Parenting Blogger Medan: Pendidikan Seks untuk Anak Sesuai Usia



Assalammualaikum wr wb,

Topik seks seolah-olah menjadi 'mimpi buruk' para orangtua.
Tetapi kalau kita menghindari membahas topik seks ini dengan anak kita,kita sendiri nantinya yang akan menjerumuskan anak, yang mungkin akan bertanya dan mendapatkan pengetahuan seks dari sumber lain yang belum tentu dapat dipercaya.

Berikut adalah panduan tahapan pendidikan seks sesuai usia anak versi Chai's Play Application;

Anak usia 0-2 tahun

Mengajarkan bagian-bagian tubuh.

Kita mengajarkan bagian-bagian tubuh dari mulai telinga hingga kaki kepada anak usia 0-2 tahun.
Ajarkan juga mereka untuk mengenal genitalia mereka dengan menggunakan istilah yang benar; penis dan vagina.
Jangan menggunakan julukan untuk genitalia saat berbicara dengan anak, karena seolah-olah bagian-bagian tersebut adalah bagian yang tabu.

Berdiaoglah mengenai lawan jenis, bahwasannya laki-laki dan perempuan memiliki genitalia yang berbeda. Dan genitalia setiap orang terlihat berbeda, dan hal ini normal.

Berdialog mengenai privasi.

Ketika memperkenalkan bagian-bagian tubuh, kita harus memberitahukan kepada anak kita mengenai mengapa bagian tubuh tersebut privat. Bahwa kita juga harus menutup bagian tubuh tersebut karena hal itu bersifat pribadi. Karena itu kita menutup pintu ketika kita sedang di kamar mandi atau saat mengganti baju.

Tujuan menjelaskan bagian tubuh yang privat ini adalah untuk agar anak peduli pada bagian tubuhnya ini, dan harus dijaga dan dihormati.
Ajari juga anak kita kegiatan toilet training dan cara membersihkan alat kelaminnya secara bertahap.

Berdiskusi mengenai sentuhan.

Ada periode di mana anak akan menyentuh genitalianya. Hal ini wajar ya parents, tidak usah panik atau pun kaget, kemudian buru-buru melarang.
Jelaskan dengan tenang kepadanya jika ia ingin menyentuh bagian pribadinya, tidak baik jika melakukannya di depan orang lain.

Jelaskan juga siapa-siapa saja yang diizinkan untuk menyentuh alat kelamin mereka; papa, mama, dan dokter (dengan pengawan orangtua), tidak ada seorangpun yang boleh menyentuh bagian pribadi mereka.

Anak usia 3-5 tahun.

Penjelasan darimana bayi berasal.

Anak kita adalah manusia yang penuh dengan rasa ingin tahu, mereka selalu bertanya tentang segala hal.
Saya pernah ditanya oleh si sulung ketika dia berusia 5 tahun tentang pertanyaan 'darimana bayi berasal'.
Jangan menghindar atau tertawa ketika pertanyaan ini datang ya parents.
Dan jangan menciutkan hati anak dengan membuatnya berfikir bahwa pertanyaannya konyol.
Ini adalah kesempatan kita untuk berdialog tentang seks dengannya.

Applikasi parenting Chai's Play sendiri berpendapat bahwa ketika pertanyaan mengenai darimana bayi berasal itu muncul orang tua dapat menjelaskan begini

Laki-laki dapat meletakkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin perempuan, di mana laki-laki membantu membuahi sel telur sehingga bertumbuh menjadi seorang bayi.

Saya sendiri tidak menjelaskannya seperti pendapat yang di atas, tetapi saya menanggapi rasa penasaran si sulung.
Ketika itu, ketika si sulung bertanya 'darimana bayi berasal', saya sedikit kaget, tapi saya bertanya balik, "menurut abang darimana?"
Dan dia menjelaskan sendiri kepada saya.
Saya menuliskannya di instagramnya @linrama_mom tentang percakapan kami tersebut.

Beberapa waktu setelah si sulung bertanya, kami pun membeli buku karya DK Wardhani yang memuat penjelasan mengenai asal mula bayi dengan bahasa anak-anak di halaman 5 - 7. Saya menjelaskan kepadanya menggunakan buku tersebut, Alhamdulillah si sulung cukup puas dengan jawabannya.

Buku Manusia dan Alam
DK Wardhani

Halaman 5 mengenai penjelasan 'darimana bayi berasal'


Penjelasan mengenai pertumbuhan bayi di dalam kandungan

Persetujuan / izin

Berbincang tentang seks dengan anak memberikan kita kesempatan untuk berbicara tentang 'persetujuan' atau 'izin'.
Topik ini penting karena tujuannya adalah untuk menjaga keamanan buah hati kita.
Kita dapat memberitahukannya tentang hubungan seks yang hanya bisa terjadi jika ada persetujuan dari dua orang dewasa yang akan melakukannya.
Diikuti dengan penjelasan mengenai aturan atau norma sosial mengenai hal-hal pribadi; misalnya norma agama, adat, dan sebagainya.

Konsep 'persetujuan' ini dapat kita praktekkan pada saat bermain saat rasa keingintahuan anak muncul ketika anak-anak bermain bersama.
Kita bisa memberikan pemahaman bahwa menyentuh anak lain pun adalah prilaku yang tidak baik karena anak lain belum tentu setuju atau mengizinkannya.
Kita harus menekankan konsep mengendalikan tanganku sendiri, apakah itu memukul anak lain, atau menyentuh tubuh anak lain.

Pendidikan seks juga bisa dilakukan saat kita sedang menonton televisi bersama-sama. Jika ada 2 tokoh dalam film yang berpelukan, beritahukan bahwa kedua tokoh tersebut telah setuju untuk melakukannya.
Bagaimana jika salah satu tokoh merasa tidak nyaman apabila berpelukan?
Kita dapat membicarakan juga tentang perasaan-perasaan terkait, dan bagaimana menghargai perasaan-perasaan tersebut.

Anak usia 6 - 9 tahun.

Persiapan untuk masa pubertas

Sebaiknya kita memberitahu anak mengenai masa pubertas bahkan sebelum masa itu tiba.
Kenapa?
Karena bagaimanapun, anak akan mengalami perubahan tubuh secara signifikan.
Apabila kita mendiskusikannya terlebih dahulu, maka anak kita tidak akan terlalu terkejut nantinya.

Diskusikan mengenai menstruasi pada anak-anak kita, baik itu anak laki-laki dan juga perempuan.
Kita dapat mendiskusikan bagaimana tubuh berubah dan mengapa hal ini terjadi.
Kita bisa mengkaitkannya dengan konsep kehamilan juga.

Untuk yang memiliki anak laki-laki seperti saya, dengan menjelaskan topik ini justru akan membuatnya merasa tidak canggung, dan membantunya untuk menghargai proses alami ini.
Bagaimana tubuh dan perasaan mereka akan berubah.
Mereka juga akan mulai 'naksir' lawan jenis.
Kita harus menjelaskan bahwa ini adalah normal, selama ada persetujuan dari lawan jenis.
Tetapi kita harus mengingatkan mereka bahwa hubungan antara lawan jenis pun ada aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku, seperti norma agama dan sebagainya.

Penyakit menular seksual (PMS)

Tekankan pada anak kita tentang menjaga keamanan diri sendiri, bahkan sebelum masa pubertas dimulai.
Dengan memberikan pemahaman mengenai PMS bahkan jauh sebelum aktivitas seksual dimulai, dapat mengantisipasi terkena PMS ini.
Jumlah orang yang terjangkit PMS banyak terjadi pada orang-orang golongan usia yang sangat muda.


Anak usia 10 - 13 tahun

Penjelasan pubertas secara detail.

Di usia ini anak akan memasuki masa remaja. Dalam islam dikenal dengan istilah aqil baligh.

Pembahasan tentang aqil baligh pernah saya tuliskan di sini

Saat usia anak 10 - 13 tahun ini adalah waktunya untuk masuk lebih dalam ke topik pubertas.
Ingat, kita sebagai orangtua harus selalu ada untuk mereka terutama ketika mereka punya pertanyaan-pertanyaan.
Ketika anak kita bertanya tentang masalah-masalah pubertas dan seks, tetaplah tenang dan jangan menghakimi. Hal ini agar anak kita merasa nyaman saat berdialog dengan kita mengenai masalah pubertas dan pendidikan seks ini, bahkan untuk topik-topik lainnya di masa yang akan datang.

Kita harus jadi orangtua yang suportif saat anak melewati masa pubertasnya.
Katakan padanya bahwa ini adalah masa-masa yang normal, dan semua akan berlalu, dan pengalaman setiap orang dalam menjalani masa-masa ini berbeda.


Pembicaraan mengenai kehamilan usia dini.

Kita dapat membicarakan mengenai konsekuensi yang akan terjadi jika melakukan hubungan seksual pada usia dini.
Kehamilan bisa terjadi pada siapapun, dan hal ini dapat mengubah hidup seseorang.

Anak pra remaja perlu memahami tentang hubungan pertemanan yang sehat dan hubungan yang tidak sehat.
Norma-norma agama, dan sosial harus lebih mendalam dipahami oleh anak. Misalnya mengekspos diri sendiri adalah hal yang merugikan dan harus dihindari.

Tidak dipungkiri, pergaulan zaman ini yang semakin bebas, informasi-informasi yang semakin mudah dicari, baik yang bisa dipercaya dan juga yang diragukan kebenarnnya membuat anak mudah terpengaruh.
Oleh karena itu sebaiknya kita orangtua yang mengajarkan anak mengenai wawasan ini.


Konsep pacaran dan hubungan yang sehat.

Jangan pernah berasumsi bahwa 'anak akan cari jalan keluar sendiri', atau 'ah, anakku masih kecil, belum tahu apa-apa'.
Banyak hal-hal yang tidak mudah diprediksi di masa remaja anak kita..
Dukungan dan bimbingan kita sangat-sangat penting.

Kita dapat berdiskusi mengenai hubungan pertemanan dengan lawan jenisnya.
Kita bisa mengajukan pertanyaan seperti:

"Bagaimana cara yang baik untuk memperlihatkan rasa sukamu kepada teman?"

"Bagaimana kalau temanmu nggak suka sama kamu?"

Dialog-dialog semacam ini tidak perlu bernuansa interogasi, tapi tujuannya agar membuat anak kita berpikir sekali lagi.


Menekankan mengenai 'tujuan' dan norma-norma yang ada

Kita boleh menjelaskan kembali hal-hal yang pernah kita jelaskan kepada anak kita ketika mereka masih kecil.
Remaja butuh belajar 'yakin' akan perasaan dan keinginan mereka sendiri.
Jangan bosan untuk menjelaskan bahwa hubungan seksual sebelum menikah itu tidak sehat, dan tidak akan ada artinya. karena hal ini dapat merusak masa depannya dan kemungkinan untuk membuatnya dan pasangannya bahagia juga sangat kecil.
Dan tentu saja, bertentangan dengan norma agama dan juga norma sosial di negara kita.

Jadilah pendukung terbaik anak-anak kita.
InsyaAllah parents, dialog-dialog ini akan membantu anak kita untuk membuat pilihan yang sehat sepanjanng hidupnya.
Terapkan kesabaran dan keterbukaan, insyaAllah usaha kita tidak akan sia-sia. --- Chai's Play

24 komentar:

  1. Menjadi orangtua itu banyak banget PRnya termasuk ini ya kak. Menjelaskan pendidikan seks yang menurutku agak susah untuk diterapkan. Makanya aku sering pake buku untuk menjelaskan ini jadi anak-anak bisa lebih paham tanap merasa digurui

    BalasHapus
  2. Hari gini di tengah gempuran informasi memang pendidikan seks untuk anak ini penting diberikan sejak dini. Sesuai usia mereka tentunya. Bisa lewat buku dan dialog yang sehat disertai bonding yang kuat. Terima kasih sudah mengingatkan Mbak Vivi:)

    BalasHapus
  3. Anak sulung saya masuk usia 10 tahun ni kak. Otomatis masuk dalam masa pubertas. Banyak sekali memang tantangannya. Semoga saya dan ayahnya bisa tetap mendampingi dan menjadi teman kepercayaannya dalam menghadapi fase ini. Makasi ilmunya kak.

    BalasHapus
  4. Waalaikumsalam kak... Duh teredukasi deh jadinya. Kelak kalau menikah dan punya anak pasti Gacil coba tipsnya. Oh ya kak, jadi teringat kemarin ada juga edukasi seks anak dari lagu mengenai bagian tubuh gitu. Kreatif deh

    BalasHapus
  5. Bagus banget artikelnya mba, topik yang bagus meskipun masih masyarakat masih menganggap tabu untuk dibahas

    BalasHapus
  6. Kami udah bahas mengenai rasa suka kepada lawan jenis juga ama si Rara, kakak sulung. Udah serius2 ngomong dr hati ke hati panjang lebar, komennya cm pendek aja, "K-poper biasanya emang gak pacaran2 kok Mi... tenang aja" haha...

    BalasHapus
  7. "Laki-laki dapat meletakkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin perempuan, di mana laki-laki membantu membuahi sel telur sehingga bertumbuh menjadi seorang bayi".

    Kalau saya dulu belajar fiqh di Aliyah, yg benar itu laki-laki "memasukkan" bukan sekadar "meletakkan"

    haha

    BalasHapus
  8. pas kali ini kak, selama ini suka bingung gimana ya cara ngasih taunya..bisalah ini jadi bahan awak ngasih tau anak2...

    BalasHapus
  9. Edukasi seks sebaiknya diberikan sejak dini tentu dng bahasa yg sesuai dengan usia anak..dan lbh baik semua pertanyaan tentang seks dari anak didapatkan penjelasan dari ortu timbang anak cari tau sendiri di dunia luar ya kak

    BalasHapus
  10. Wuah,dengan adanya artikel ini membuat saya yakin untuk memberikan pengarahan kepada adik-adik saya.

    BalasHapus
  11. Emang harus hati-hati banget ya mba menjelaskan kepada anak kecil mengenai edukasi seks sejak usoa dini. Walau kita tidak secara gamblang menjelaskan namun harus bisa membuat perumpamaan karena anak kecil biasanya kritis.

    BalasHapus
  12. Iya. Jika dahulu, membahas sex adalah hal yang tabu. Kalau sekarang, butuh cara penyampaian sesuai umur ya. Agar mudah dipahami

    BalasHapus
  13. Penjelasan nya lengkap banget mba. Dijelaskan juga step step mengenalkan pendidikan seks berdasarkan usia. Jadi PR banget buat aku nih sebagai orangtua... Btw, makasih banyak ya mba ulasan ya bermanfaat banget

    BalasHapus
  14. Makasih yaa mbak. Penjelasannya lengkap sekali. Ternyata pendidikan seks untuk anak itu ya berbeda-beda, harus sesuai tahapan usianya. Semoga bisa saya terapkan pada dua putri saya. Jadi ada panduan deh gimana menjelaskan ke mereka.

    BalasHapus
  15. Sangat lengkap penjelasan pendidikan seks sesuai tahapan usianya, emak bintangin sebagai referensi ya. Terima kasih banyak

    BalasHapus
  16. Pendidikan tentang seks memang dibutuhkan anak sesuai dengan usianya. Sebagai orang tua, kitalah yang wajib memberitahukan apa dan bagaimana. Jadi jangan sampai biarkan mereka mencari tahu sendiri

    BalasHapus
  17. ini nih yg sering ke skip sm org tua. mikirnya ah ngerti sendiri, pdhl kalo ga dikasi guideline jadinya anak tuh bisa berantakan huhu makasih infonya kak viviii

    BalasHapus
  18. Duh kak.. zaman now serem euyyy

    Beberapa waktu lalu baca berita sekumpulan anak SMP ditangkap di hotel lagi pesta seks. Udah tau kondom pula..
    Harusnya sejak kecil emak bapaknya udah ngajarin yang ksyak kak Vi tulis ya.
    Semoga anak cucu kita terhindar lah dari penjerumusan akhlak begini

    BalasHapus
  19. Usia segitu memang usia kepo2nya sama lawan jenis ya kak, mengapa bisa A mengapa bisa B memang tugas sebagai ortulah memberi tahu anak ttg eduseks ini agar anak tidak salah langkah ke depannya dalam bergaul

    BalasHapus
  20. Emang belajar tentang remaja itu bikin sakit kepala huhu makasi ya mba udah dikasih tau tahapannya buat pendidikan seks buat anak-anak

    BalasHapus