Eksplor Bali: Bedugul dan Sunset di Tanah Lot



Assalammualaikum wr wb

Kali ini saya mau berbagi pengalaman jalan-jalan ke dua tempat wisata di Bali.
Saya dan keluarga beserta tiga orang teman berangkat pergi ke Bedugul awalnya, di hari Sabtu terakhir di bulan Oktober 2021

Sebenarnya kami berencana pergi itu di pagi hari. Tapi apa daya, sejak Jumat malam hujan turun dengan deras rata di seluruh area Denpasar, dan berhenti di pukul 10 atau sebelas siang. 
Dengan menggunakan mobil, dan terlebih dahulu menjemput ketiga teman, kami pun keluar dari kota Denpasar pada pukul 11 siang.

Rencana awal, kami ingin ke pemandian air panas di arah Bedugul. Tetapi, setelah dilihat satu tempat pemandian, kurang cocok tempatnya untuk kami. Jadi kami membatalkan rencana berendam di air panasnya. Kami pun melanjutkan perjalanan ke Bedugul saja. 

Jalan yang dilalui awalnya jalan yang bagus mulus, lalu salah satu teman mulai meminta mengikuti google maps karena ingin singgah di mini mart terdekat.
Tapi ternyata jalannya jadi berliku dan kecil dan sepi.
Walah... kami jadi bertanya-tanya bener gak nih jalan?
Alhamdulillah benar hehehe Walaupun ternyata tidak jadi tuh singgal ke mini martnya. Sepertinya si teman lupa akan rencananya ini.

Sampai di Bedugul itu lebih kurang pukul 12.30 wita.
Kami lapar...
Dan Alhamdulillah di Bedugul ini ada rumah makan halal, berdampingan dengan masjid besar yang cantik, yang letaknya persis di pinggir jalan besar yang kami lalui.
Pemandangan dari rumah makan ke arah danau di Bedugul

Di restoran yang tak seberapa besar ini, kami memilih tempat di atas agar dapat sekalian menikmati pemandangan ke arah Danau ..... 
Sambil menunggu pesanan yang sedang disiapkan, pemandangan di danau pun berubah. Kabut tiba-tiba datang, dan danau pun tidak terlihat. Cepat sekali.

Untuk makan siang, kami memesan beberapa makanan, seperti ikan bakar, ikan nyat-nyat khas Bali, gado-gado, dan nasi goreng yang tidak pedas untuk si bungsu. Harganya sangat bersahabat. Dan kami makan dengan lahap, sekalian karena makanannya enak, kami semua juga sudah sangat lapar.

Selesai makan, kami pun beranjak menuju masjid cantik yang terletak bersebelahan dengan restoran tadi. 
Masjid cantik ini kurangnya cuma satu buat saya, jalan menuju ke masjid itu harus menggunakan tangga yang lumayan tinggi membuat saya ngos-ngosan hampir kehabisan nafas. Dan harus menunggu beberapa saat sampai nafas normal lagi agar nyaman berwudhu.

Sebelum menaiki tangga yang banyak itu menuju ke area masjid, di sebelah tangga ada ibu-ibu yang berjualan buah-buahan. Dan ada salah satu buah yang baru pertama kali saya lihat. Dibeli dong..... pinisirin...

Nama buahnya buah salju, bentuknya seperti kacang yang belum dibuka kulitnya. Isi di dalamnya bulat-bulat berwarna putih seperti salju. Teksturnya kombinasi manggis dan sirsak. Rasanya tidak terlalu manis, manis yang enak. Ada bijinya, dan bijinya tidak dimakan ya manteman, di bawah ini penampakan buahnya.

Buah Salju, sebelum kulitnya dibuka


Buah Salju


Tempat wudhunya bersih. Airnya sejuk karena udara juga sejuk. Kami sholat dzuhur di masjid ini. Sudah agak terlambat sih sholatnya. Udah di ujung waktu. Jadi kami memutuskan untuk menunggu ashar saja sambil tetap duduk di dalam masjid, karena waktu ashar sudah dekat.

Anak-anak dan para pria memilih untuk menunggu di luar masjid. Anak-anak bermain lari-larian, dan para pria beristirahat sambil bercakap-cakap di gazebo di halaman masjid. Pemandangan masjid dari gazebo langsung ke danau. Kalau saja kabut di danau tidak ada, pasti indah sekali pemandangannya.

Masjid di Bedugul



Tak lama adzan Ashar pun dikumandangkan. Kami semua pun sholat berjamaah. Selesai sholat, sambil menunggu teman yang ke toilet, kami pun duduk kembali di gazebo. Dan menyaksikan pemandangan Danau yang perlahan-lahan terlihat lagi, karena kabut yang pelan-pelan pergi.
Sungguh pemandangan yang memukau...

Ketika kabut baru saja pergi di Danau Bratan, Bedugul - Bali. 



Hari sudah sore, kami tidak tau lagi mau kemana di Bedugul ini. Setelah berdiskusi sebentar, kami memutuskan untuk mengunjungi Tanah Lot, yang berjarak lebih kurang 1 jam dari tempat kami saat itu.

Jadilah kita kemon menuju TANAH LOT.

Di Tanah Lot mungkin kami tiba sekitar pukul 5 sore. Di sini untuk masuk ke lokasi pantai di Tanah Lot kita harus membayar. Waktu itu kami membayar sekitar 105 ribu rupiah, untuk 5 orang dewasa, 2 anak-anak, dan biaya parkir. Untuk turis internasional bayarnya lumayan mahal. Kalau gak salah 50 ribu rupiah per orang.

Dari tempat parkir ke pantai harus berjalan sekitar 15 menit (kalau gak salah, apa karena kami jalannya santai ya.. Soalnya sambil lihat-lihat kios-kios cinderamata). Dan dari tempat parkir ke pantai, banyak kios-kios yang menjual cinderamata, mulai dari baju-baju, topi, patung-patung, tas dari anyaman, dan lain-lain.

Jalan dari parkiran menuju pantai. Banyak kios-kios yang menjual cinderamata



Memasuki arah pantai kita akan melewati pintu gerbang khas Bali, bagus sekali. Tak lupa selfie, tak boleh ketinggalan ye kan...

Selangkah lagi menuju pantai



Padahal gak direncanakan, kami bahkan dapat menikmati sunset di Tanah Lot yang terkenal itu. MasyaAllah...
Melihatnya secara langsung, sungguh perasaan yang tak dapat digambarkan. Bersyukur kepada Allah diberi kesempatan untuk menyaksikannya. 
Dan sekali lagi tak lupa untuk cekrek cekrek untuk disertakan di tulisan ini.

Kami berada dan menyaksikan sunset di Tanah Lot hingga beberapa saat setelah Maghrib. Lalu beranjak menuju musholla kecil yang lumayan jauh dari pantai. agak mendekati tempat kendaraan kami diparkirkan.

Sunset di Tanah Lot
MasyaAllah....


Salah satu pemandangan yang ada di Tanah Lot yang sering ada di kalender


Kami selesai sholat Mahgrib dan mulai beranjak pulang ketika hari sudah gelap sempurna.
Tapi walaupun gelap sudah sempurna di area musholla, jika kita memandang ke arah sunset di pantai tadi, maka masih akan terlihat warna jingga pertanda sunset yang sepertinya masih ada.
Apakah masih ada?
Saya juga tidak tau, tidak terlihat dari tempat parkir. Hanya warna jingga yang masih terlihat jelas.

Kembali menuju Denpasar memakan waktu lebih kurang 1 jam. Dan kami berencana untuk makan malam  di Denpasar saja.

Kami makan malam di resto Ayam Bakar Taliwang Baru, di Denpasar. Rumah makan ini menawarkan berbagai macam masakan ayam dan ikan sebagai hidangan utamanya. Dan menu spesialnya itu ayam bakar taliwang. Masakan khas Lombok lah pokoknya. Kapan-kapan saya review ya..

Demikian cerita saya kali ini.
Semoga bermanfaat ya...
Salam...

22 komentar:

  1. Yeay Bedugul memang indah dan saya beruntung bisa kesana dengan biaya murah. Bahkan banyak kenangan manis di sana. Jadi pengen balik after Corona

    BalasHapus
  2. Selalu suka pas Mbak Vivi cerita soal Bali..serasa pulang kampung saya haha
    Kalau ke Bedugul ke Kebun Raya Bedugul terus ada kawasan wisatanya di sisi danau..ke situ juga kah?
    Senang selama tinggal di Bali bisa eksplor Bali ya Mbak...kini sudah banyak pula pilihan kuliner halal enggak seperti saat saya tinggal di sana. Enjoy Bali!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahh ndak pergi ke sana mba... ndak tau soalna...
      Kapan-kapan diulang lagi de ke Bedugulnya, pergi ke Kebun Raya dan kawasan wisata di sisi danaunya...

      Hapus
  3. Kalo Poto di gapura tanah lot itu kayaknya wajib kak. Soalnya ini juga pemandangan yang biasa awak liat di kalender. Hihihi

    Iiih kalo awak bisa ke Bali singgah lah ke rumah kak vivi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh wajib... kalo gak singgah, es ke te kita...

      Hapus
    2. Wuaaaah kencengin doa ah.. manatau diijabah bisa langsung ke Bali ♥️

      Hapus
  4. Waah siang-siang ada kabut ya di Bedugul. Uniik.
    Btw, penasaran dengan ikan nyat-nyat khas Bali.

    BalasHapus
  5. Wah seru sekali yh kak jalan2 nya... Btw bru denger saya buah salju... Jd penasaran pengen cobain juga..

    BalasHapus
  6. Masyallah nikmat Tuhan mana yang kau dustakan. Indonesia kaya dan indah akan ciptaan Tuhan. Yah walaupun saya sendiri belum pernah jalan jalan ke bali, tapi melihat postingan bu vivi saya sudah senang sekali melihat kebahagiaan keluarga Bu Vivi lagi liburan di Bali

    BalasHapus
  7. Sunsetnya mantap banget, kak. Indah... Alfie penasaran sama buah Salju itu. Mungkin sama seperti buah nona ya?

    BalasHapus
  8. Jadi kangen nih buat jalan2 ke Bali duh semoga segera terlaksana ya

    BalasHapus
  9. Masya Allah jadi mupeng mom pengen jalan ke Bali juga, huhu terakhir pas jaman masih kuliah sama temen-temen hihi.. pengen deh ngajak keluarga gini seru yaa :)

    BalasHapus
  10. Kak salah satu nikmat ke Bali itu bisa ke tpt wisata pantai, gunung dan danau di satu area yg berdekatan, hahaa belum prnh kesana sih, but i will.

    BalasHapus
  11. Sampai seumur ini saya dong belum pernah menginjakkan kaki ke Bali, hehe. Pengen banget deh ke Bali kalau nanti pandemi udah benar2 terkendali, dan syarat naik pesawat nggak harus dicolok2 hidungnya, hihi.

    BalasHapus
  12. Masyaallah tabarakallah, akhirnya sampai ke tanah lot juga ya kak vi, ah senangnyaa :)

    BalasHapus
  13. Sunset di Tanah Lot gak pernah ngebosenin. Hehehe. Walaupun ke sana jauh, apalagi kalo sore pulangnya macet banget, tapi puasssss. Enaknya nginap di Canggu mba.

    Masjid AlHidayah itu salah satu masjid tertua di Bali mba. Waaah, jadi ngebayangin Mba Vi jalan-jalan kemarin ke sana, turut bahagia melihatnya. Everyday is holiday ya mba.

    BalasHapus
  14. Wah indah banget sunset-nya kak Vivi. Seru juga ya perjalanannya. Jadi iri deh. Semoga jika ada kesempatan bisa ke Bali juga

    BalasHapus
  15. Bikin kangenn liburan yaa mbaa hahah, terakhir kali menikmati sunset di pasuruan tahun lalu sblm PPKM. Jadi pengen ke Bali sambil makan ayam taliwang nihh haha

    BalasHapus
  16. Masjid Bedugul terlihat arsitekturnya pun bagus ya,mba. Itu makanan halal disana emang agak susah cari ya mba? Sekian lama pengen nikmati sunset di Bali belum kesampaian nih.

    BalasHapus
  17. Salah satu nikmat yang harus disyukuri jadi keluarga perantau tuh ya gini ya kak. Bisa jalan-jalan. Ah, asyiknya bisa ngepantai. Di Pekanbaru gak ada uy.

    BalasHapus
  18. Beruntung sekali Kak Vivi bisa menyaksikan sunset di Tanah Lot ya, impian banyak wisatawan itu Kak, bahkan di drama dan film2 asing, mereka menyebut-nyebut Bali sebagai destinasi yang diinginkan

    BalasHapus
  19. Bali sekali indah sekali ya panorama alamnya.
    Moga bisa main sampe Bali.

    Bun, aq penasaran sama buah salju. Rasanya kayak apa sih?

    BalasHapus