      Hapus
  2. Asik bet tempatnya kak. Mau lah awak jalan-jalan ksana

    BalasHapus
  3. Kita buat lagi tahun depan apa bulan depan nih?

    *Ngajak2 🤭

    BalasHapus
  4. bahagia kali ya kak rasanya, masyaalah kesempatan bersama keluarga itu rasanya gimana gitu, aku jadi baper kak karna masih jomblo, tahun depan ajakin aku ya kak.. mana tau tahun dpan dah nikah hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nikah atau pun blm, taon depan ayo ikut...
      Ajak ortu, kakak dan adik... Kan keluarga jugak tuh...😍

      Hapus
  5. Camping di alam, sekeluarga pula. perfect banget ya bunda..

    BalasHapus
  6. Wah, ada adegan nyuci piring sambil jongkok, duh capeknya. Tapi karena rame pasti gak terasa ya kak ��

    BalasHapus
  7. pengen ngomenin templatenya ah.. keren uy.. 😍

    BalasHapus
  8. Pasti sibolangit ya kak? Emang tempatnya paling pas buat kumpul bawa anak2 ya

    BalasHapus