Parenting Blogger Medan: Let's Read, Then Love It



Menurut sebuah survey yang dilakukan oleh mahasiswa Seoul National University, menemukan bahwa, rahasia pengasuhan anak yang istimewa dari orangtua mereka dalam membesarkan anak adalah “membaca”.


Dan faktanya, orang-orang yang tumbuh menjadi pemimpin dunia, adalah mereka yang telah bersama-sama dengan buku-buku mereka sejak mereka kecil.

Saya pernah membaca bahwasannya keluarga Roosevelt, seperti kita ketahui bahwa ada dua presiden terlahir dari keluarga ini, taman bermain di keluarga ini adalah ruang baca.
Anak-anak dari keluarga ini tumbuh dengan bermain di ruang baca sambil melihat sosok ayah mereka membaca buku.

Saya sebagai orangtua, berkeinginan agar anak-anak saya suka membaca. Dan berusaha keras agar anak-anak saya mencintai buku dengan senang membacanya.

Tetapi parents, kebiasaan membaca anak yang dipaksakan oleh ayah dan ibu juga tidak baik, tidak akan bertahan lama, anak yang merasa terpaksa untuk membaca, malah menjadi tidak suka membaca.

Untuk itu, salah satu usaha yang saya lakukan agar anak saya suka dan betah membaca buku adalah dengan membuat lingkungan yang nyaman untuk anak-anak ketika bersama dengan buku favorit mereka.

Saya menata buku-buku di rumah saya, terutama buku anak-anak dengan rapih di rak yang berwarna. 
Saya menempatkan rak buku rendah agar mudah dijangkau oleh anak saya. Dan yang penting lagi, tata cahayanya cukup.

Sering saya membentangkan karpet yang lembut agar kami bisa sama-sama duduk dan membaca, sebagai pilihan lain selain duduk di kursi.
Bersandar di dinding, saya atau ayahnya mendudukkan anak dipangkuan dan bersama-sama membaca buku cerita bergambar.




Saya termasuk orangtua yang bernafsu membeli buku hingga memenuhi seluruh rumah, karena ingin sekali menjadikan anak layaknya raja kutu buku.
Ahh… sebenarnya itu kurang baik, saya tahu.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat baca anak, saya awali dengan meletakkan buku dalam jumlah sedikit dulu agar menarik perhatian anak saya.
Daripada saya memperlihatkan buku dalam jumlah banyak seperti benda rampasan haha..

Sebisa mungkin juga, buku-buku yang saya sediakan adalah buku-buku yang disukai oleh anak-anak saya.

Secara berkala saya mengajak mereka ke toko buku, dan memperbolehkan membeli masing-masing satu buku yang mereka sukai.


Ketiga putra saya memiliki buku favoritnya masing-masing, dan selalu membaca buku yang itu-itu saja.
Menurut saya it's okay, meskipun hanya membaca satu buku berkali-kali pada saat ini, pengalaman untuk bisa mencerna buku dengan sempurna, akan menjadi hal yang lebih berharga.

Alhamdulilah, si sulung sudah mulai menyukai buku lain, walaupun masih topik yang sama. Mungkin karena dia sudah lebih besar dan ketertarikannya juga berkembang.


Buku yang paling disukai oleh anak kita belum tentu buku yang disukai oleh semua orang, tetapi ia mungkin memiliki buku yang bermakna spesial untuknya. Pemikiran dan cita-cita yang terpapar dalam buku tersebut bisa jadi menyentuh hati anak dan menginspirasi hidupnya.

Selain lingkungan yang nyaman untuk membaca, dalam menumbuhkan minat membaca pada anak-anak sehingga membaca menyenangkan, saya juga mengacu pada emosi mereka. 
Hal ini cukup efektif dalam meningkatkan minat mereka pada buku.

Menurut Profesor Howard Gardner, “semua kecerdasan yang dimiliki manusia bersifat setara”.

Dan ia juga mengemukakan bahwa di dalam diri manusia terdapat beberapa area kecerdasan yang dicetuskan ke dalam ‘teori kecerdasan majemuk’ (multiple intelligences).

Teori kecerdasan ini juga menjadi salah satu acuan saya sebagai dasar untuk mengajak anak agar senang membaca buku.

Anak bungsu saya, 3 tahun, memilki kecerdasan bahasa yang cukup baik. Ia memiliki keunggulan dalam menggunakan kosakata dan mengekspresikan diri. Daya ingatnya juga bagus.

Jadi ia membaca buku bergambarnya dengan bebas, menceritakan perasaannya dan pendapatnya tentang isi gambar dibukunya.
Kami juga mengobrol mengenai isi buku bersama-sama.
Yah, anak dengan kemampuan linguistic seperti si bungsu memang senang sekali bercakap-cakap.
Membayangkan isi cerita buku dan bermain dengan ucapan adalah hal yang sangat disukainya.




Anak sulung saya, 8 tahun, memiliki kecerdasan fisik atau kinestetik.
Ia sulit membaca buku dengan tenang. Hingga saat ini, walaupun ia sudah duduk dikelas dua sekolah dasar, ia masih lebih suka dibacakan buku daripada membaca sendiri bukunya.

Ketika si sulung masih kecil, saya mengenalkan buku padanya dengan cara bermain.
Kami membuat rumah-rumahan dari buku, domino buku, dan permainan dengan buku lainnya, waktu itu bagi saya, yang penting bisa menarik perhatiannya terhadap buku.


Remember kids: There are books out there for everyone to read. From sci-fi nerds to fairytale fans.

Tulisan ini saya ikutsertakan dalam lomba dengan tema “pengalaman pribadiku dalam menumbuhkan minat baca anak”, yang diselenggarakan oleh Let’s Read.

Sejujurnya, karena saya mengikutsertakan tulisan ini dalam lomba tersebut, saya jadi tahu tentang aplikasi Let's Read.
Dan saya mengunduh aplikasi Let's Read di handphone saya. Yang ternyata merupakan aplikasi yang menarik sekali menurut saya.
Aplikasi yang memiliki icon bergambar gajah berwarna abu-abu dan buku berwarna hijau ini berisikan berbagai macam buku cerita anak yang sarat dengan cerita yang mendidik dan menyenangkan, yang dapat diunduh secara gratis, hanya menggunakan paket data di handphone kita, sehingga dapat dibaca secara offline.

penampakan aplikasi let's read di layar handphone saya


Buku-buku di dalam aplikasi Let's Read sangat banyak.
Salah satu buku atau bacaan yang menarik minat anak-anak adalah yang berjudul COVIBOOK.
Dikarenakan saat ini dunia, dan juga negara kita sedang ada pandemi Covid-19, anak-anak menjadi tertarik membacanya Ketika kami pertama kali berkenalan dengan let’s read begitu selesai diunduh.



Anak sulung saya sangat menyukai cerita-cerita di aplikasi let’s read, karena gambarnya penuh warna yang eye catching, tulisannya besar-besar dan tidak banyak di setiap lembarnya. Cocok untuk si sulung yang lebih suka dibacakan cerita daripada membaca sendiri.
Let’s read sungguh membantu anak saya untuk meningkatkan minat bacanya.


beberapa buku di dalam aplikasi let's read


Buku-buku di dalam aplikasi Let's Read juga dapat dibaca dalam berbagai bahasa. Kita tinggal memilih bahasa yang diinginkan di settingnya. Dan kami tentu saja memilih Bahasa Indonesia. 
Mungkin di masa yang akan datang boleh menukarnya ke dalam Bahasa Inggris ketika anak-anak sudah mulai tertarik belajar bahasa inggris.

Untuk informasi, Let's Read ini terbentuk karena inisiatif dari The Asia Foundation's Book for Asia yang bertujuan menumbuhkan minat baca anak-anak.

Ayo tunggu apalagi, unduh Let's Read sekarang juga.
Mari tersesat di dalam buku bersama anak-anak kita.

Salam
Vivi
LinRaNa Mom

35 komentar:

  1. Masih jadi PR besar saya untuk mengajari anak-anak saya cinta buku. Di usia 10 tahun ini, si sulung sukanya baca komik atau cerita horor. Semoga anak2 kita semakin cinta membaca buku ya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya gpp lho mba devi.
      Kan mbaca juga itu namanya.

      Hapus
  2. Pentingnya ngajari anak membaca sejak kecil biar kelak tumbuh minat hobi baca..

    BalasHapus
  3. Wah aplikasi yang bagus ini kk, selama ini saya masih bacain anak dongeng dalam bentuk buku saja dan emang anak itu visualnya dulu yang ditengok baru ceritanya

    BalasHapus
  4. Mau ah download let's read. Itu yang judulnya covibook lucu juga ya kak. Membaca sekaligus mengedukasi anak tentang virus yang happening sekarang

    BalasHapus
  5. wuah headernya seger banget

    iya, aku dari dulu suka baca
    ntar anak2ku juga harus rajin baca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak Ros. Dan ini harus dibiasakan sejak anak dalam kandungan loh..
      Semangatttt

      Hapus
  6. lets read emng pas kali buat menumbuh kembangkan minat baca pada anak krn bukunya full of colour. favorit anak2 nih kak.

    BalasHapus
  7. Senang kali yaa ada Let's Read ini, kita sebagai Mom gak kekurangan bacaan buat anak2, mantul nihh tfs ya Linrana Mom

    BalasHapus
  8. Lets read, keren sih kekinian, jd ga bosan. Apalagi anak anak sudah jamannya pake gadget hehe

    BalasHapus
  9. Wah, anak-anakku juga sekarang lagi doyan banget baca cerita di aplikasi lets read. Aku sih happy, karena aplikasi ini emang keren banget.

    BalasHapus
  10. oia , isi ceritanya apa aja ya kak genre nya? gk melulu dongeng kn ya kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak kok kak, isinya bervariasi. coba deh di download dulu.^^

      Hapus
  11. Saya dan istri koleksi buku dan dipajang di rak dan lemari. Sekarang anakku lagi seneng senengnya ngacak ngacak buku dan buka buka buku. Kami juga mencontohkan dengan baca buku lagi setelah sebelumny lebih banyk bc via gadget.

    BalasHapus
  12. Kalo baca buku bergambar hobi awak kak. Karena gambar itu menambah imajinasi .. Smoga budaya membaca anak2 kakak sampai dewasa bisa bertahan ya kak.

    BalasHapus
  13. Iya bener, buku2 yang disediakan itu buku2 yang disukai anak2. Anakku tuh suka banget buku puzzle, krn dia memang suka puzzle. Jadi sambil baca sambil main puzzle

    BalasHapus
  14. Seneng deh benar-benar ada aplikasi membaca yg full untuk anak-anak. Biasanya kan bukunya anak-anak digabungin tuh sama buku dan novel orang dewasa. Ya asik aja gitu, kalo ada yg spesifik untuk anak, pasti koleksinya juga lebih lengkap. Keren yaaa Let's Read.

    BalasHapus
  15. Masih jadi PR buatku nih untuk mengajak anak-anak cinta membaca. Di rumah, aku jarang membaca buku karena lebih sering kubawa pada saat traveling. Jadi aja, mereka kira aku juga nggak baca buku, hiks.

    Bungsu juga maunya dibacakan terus. Tapi aku harus membujuknya membaca sendiri karena harus melancarkan pelafalan dan penulisan. Semoga semakin terbantu nih dengan Let's Read.

    BalasHapus
  16. Duh ngeliat ini aku jadi iri karena suamiku enggak begitu mau nemenin anak baca buku, hahaha. Membaca biasanya sama aku, kalau bapaknya main atau sepedaan. Btw, aku jadi penasaran sama Let's Read deh

    BalasHapus
  17. Iya, Mbak. Kalau anak disuruh membaca malah jadi kurang suka. Kalau disediain bacaan lalu diceritain kalau tadi baca buku A itu bagus, mereka akan buka-buka bukunya dan kalau suka akan dibaca.
    Tapi buku anak-anak itu mahal. Mending yang digital gini, kayaknya.

    BalasHapus
  18. Enak ya ada aplikasi let's read jadi bisa membaca dimana aja kapan aja. Bisa jadi solusi juga saat budget beli buku baru udah abis tapi kepengen baca bacaan baru.

    BalasHapus
  19. Alhamdulillah .. mbak kita termasuk orang tua yang selalu mengarahkan anak mencintai buku. Itu makanya kalo jalan2, saya lebih suka ngajak anak2 ke tobuk, daripada ng-mall

    BalasHapus
  20. Ada gadget ini membuat kita lebih besar tantangannya untuk mengajak anak cinta buku yaa..

    BalasHapus
  21. Setuju banget, membaca itu jadi hal utama dan paling utama buat dikenalin ke anak-anak karena bakal jadi penerang di masa depan.

    BalasHapus
  22. Saya juga mulai membiasakan anak membaca diumur 2 tahun. Dengan buku bergambar. Meskipun anak saya belum bisa baca, tapi cukup tenang ketika dibacakan buku cerita bergambar.

    BalasHapus
  23. Harus diajari sejak dini ya cinta membaca buku..krna buku adalah jendela dunia..

    BalasHapus
  24. Menyenangkan bila anak bisa terbiasa membaca. Nah Let's Read ini memudahkan banget, tinggal install.

    BalasHapus
  25. ANak-anak memang cepet bosan ya mba sehingga bagaimana caranya orang tua harus membuat suasana membaca menjadi menyenangkan bahkan kalau bisa lupa waktu. hehehe. Aplikasi let's read ini boleh juga mba diaplikasi kepada orang tua lainnya

    BalasHapus
  26. aku kemaren sempet nyar juga, ada lets read yang gambarnya buku aja diaplikasi, apa itu khusus dewasa ya?

    BalasHapus
  27. Jadi tertarik down load juga. Lagi ga bisa ke mana2 buat beli buku nih. Pakai lets read lebih praktis dan banyak aneka pilihan juga kan? Jd anak bisa pilih yang disuka. Trmksh infonya

    BalasHapus
  28. Meski belum didownload, tapi udah ketebak banget nih..si sulung saya yang doyan baca pasti bakal demen banget sama aplikasi ini.

    BalasHapus
  29. Membaca buku yang itu-itu melulu. Ini anak bungsuku banget, Kak. Kadang aku sebel karena dia enggan beralih ke bacaan lain. Maunya ibunya ini kan dia bisa mencerna cerita yang lain. Tapi akhirnya harus dipertimbangkan bahwa mungkin saja dia sukanya cerita yang seperti di dalam buku itu. Besok-besok diajak membaca buku yang mirip-mirip aja kali, ya.

    Nah, di Let's Read dia menemukan itu. Akhirnya, mendongengkan lagi deh karena dia juga lebih suka dibacain aja.

    BalasHapus
  30. Beneran bikin tertarik aplikasi let's read ini BunVi.
    Apalagi buku-buku bacaan yang ada dirumah semuanya udah habis dilahap anak-anak sampai lecek.
    .
    Cuma saya sedang mempertimbangkan aturan penggunaan handphone nih ke anak-anak kalo mereka saya berikan kesempatan baca Lewat aplikasi let's read

    BalasHapus
  31. APlikasi ini sangat bagus untuk membuat anak suka membaca dari kecil. Meski bentuknya aplikasi gawai dan itu sedikit mengkhawatirkan, tapi memang zamannya ya. Pertanyaannya yang terbesar mau ngikutin zaman atau tergulung di sana.

    BalasHapus