Cerita Aline: Mencuci Mobil

Adik ipar Aline ada dua orang, satu perempuan yang tinggal di luar kota, dan satu lagi yang bungsu, laki-laki, tinggal sekota dengan Aline tapi di rumah yang berbeda. Adik ipar bungsu Aline ini bernama Altaf. Altaf adalah seorang wiraswastawan yang cukup sukses menurut Aline. Usahanya lancar. Altaf memiliki peternakan sapi dan juga usaha mobil rental.

Mobil rental yang dimiliki Altaf banyak sekali. Sampai-sampai garasi mobil di rumah Altaf yang cukup besar itu tidak bisa menampung lagi sebagian mobil-mobil rental, apabila mobil-mobilnya sedang tidak dirental oleh pelanggan Altaf. Beberapa mobil sering diparkir di halaman rumah ibunya alias mertua Aline. Altaf yang baik pun membebaskan mobilnya digunakan keluarga Aline jika ingin bepergian.

Ibu mertua Aline jadi punya kegiatan baru, yaitu mencuci mobil-mobil rental Altaf yang diparkir di halaman rumah ibu mertua. Kadang Altaf menitipkan tiga buah mobilnya di halaman tersebut. Ibu mertua pun pagi-pagi mencuci mobil tersebut.

Ketika pertama kali Aline melihat ibu mertua mencuci mobil-mobil tersebut, Aline terlihat sangat heran. Dan cepat-cepat melaporkannya ke Amir. Amir yang juga terkejut dengan aduan Aline, segera menghampiri ibunya. Amir melarang ibunya mencuci mobil-mobil rental tersebut. Lagipula kondisi mobil-mobil rental tersebut juga dalam keadaan bersih dan kinclong.

Tetapi ibu mertua malah marah karena dilarang mencuci mobil-mobil Altaf. Bukan apa-apa. Pemandangan ibu mertua mencuci mobil-mobil Altaf, membuat orang-orang yang tinggal bersama ibu mertua jadi turun marwahnya. Keluarga Aline dan Amir dianggap anak-anak yang tidak tahu diri, membiarkan ibu mertua yang sudah sepuh mencuci mobil-mobil anaknya.


Amir yang diomeli ibunya perihal larangan cuci mobil, akhirnya hanya bisa pasrah dan terdiam. Dan membiarkan ibunya melakukan apa yang disukainya.

Sudah tiga hari berlalu, dan ibu mertua masih terus mencuci mobil-mobil rental setiap pagi. Hingga di pagi yang ke-empat, ketika sang ibu mertua sedang mencuci mobil tersebut, Altaf datang dengan ojek online dengan terburu-buru, dan langsung menghampiri ibunya yang sedang mencuci mobil-mobilnya.

Dia minta ibunya untuk berhenti mencuci mobil-mobilnya. Suara Altaf setengah berbisik, tapi entah apa yang dikatakan Altaf pada ibunya, ibu  mertua pun ngomel-ngomel, yang omelannya dijawab oleh Altaf. Ibu mertua masuk ke dalam rumah menuju dapur masih dengan mengomel, diikuti oleh Altaf yang membujuk ibunya.

Usut punya usut, ternyata ada seseorang yang masih kerabat keluarga ibu mertua, mengirimkan pesan di aplikasi hijau milik Altaf. Kerabat tersebut menegur Altaf, kenapa Altaf dan Amir membiarkan ibu mereka setiap hari mencuci mobil. Apakah Altaf dan Amir tidak bisa mencuci sendiri mobil-mobilnya. Atau membayar orang lain untuk mencuci mobilnya, tegur si kerabat.

Teguran ini melukai harga diri Altaf, karena Altaf merasa dituduh tidak mengurus ibunya dengan baik. Makanya Altaf pagi itu juga dengan ojek oline bergegas ke rumah ibunya. Dan langsung melihat ibunya memang mencuci mobil-mobilnya. Selama ini Altaf tidak tahu jika setiap hari ibunya akan mencuci mobil-mobilnya. 

Altaf juga bertanya pada Amir, kenapa Amir tidak melarang ibu mereka. Amir menjawab bahwa ia sudah melarang sang ibu untuk mencuci mobil-mobil tersebut, tapi malah kena omelan.

Altaf mengatakan ke ibunya, bahwa dengan ibunya mencuci mobil-mobil tersebut, marwah anak-anaknya yang akan jatuh. Tapi ibunya menjawab kalau Altaf dan Amir tidak usah pedulikan pandangan orang. Ibu mertua senang dan bangga bisa mencuci mobil-mobil tersebut. Orang-orang yang ngomong aneh-aneh tersebut adalah orang-orang yang iri karena kita punya banyak mobil. 

Aline, Amir dan Altaf hanya bisa saling pandang mendengar jawaban sang ibu mertua.

Hingga kini ibu mertua Aline tetap mencuci mobil-mobil rental Altaf setiap pagi, walaupun sudah dilarang oleh putra-putranya. Altaf dan Amir pun hanya bisa pasrah saja dengan pendirian ibu mereka.



5 komentar:

  1. Kak, apakah ibu Amir punya kenangan masa lalu dengan mencuci mobil?
    Misalnya, dulu aku suka memberikan mobil mainan ke anakku. Anakku suka mencucinya dengan membawa mobilnya main air atau mandi. Ahhh kenangan ini mungkin membuatnya merasa "kini anakku bisa membeli mobilnya sendiri. Aku jadi bangga.

    BalasHapus
  2. Ibu tetaplah ibu ya, yang penting berbuat baik dengan tulus ikhlas. "Tapi ibunya menjawab kalau Altaf dan Amir tidak usah pedulikan pandangan orang", suka banget bagian ini. Huhuhu terharu bacanya

    BalasHapus
  3. Kadang suka bingung ya dengan orang tua yang beranjak sepuh. Mau dilarang nanti marah, tapi kalau tidak dilarang nanti dikira kita yang menyuruh pekerjaan tersebut dilakukan oleh ortu. Akhirnya cuma bisa pasrah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pernah nih kak dialami oleh mamaku. Dulu nenek kami masih berjualan padahal udah disuruh mama berhenti karena mama yang menafkahi nenek. Nenek marah donk . Katanya biar aja orang bilang apa.wkwkwk

      Hapus