Ada cerita seorang perempuan bernama Viola...
Viola tahun ini sudah berusia 53 tahun.
Sudah 6 tahun ia menopause.
Belakangan, suami Viola sudah jarang menyentuhnya lagi.
Tiba-tiba semalam suaminya ingin menyentuhnya lagi, berhubungan seperti dulu.
Baru disentuh sebentar, tiba-tiba suaminya ngomong, "aduh.. Ga ada gregetnya. "
Saat itu, Viola langsung sakit hati. Viola pun membalik badan dan memutuskan untuk tidur saja.
Malam itu, Viola benar-benar sedih.
Viola tersinggung.
Viola teringat dulu waktu awal menikah. Suaminya pulang jam berapa pun tetap akan memeluk Viola dari belakang.
Setelah anak besar, Viola sempat pisah kamar dengan suaminya. Tetapi tiap kali Viola memberi tanda, suaminya tidak pernah menolak. Tidak pernah bilang 'gak ada greget'.
Setelah menopause, Viola memang merasa tubuhnya berubah. Kadang Viola sendiri merasa tidak nyaman.
Malam-malam, suami Viola lebih sering nonton televisi sampai ketiduran. Atau kalau masuk kamar suaminya hanya sibuk dengan ponselnya dan membelakangi Viola.
Keesokan harinya, Viola bangun lebih cepat. Viola mendengar suara dari dapur.
Suaminya sedang menggoreng telur.
Suami Viola hampir tidak pernah membuat sarapan. Tapi di meja makan sudah ada pisang goreng yang Viola suka dan segelas kopi susu.
Sarapan terasa hambar. Bukan karena rasa makanannya, tapi karena hati Viola masih berat.
Selesai makan, Viola mencuci piring. Tiba-tiba suaminya berkata, "aku mau merapikan selinut di kamar tamu".
Setelah selesai mencuci piring, Viola menyusul ke kamar tamu. Viola melihat suaminya sedang berjongkok di lantai sambil memegang obat untuk sakit pinggangnya.
Aku bertanya, "pinggangmu sakit lagi? ".
"Gak! Cuma kambuhan. Gak apa-apa kok".
" Semalam kamu begitu, apa karena pinggangmu sakit? ".
Belum selesai Viola bertanya, suaminya memalingkan wajah.
"Belakangan aku cepat capek. Sebenarnya aku pengen dekat sama kamu. Aku bukan bilangin kamu gak ada gregetnya. Aku marah sama diri sendiri".
Saat itu hati Viola langsung luluh. Selama ini Viola mengira, suaminya menjauh karena Viola sudah tua akibat menopause.
Ternyata suaminya juga punya masalahnya sendiri.
"Kenapa ga bilang dari awal? ", kata Viola pelan.
"Kalo pinggang sakit, bilang! ".
Viola dan suaminya sudah hidup berumah-tangga puluhan tahun. Tapi kok bisa saling salah paham begini?
"Apapun kondisinya, kita hadapi sama-sama", kata Viola.
Suaminya memeluk Viola pelan. Tangan suaminya sedikit gemetar.
Dokter juga pernah bilang, di usia Viola dan suaminya, hubungan suami istri bukan soal gairah, tapi soal komunikasi dan kehangatan.
Malamnya, suami Viola tidur lagi di kamar utama. Mereka berdua tidak lagi membahas soal hubungan intim. Mereka berdua hanya saling bersandar menonton film.
Sesekali, suaminya menyodorkan buah. Viola membantu memijat pinggang suaminya.
Tidak lama, suaminya tertidur di bahu Viola.
Viola membelai rambut suaminya yang sudah banyak uban. Rasanya damai sekali.
Ternyata ya, banyak sekali kesalah-pahaman yang bisa selesai hanya dengan satu kalimat jujur.
Mulai hari itu Viola berjanji pada dirinya sendiri, tidak akan diam-diam menangis atau menebak-nebak lagi.
Kalau ada apa-apa Viola akan bilang, atau bertanya. Suaminya juga begitu.
Karena di usia Viola dan suaminya, yang paling berharga bukan lagi soal fisik.
Yang paling penting adalah menjalani hari tua dengan saling memahami.
Sumber tulisan: youtube channel monicasilvervoice bukan soal usia, tapi keberanian bicara




Usia pernikahan tidak menjamin pasangan suami istri untuk selalu terbuka ya satu sama lain. Semoga cerita ini bisa menjadi reminder bagi pasangan lain yang sedang mengarungi bahtera rumah tangga mereka
BalasHapus