Parenting Blogger Medan: Menebar Kebaikan Bersama si Kecil

Assalammualaikum wr wb,

Saya seorang ibu dari tiga anak lelaki yang sangat saya sayangi. Dan saya mendambakan mereka bertiga tumbuh menjadi anak yang soleh dan baik. Untuk itu saya mengajarkan kebaikan kepada mereka sedini mungkin.

Tahukah parents, bahwa setiap anak itu membawa sifat 'kebaikan' di dalam dirinya masing-masing.
Peran kita sebagai orang tua untuk membiasakan dan mengarahkan anak-anak kita untuk berbuat kebaikan sedini mungkin.
Karena karakter baik ini kelak akan berguna untuk anak-anak kita pada saat mereka mulai memasuki kehidupan sosialnya.



Dalam mengajarkan kebaikan kepada anak, kita perlu mempertimbangkan tahapan perkembangan setiap anak.
Untuk anak balita dan prasekolah, kita bisa mulai mengajarkan hal-hal yang sederhana dahulu.

Beberapa strategi jitu yang dapat kita lakukan untuk mengajarkan kebaikan kepada si kecil.

Pertama, menghibur orang lain.

Contoh sederhana yang dapat kita berikan adalah dengan membantu orang lain yang sedang berada dalam kesulitan, misalnya apabila ada orang yang menanyakan jalan, kita jawab dengan ramah.

Contoh lainnya, ketika ada kerabat atau teman yang sedang sakit, saya mengikutsertakan anak dalam memilih bingkisan yang akan dibawa. Apakah itu bunga, buah, atau mainan apabila yang sakit adalah anak-anak juga. Tujuannya adalah agar anak merasakan bahwa ia bisa menghibur dan mendoakan orang lain yang sedang sakit.

Tapi biasanya, kalau orang sakit yang akan dijenguk itu dirawat di rumah sakit, saya tidak membawa si kecil. Saya akan mengatakan kepadanya alasannya, bahwa rumah sakit tidak baik buat anak-anak, karena kuman dan virus yang bisa membuatnya sakit. Nanti ketika ia sudah berumur sekian tahun, saya akan mengajaknya ke rumah sakit untuk menjenguk.
Tapi kalau yang sakit itu dirawat di rumah sendiri, saya akan mengajaknya.

Kedua, bersikap ramah.

Tata krama yang dapat kita ajarkan, yaitu tata krama yang paling dasar; menyapa, memberi salam, dan tersenyum kepada orang lain. Kita dapat melatih keterampilan ini dengan cara bermain peran, hal ini baik untuk perkembangan sosial anak juga.
Misalnya kita bermain warung-warungan atau bermain tamu-tamuan.

Biarkan anak berperan sebagai penjual, ajarkan ia menyapa dengan ramah dan tersenyum pada pembelinya.

Biarkan ia bergantian dengan kakak dan adiknya, menjadi tuan rumah ataupun tamunya pada permainan tamu-tamuan.
Ajarkan ia bagaimana menjadi tuan rumah yang baik, bagaimana menjamu tamunya.
Ketika ia menjadi tamu, ajarkan bagaimana adab bertamu kepadanya



Ketiga, mencintai lingkungan.

Beritahukan pada anak untuk selalu membuang sampah pada tempatnya. Apabila ia sudah paham, kita dapat mengajarkannya juga untuk memilah-milah barang mana saja yang dapat didaur ulang (memilah sampah botol plastik, kertas, dan lainnya)

Kita bisa sediakan tempat sampah yang lucu dan menarik di dalam rumah.
Apabila kita sedang di luar rumah, kemudian ingin membuang sampah tapi tidak menemukan tempat sampah, ajarkan ia agar menyimpan dulu sampahnya di dalam tasnya, atau dititipkan ke orang tuanya. Ketika tempat sampah ditemukan atau sudah sampai di rumah, kita bisa mengingatkan anak kita untuk membuang sampahnya tadi di tempat sampah.

Keempat, berlatih random acts of kindness.

Kebaikan-kebaikan kecil lainnya yang bisa kita ajarkan ke anak, contohnya seperti ini:


  • Menyiram bunga atau tanaman.
  • Membantu ibu menyiapkan makan malam
  • Meminjamkan mainan kepada teman.
  • Membiasakan diri mengucapkan 'tolong' dan 'terimakasih'
  • Mengambilkan minum untuk ayah atau ibu.
  • Mengobrol dengan kakek dan nenek, kalau jauh, bisa rutin bertelepon atau video call.
  • Memberi makan kucing.
  • Membantu ibu mengasuh adik.
  • Mengambil dan membuang sampah pada tempatnya ketika menemukannya di jalan.


Kelima, berbagi bersama.

Mengajarkan anak mengenai konsep berbagi kebaikan sejak di rumah. Baik itu makanan, mainan, atau barang-barang lainnya.
Kita juga dapat mengajak anak untuk berdonasi barang-barang bekas layak pakai atau memberikan infak, sedekah, dan zakat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Contohnya mengajak anak memilah barang-barang mana yang hendak ia donasikan, mainannya, pakaianannya, dan lain sebagainya.
Bahkan uang tabungannya pun boleh ia donasikan kepada yang membutuhkan.

Yayasan dompet dhuafa bisa menjadi pilihan ketika kita mengajak anak untuk menyalurkan uang tabungannya guna berbagi kepada yang membutuhkan.
Ajak ia untuk langsung terlibat ketika mendonasikan uangnya. Misalnya datang langsung ke kantor Yayasan Dompet Dhuafa, atau pun ketika menggunakan aplikasi perbankan guna mentransfer donasinya. Agar ia melihat langsung langkah-langkah pendonasian uangnya. Biasanya hal seperti ini membuat anak gembira.

Satu kebaikan dapat mengubah dunia.
Suatu hal yang sangat baik apabila kita dapat membantu anak-anak kita untuk memahami dan mempraktikkan dan #menebarkebaikan kepada semua orang.
Dengan begitu, anak kita dapat belajar mengenai tanggung jawab, empati, tenggang rasa, yang semuanya ini penting bagi perkembangan emosi dan sosialnya.



Demikian
Salam
Vivi
LinRaNa Mom




Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog menebar kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa.

Terimakasih sudah membaca.


28 komentar:

  1. Betul.. Berbagi kebaikan tidak hanya manusia2saja. Tapi juga k makhluk Allah yang lain. Hewan tumbuhan.. Trmksh sudah mengingatkan

    BalasHapus
  2. Kebaikan-kebaikan ini harus diajarkan sejak dini ya kak..
    Si kecil di rumah pun begitu, diingatkan juga saling berbagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kami juga melakukan ini kk, biar terbiasa ya gak kk.

      Hapus
    2. Meski kadang selalu diingatkan biar gak lupa. Soalnya anak-anak kadang egonya dibawa.

      Hapus
  3. Benar sekali, Mbak Vivi. Walau mengalir darah yang sama dalam tubuh mereka, tapi setiap anak berbeda, termasuk soal penerapan menebar kebaikan.
    Makanya ini sudah pas sekali, Mbak. Mengajarkan anak-anak berbagi hal-hal sederhana misalnya kepada temannya.

    BalasHapus
  4. MasyaAllah, barakallah kk.Melatih empati anak-anak dengan berbuat baik pasti akan sangat berguna untuk kehidupan mereka di masa mendatang.

    BalasHapus
  5. Tips yang bagus sekali ini, melatih kebaikan emang harus sedini mungkin sih

    BalasHapus
  6. Setuju, Mom. Kebaikan memang semestinya diperkenalkan, diasah, dan dicontohkan oleh orangtua kepada anak-anaknya semenjak dini. InsyaAllah akan terbawa seumur hidup mereka. Apalagi mereka itu pada dasarnya mudah kok diajari. Sama seperti anak-anak di rumah. Mereka suka jejeritan kalau saya berjalan menginjak rumput. Kasihan rumputnya, katanya ...

    BalasHapus
  7. Yups beberapa tips diatas sudah saya ajarkan ke anak-anak sih dan emmang bagusnya sejak dini mereka dikenalkan bagaimana cara menebar kebaikan.

    BalasHapus
  8. Suka sekali ama strategi jitu yg keempat ya Mom, berlatih random acts of kindness. Saat si sulung membantu saya menjaga adiknya sebenarnya dia itu sedang menebar kebaikan ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Si Ocean kecil kami suka ngasih makan ikan di kolam, krn senang dia dpt pujian umi dan kakak/abangnya. tp tu lah.. abis tu dia yg masuk ke kolam, sekalian berenang ama ikan ktnya haha

      Hapus
  9. Bener nih. Mengajar kebaikan ke anak, dimulai dari hal sederhana. Seperti menyiram bunga. Kelak mereka pasti akan belajar banyak tentang kebaikan.

    BalasHapus
  10. Kebaikan- kebaikan yang terlihat sederhana, tapi berdampak besar bagi perkembangan anak.
    Terima kasih kak.

    BalasHapus
  11. Betul sekali Bun, menanamkan nilai-nilai kebaikan harus sedini mungkin

    BalasHapus
  12. Sebagai orangtua baru, saya juga lagi belajar banyak mbak untuk menanamkan nilai nilai kepada anakku...

    BalasHapus
  13. Iya ya. Mengajak anak mencari bawaan untuk seseorang yang sakit akan membuat dia merasa sudah berbuat baik. Anak bisa kecanduan berbuat baik dan menghibur orang lain.

    Yang lainnya... Saya sepakat, karena tulisan ini adalah tulisan dari hati.

    BalasHapus
  14. Kalau keponakanku karena anak tunggal masih susah diajarin berbagi Kak. Harus ekstra sabar. Kalau jaman aku dulu kan punya saudara banyak jadi mau gak mau ya harus berbagi

    BalasHapus
  15. Banyak yang harus dipelajari ya sebagai orangtua..karena anak adalah tanggung jawab orangtua yg harus dibimbing jadi orangtua harus jadi contoh baik di mata anak semangat mbak

    BalasHapus
  16. Di rumah mestinya mamanya yg paling cakep ya kak vii, secara 3 jagoan hihihi
    Salam ya buat lin, Ra, Na gak tau kepanjangan nya apa hahaha

    BalasHapus
  17. Hal-hal tersebut gampang diajarkan dan diterapkan ke anak-anak ya kak, tapi soal selalu ramah ke orang lain aku punya pengalaman buruk mbak, saya pikir anak-anak juga perlu diajarkan kewaspadaan mengingat sekarang banyak orang dengan berbagai cara untuk menarik keuntungan sendiri. Artinya ramah tapi waspada tetap perlu

    BalasHapus
  18. Kak pi.. bisa bikin club Kita hehe kisah perempuan di tengah jagoan hehe

    BalasHapus
  19. Sejahat-jahatnya manusia, pasti ada sisi baiknya. Saya sendiri masih belajar unt menjadi orang baik. Semoga kebaikan juga akan mengikuti saya. Amiin

    BalasHapus
  20. mencintai lingkungan insyaAllh bisa memberikan efek positif bagi bumi kita jika ditinggali anak cucu kelak. mantep kak dr kecil udh dikasi tauu beginian.

    BalasHapus
  21. Kalau dari kecil sudah terbiasa hal yang baik itu adalah fenomena yang jarang di lingkungan saya. Saya saja kadang bingung gimana cara menerapkannya ke adik-adik saya. Walaupun begitu saya berusaha memperbaiki diri terlebih dahulu yang sering jungkir balik ini. Tips ini sangat bagus dan bisa menjadi salah satu alternatif menyikapi kebaikan pada si kecil.

    BalasHapus
  22. Wah sepertinya itu hal2 sepele, tp kerap kita lupakan ya. Semoga kita tetap senantiasa dalam menebar kebaikan

    BalasHapus
  23. Mengajari anak sejak dini memang sangat diperlukan. Terutama tentang sikap ramah. Itu sangat perlu karena terkait kehidupan sosialnya

    BalasHapus
  24. Terlihat simple, namun jika bisa direalisasikan, kebaikan2 itu akan bisa menular dari anak-anak kita ke orang di sekitarnya kak.

    BalasHapus