Bismillah
Aku pernah memberi adik iparku (dia perempuan) , dua buah wadah makanan dari kaca ketika dia dan keluarganya berkunjung ke tempatku ini beberapa hari waktu liburan anak sekolah.
Setelah masa liburan habis, iparku ini beserta keluarganya pun kembali ke kota mereka.
Dan wadah kaca yang aku beri, ditinggal di tempatku. Sengaja tidak dibawa.
Aku kok agak tersinggung gitu ya..
Bukan sekali kejadian seperti ini. Kalo diberi apa pun, ga pernah dia bawa ke kotanya.
Aku pernah kasi mainan ke anaknya, mainannya pun ditinggal.
Aku pernah kasi baju-baju ke anaknya, ditinggal juga.
Sebel aku tu...
Sekarang wadah kaca yang aku kasi, pun ditinggal.
Menurut teman-teman, kalo wadah kacanya aku ambil lagi aja buat aku, gimana?
Dosa ga?
Mari kita bahas kasus di atas.
🌿 1. Dari sisi hukum Islam
Dalam Islam, hibah (pemberian) itu sah kalau diterima.
👉 Syarat hibah sempurna:
🌸Ada pemberi
🌸Ada penerima
🌸Ada barang
🌸Barangnya diterima dan dikuasai penerima
Dalam kasus di atas:
🌴Aku memberi wadah kaca
🌴Tapi ditinggal sengaja, tidak dibawa, tidak dikuasai
🌴Tidak ada tanda penerimaan (dibawa pulang, dipakai, disimpan oleh dia)
➡️ Secara fiqih, hibah itu BELUM sempurna.
✅ Kesimpulan hukumnya:
👉 Aku BOLEH mengambil kembali wadah kaca itu. 👉 TIDAK dosa. 👉 Itu belum sepenuhnya menjadi milik dia, karena dia tidak mengambil dan tidak menguasainya.
Ini beda dengan: ❌ Memberi → sudah dibawa → dipakai → lalu kita ambil lagi (itu yang tidak boleh).
🌿 2. Dari sisi adab & perasaan (ini yang sebenarnya berat)
Yang bikin sakit itu bukan soal wadah kaca, tapi:
📌merasa tidak dihargai
📌merasa pemberianku dianggap sepele
📌apalagi ini berulang kali
Dan itu manusiawi.
Islam pun mengajarkan:
“Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.”
(HR. Tirmidzi)
Tidak membawa pemberian, apalagi berulang, secara adab memang tidak elok, meskipun mungkin dia:
📎merasa repot bawa barang
📎merasa tidak cocok
📎atau memang kurang peka
Tapi tetap saja, meninggalkan tanpa bicara itu menyakitkan.
🌿 3. Jadi, sebaiknya wadah kacanya bagaimana?
👉 Ambil saja dan pakai sendiri. Tanpa rasa bersalah. Tanpa dosa.
Kalau suatu hari dia tanya:
“Wadah kacanya mana?”
Bisa jawab tenang dan netral:
“Oh, kemarin kan kamu tinggal, aku kira nggak mau, jadi aku pakai lagi ya.”
Tidak perlu panjang. Tidak perlu menyalahkan.
🌿 4. Pelajaran penting (ini yang paling penting)
Mulai sekarang:
❌ Jangan beri barang yang diharapkan akan dipakai
❌ Jangan beri dengan perasaan ingin dihargai
✔️ Kalau mau memberi, beri yang kalau ditinggal pun ikhlas
✔️ Atau beri sekadar secukupnya
Kalau tidak, diri sendiri yang akan terus terluka.
Dan boleh kok menjaga hati sendiri. Itu bukan dosa.
🌷 Kesimpulan akhir
✔️ Ambil kembali wadah kaca → BOLEH
✔️ Tidak dosa
✔️ Perasaan seperti itu valid
✔️ Mulai sekarang, jaga batas dalam memberi ke orang seperti itu
Teman- teman ada pendapat lain kah?
Kasi tau aku di komentar box ya 😊




Tidak ada komentar:
Posting Komentar