Parenting Blogger Medan: Di Mataku Ia Masih Bayi Kecilku


 Assalammualaikum wr wb.


Tidak terasa, anak bungsu saya telah berusia 4 tahun. Padahal rasanya baru kemarin kami pulang dari rumah sakit setelah melahirkannnya.  Dan tahun depan direncanakan ia akan masuk sekolah TKA (TK Alquran).

Alhamdulillah ia sudah bisa makan sendiri, walau belom rapi. Tapi kalau main, ia masih susah disuruh ngeberesin mainannya.
Tapi kalau sudah TK, kan apa-apa harus sendiri kan ya.. Apa dia bisa ya... Jadi khawatir.

Saya harus membantunya mempersiapkan diri menikmati lingkungan barunya. Saya akan mengajarkannya beberapa tata krama agar ia mengenal sopan santun dengan baik.
Dan memberitahunya beberapa practical skill yang perlu ia kuasai. Agar kemampuan sosialnya pun berkembang dengan baik dan berguna ketika ia masuk ke dalam lingkungan barunya; dapat beradaptasi dan kemudian menikmati sekolahnya.

Apa-apa saja yang perlu dipersiapkan? Cekidot yuks..


Memberi salam.

Mari berlatih memberi salam kepada guru dan juga menyapa teman-teman. Salim dan cium tangan guru sembari mengucapkan Assalammualaikum wr wb.
Begitu juga dengan teman-teman, sapa teman dengan salam sembari menyebutkan nama temannya.


Mencuci tangan dengan bersih.

Cuci tangan dengan bersih saat memasuki lingkungan sosial. Mari latihan setiap hari untuk bisa menggulung lengan bajunya sendiri, (karena seragam sekolah biasanya berlengan panjang), mencuci tangan dengan sabun, membilas tangannya sendiri, kemudian mengeringkannya.


Menunggu giliran alias antri.

Nah, ini penting untuk diterapkan. Tidak hanya berguna ketika di sekolah, tapi di tempat-tempat lain ia juga harus bisa sabar untuk menanti gilirannya, misalnya antri di kasir supermarket, dan lainnya.
Budaya antri harus diterapkan ke anak-anak kita sedari dini, agar kebiasaan antri terbawa hingga dewasa, dan negara kita bisa menjadi tertib.
Ayo kita bermain antri-antrian.


Ke wc sendiri.

Si bungsu masih membutuhkan bantuan ke wc untuk BAB, untuk BAK ia sudah bisa sendiri. 
Tapi ia harus tetap berlatih secara perlahan dari sekarang untuk bisa menurunkan celananya, buang air, menyiram wc atau flush toilet, dan membersihkan diri setelah selesai, kemudian mengenakan celananya kembali.


Berbagi.

Lembaga sekolah, baik itu TK atau PAUD, adalah tempat di mana semua anak harus belajar saling berbagi.
Anak-anak kita harus dibiasakan untuk tidak menganggu kenyamanan teman lain di sekolah, tanamkan bahwa bermain bersama itu lebih asik.


Makan sendiri.

Alhamdulillah, si bungsu sudah bisa makan sendiri, walaupun masih berantakan ya.
Di TK, guru atau pembimbingnya pasti tidak bisa menyuapi  makan setiap anak satu persatu hingga selesai kan?
Maka, mari melatih anak kita dari sekarang untuk duduk dengan baik, menggunakan peralatan dengan benar, kalau ia lebih suka makan dengan tangan, ingatkan untuk selalu mencuci tangan terlebih dahulu, dan makan sendiri.


Tidur lebih cepat agar bangun lebih pagi.

Setelah anak bersekolah nanti, ia akan memiliki keseharian yang lebih teratur, karena ada jam masuk hingga jam pulang sekolah.
Karena itu, kita sebaiknya mengatur ritme hidup keseharian anak kita dengan lebih teratur agar ia pun bisa lebih menikmati jam sekolahnya, sehingga ia bisa berangkat dan pulang sekolah dengan suasana hati yang gembira.




Mulai sekarang, daripada khawatir dan cemas, saya akan mengajak si bungsu berlatih untuk memiliki kebiasaan hidup yang teratur dan baik.
Jangan lupa untuk tetap selalu mendoakan anak-anak kita, agar ia merasa gembira menerima ilmu, dan mendapatkan ilmu-ilmu yang berkah dan bermanfaat, Aaamiiinn...
Dan tetap doakan agar pandemi segera ditemukan penawarnya, agar rencana untuk mengirim si bungsu untuk sekolah tahun depan, terwujud.

Salam
Vivi
LinRaNa Mom

12 komentar:

  1. Berlatih untuk memiliki kebiasaan hidup yang teratur dan baik ini salah satu poin penting yang memang harus orang tua perhatikan ya Mbak.

    BalasHapus
  2. Iya ya mom, kalau lihat anak kita kayaknya baru kemarin lahirin mereka.. Eh ternyata waktu berlalu begitu cepat.. Nice sharing mom ^_^

    BalasHapus
  3. di mata sang bunda baik anak itu cwek atau cwok tetap masih kecil karena jika sudah besar sekalipun tetap di anggap masih kecil masih bayi haha tapi tak mengapa itulah naluri orang tua terhadap anaknya

    BalasHapus
  4. Salah satu poin penting buat parenting ya ini cocok banget buat aku yg baru jadi Ibu

    BalasHapus
  5. Samaan umurnya kak ama anak dv yang bungsu. Memang kita orangtua pengennya ngajarin kebiasaan yang baik ya supaya terbawa sampai mereka dewasa. Semoga pandemi ini segera selesai agar anak-anak kita bisa mulai sekolah di sekolah umum ya kak.

    BalasHapus
  6. Pas baca tulisan ini, pas bangettt baru aja usia Cak Aufa genap 2 tahun Bun.

    Walaupun sudah punya adek, teteeeep aja saya keseringan manggil Adek ke Aufa dibandingkan panggil Cak.

    Bayi yang punya adek ini sudah mandiri dan berhasil WWL nya.

    BalasHapus
  7. Saya pun lihat anak perempuan saya Maetami kok udah 4 tahun aja? Hihihi. Tahun depan udah masuk TK, tapi masih saja nempel sama ibunya. Menyayangi anak sembari mengajarkannya mandiri ya mba. Jangan sampai terlalu fokus di kemandirian, tapi anak merasa orang tuanya sudah gak mau lagi dekat sama dia. Walaupun si kakak sudah bisa makan sendiri, sesekali saya masih suka suapin dia kalo dia sendiri minta disuapin. Meski dia sudah bisa mandi dan pakai baju sendiri, sesekali saya masih nemenin dia mandi atau bantu dia pakai baju. Insya Allah jadi anak yg penyayang juga nantinya.

    BalasHapus
  8. Pelajaran sederhana tapi penting ya, Kak. Memberi salam, menggulung lengan, menunggu giliran, dll. Saya banyak melewatkan momen pra sekolahnya anak-anak karena harus bekerja. Di rumah, nggak kepikiran deh buat mengajari sulung pendidikan mendasar tersebut. Sudah capek, mengurus adiknya, dan waktu yang ada dipakai buat menemani bermain, hihihi ...

    Padahal ya, sebenarnya sambil bermain pun bisa mengajarkan semua itu. Dulu terpikirnya, ah kan ada ibu guru. Huhuhuhu, semoga ibu-bu yang lain sudah turut mengajarkan pendidikan serupa ke putra-putrinya ya, Kak.

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah si bungsu sudah 4 tahun, perasaan kemarin masih gelendotan enggak mau pisah ya. Sekarang sudah berlatih practical skills yang memang baik sebagai bekal di kehidupan sosial. Selamat terus belajar tentang kehidupan ya Nak, semoga selalu sehat, soleh, jadi penyejuk mata Ayah Bunda. Aamiin

    BalasHapus
  10. Wah udah 4 tahun ya bungsunya... kl bungsu kami masih 3y3mo nih. Semoga sehat selalu ya bungsunya Linrana Mom, jadi anak saleh, makin pinter n sayang sama mom nya. aamiin

    BalasHapus
  11. di rumah , saya punya dua bdadari kecil.
    si kakak bentar lagi juga 4 tahun, sedangkan si adek mash 2 tahun.
    Pas kali baca artikel begini mbak, practical skill memang kudu dipersiapin sejak dini.
    bebrapa skill uda bisa dikuasai si kakak dan adek, beberapa lagi tinggal butuh latihan terus.
    Thx infonya mbak.
    Semangat membersamai untuk kita para orangtua..

    BalasHapus
  12. Seiring waktu dengan pembiayaan yang dilakukan di rumah anak jadi lebih mudah bersosialisasi dengan teman baru dan guru di sekolah kelak kok.. Sama kayak anakku nih, usia 5 th baru masuk Tk

    BalasHapus