Cerita tentang Gula, Karbo dan Lemak



Assalammualaikum wr wb,

Diet merupakan aktivitas yang dilakukan oleh banyak orang demi menurunkan berat badan. Dengan mengecilkan porsi makan, ataupun mengkonsumsi makanan-makanan tertentu.

Kebanyakan aktivitas diet, menekankan bahaya dari mengkonsumsi lemak. Namun, ada juga yang menganjurkan kita untuk lebih banyak mengkonsumsi lemak. Banyak juga larangan mengenai gula, dan lain-lain.

Sebenarnya pola makan yang bagaimana ya yang paling bagus untuk diet?


G U L A

Mari kita mulai dengan gula. 

Sebenarnya ada fakta menarik mengenai gula yang ditutupi di masa yang lalu. 

Pada tahun 1960, industri gula membiayai penelitian yang membuat resiko konsumsi gula terlihat tidak terlalu penting, dan menitikberatkan bahaya dari lemak.

Mereka ingin menyangkal keterlibatan gula dalam penyakit jantung, sehingga mereka mensponsori penelitian oleh suatu universitas ternama untuk hal tersebut.

Pada tahun 1980, mereka menyatakan bahwa konsumsi lemak jenuh berlebih akan meningkatkan resiko penyakit jantung.

Departemen agrikultur Amerika Serikat pun menanggapinya dengan menciptakan pedoman diet yang merekomendasikan kita untuk menghindari lemak, yang berujung kepada banyaknya produksi makanan rendah lemak.

Namun tidak semuanya di bidang nutrisi itu selalu di antara hitam atau putih. Tidak ada batas jelas yang menentukan apa yang buruk dan apa yang bagus.


Kenapa?

Ini alasannya...


K A R B O H I D R A T

Karbohidrat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu 

karbohidrat simpel

Karbohidrat kompleks

Gula adalah suatu bentuk dari karbohidrat. Secara alamiah dinamakan sukrosa (sucrose).

Bentuk karbohidrat kompleks lainnya juga ada pati, seperti yang kita temukan pada roti, nasi, kacang, dan kentang.

Kekhawatiran utama para ilmuwan terdapat pada karbohidrat olahan yang pada dasarnya kita temukan di apapun yang kita konsumsi, seperti minuman berkarbonasi (contohnya cola), snack seperti coklat dan permen, bahkan pada tepung pada mi, roti, dan gorengan.

Tapi........

Kenapa karbohidrat olahan mencuri begitu banyak perhatian?

Tidak seperti karbohidrat yang natural, mereka adalah tipe karbohidrat yang kita panggil dengan sebutan 'kalori kosong'.

Makanan yang mengandung karbohidrat olahan, seringkali mengandung sedikit nutrisi, seperti vitamin dan mineral.

Namun, makanan-makanan yang tadi telah disebutkan rasanya uwenak sekali, dan sudah membuat begitu banyak orang kecanduan. Susah bagi begitu  banyak orang untuk menolak makanan-makanan tersebut. Dan karena itulah selama 30 tahun terakhir terdapat epidemik obesitas di negara-negara maju.

Oleh karena itu, walaupun Indonesia belum mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dalam hal populasi orang yang obesitas, kita tetap harus memperhatikan apa yang kita makan.

Karbohidrat olahan memang terasa enak. Tapi tidak adil kalau kita menyalahkan semuanya ke mereka sendiri.

Jadi... mari kita gali informasi tentang rivalnya, yaitu.......


L E M A K

Informasi sesat tentang lemak sudah ada di mana-mana. Bahkan ahli-ahli kesehatan pun masih banyak melabel lemak sebagai sesuatu yang tidak sehat.

Karena banyak orang yang bimbang dalam menerima sisi baik dari lemak, mungkin kita perlu mempertimbangkan fungsinya terhadap tubuh kita.

Lemak membentuk sebagian besar membran sel kita. Membantu dalam meregulasikan temperatur badan yang memungkinkan kita bertahan di udara dingin lebih baik, dan membantu dalam penyerapan vitamin A, D, E, dan vitamin K.

Lemak bukan hanya sekedar "lemak".

Ada beberapa tipe yang bersifat baik, seperti omega 3 dan 9 di kacang-kacangan, ikan, alpukat dan minyak zaitun.

Sementara kaum mereka yang jahat "lemak trans" biasanya ditemukan di margarine, kue, minyak goreng, beserta minyak-minyak non alami lainnya.

Minyak yang muncul secara alami dapat berubah menjadi minyak trans jika dipanaskan dengan temperatur tinggi.

Minyak trans tidak baik bagi tubuh kita. Karena memicu inflamasi yang dapat menyebabkan berbagai macam kondisi seperti penyakit jantung, stroke, dan berbagai macam masalah pencernaan.


Kesimpulannya, diet apapun yang teman-teman jalankan akan lebih baik mengkonsumsi makanan yang tidak melalui terlalu banyak pengolahan.

Semakin sedikit proses yang dilewati makanan tersebut untuk sampai ke dalam tubuh kita, semakin baik.

Jika tidak berlebihan, karbohidrat dan lemak juga dapat dimakan secukupnya.

Terimakasih dan sampai bertemu di tulisan berikutnya.

Salam



Baca juga:

Cara Mudah Menghitung Lemak Tubuh

Tips Diet untuk Pemula Ala Yulia Baltsun

Kongbap Bisa Bikin Diet Tetap Bisa Makan Nasi Putih

17 komentar:

  1. Minyak trans emang gak bagus sering-sering digunakan. Bisa menyebabkan peradangan lain dalam tubuh. Karbohidrat olahan juga tampaknya aja enak, padahal efek di tubuh menyesatkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huhu.. yang paling enak dan aman cuma buah segar ya kak Mutia. Hehehe.
      Kalo abis makan gorengan emang suka feel guilty aku tu..

      Hapus
  2. sepakat banget nih kalau diet apapun yang dijalani akan lebih baik mengonsumsi makanan yang tidak melalui terlalu banyak pengolahan. suamiku lagi pengin diet, jd lebih sering konsumsi makanan yg ga terlalu banyak proses pengolahan, kaya salad, jus buah, kentang rebus,

    BalasHapus
  3. ya ampun beneran makanan-makanan yang disebutkan di sini rasanya uwenak sekali, dan bikin begitu banyak orang kecanduan. Maka tak heran tingkat obesitas makin tinggi
    Yes setuju apapaun dietnya kurangi makanan yang terlalu banyak pengolahan. Aku sih ga ada pengalaman diet (sombong amat kwkwk) Tapi suamiku bisa turun bertahap 20 kg an selama hampir 2-3 tahun. Jadi ga drastis. Caranya ya itu mengurangi makanan yang proses ngolahnya panjang, dan rutin olahraga. Tapi ga mneyiksa kok dietnya, selow tapi ada tujuannya

    BalasHapus
  4. Gimana lagi nih kak..
    Awak ni orang Melayu.. kalo gak belemak gak enak.. wkwkwkwk

    Serius gorengan, coklat, mie dan berbagai karbo lain beneran makakan yang gak bisa ditinggalin..

    BalasHapus
  5. Iya sih, kebanyakan gula juga bahaya. Tapi memang, yang paling banyak digaungkan itu ya bahaya lemak, bukan bahaya gula.

    BalasHapus
  6. berlebihan dalam mengkonsumsi apapun memang berbahaya ya, tapi lemak ini rasanya imagenya walaupun sedikit itu sangat berbahaya terutama bagi perempuan ya kak heheheh

    BalasHapus
  7. Dalam karbo ada gula juga ya..jadi kalau makan karbo minum dengan gula auto dobel gula dunk ya hehehe emang harus dijaga sih ya apa yg kita konsumsi jng berlebihan

    BalasHapus
  8. Gula dan lemak pada dasarnya dibutuhkan oleh tubuh. Hanya kita seringkali mengkonsumsi dengan jumlah jauh melebihi kebutuhan. Tapi gimana ya,, emang yang enak susah berhentinya, hehe..

    BalasHapus
  9. Karbo emang gak bisa deket2 sama lemak ya kak, tapi sebenernya lemak masih lebih bagus dibandingkan karbo, lemak bisa menjadi sumber energi dengan perbandingan lemak 75%-80%, sedang karbo 5%-10%, bahan bakar energi lemak hoaks? Nope, sudah banyak yang membuktikan 😊

    BalasHapus
  10. memang berbahaya ya apa lg lemak, sering kita temukan disetiap makanan mengandung lemak, apa lg minyak eceran kandungan lemaknya bnyak

    BalasHapus
  11. sesungguhnya semua yang berlebihan memang tidak baik ya :) apalagi kalau sudah ada aturan takaran konsumsinya, kita harusnya ikutin saja biar tetap aman :)

    BalasHapus
  12. Segala sesuatu yang berlebihan itu gak baik. Apapun itu termassuk saat mengonsumsi karbohidrat dan lemak. Hiks, tapi aku masih susah banget musuhan ma goreng-gorengan.

    BalasHapus
  13. aku pun masih sukaa banget sama yg manis dan gorengan. udah pernah ngurangin banget 2 mingguan trus balik lagi zzz ampun deh

    BalasHapus
  14. Saya paling ga bisa lepas dari gula. Entah ya sugesti kalau ga makan atau minum yg mengandung gula bawaannya lemas. Tapi wajib dibatasi ya

    BalasHapus
  15. Yang paling sering disalahin karbo dan lemak. Dikir dikit "awas karbo loh, kan kamu diet?". Tapi ya bagaimana lagi kembali ke konsumsi normal asal tidak berlebihan

    BalasHapus