Parenting Blogger Medan: Parenting Burnout

Assalammualaikum Wr Wb,

Hai parents apa kabar?

Kali ini saya mau ngebahas tentang Parenting Burnout.

Ada yang udah tau blom apa itu parenting burnout?
Saya juga baru tau ni tentang parenting burnout.

Secara umum, parenting burnout ini adalah kelelahan para orangtua saat mengasuh anak.
Beda lho ya sama Post Pantrum Depression, ini adalah depresi pasca melahirkan, dan ibulah biasanya yang terkena dampak ini.

Sedangkan parenting burnout, biasanya terjadi pada orangtua yang memiliki anak yang berusia diatas 18 bulan. Dan bisa terjadi tidak hanya pada ibu saja, tapi ayah juga bisa terkena burnout ini.
FYI, parenting burnout ini rentan terjadi pada ibu yang bekerja, dan ayah yang ikut berperan dalam pengasuhan anak.

Kayak apa sih gejala parenting burnout?

Gejala parenting burnout ini antara lain adalah;

  • depresi, 
  • kecemasan, 
  • lelah, 
  • insomnia, 
  • perasaan tidak berguna, 
  • hilang nafsu makan 
  • atau terlalu banyak makan, 
  • kurang percaya diri, 
  • dan sebagainya.

Kikira parents ada yang terkontaminasi gejala di atas kah?
Kalau saya.... hmmm... hanya lelah dan terlalu banyak makan kwkwkwkw...
Masuk gak ya saya ke orang yang terkena gejala parenting burnout..
Kayaknya kalo cuma dua gejala terlalu banyak makan dan lelah (bukan lelah karena terlalu banyak makan ya hihihi) gak termasuklah ya...

Tapi, kalo ternyata parents ada rasanya terkena parenting burnout ini, disarankan 'beristirahatlah sejenak dari dunia parenting'.
Atasilah parenting burnout anda dengan cara-cara seperti ini.


Sumber foto Chai's Play Application


Saya suka semua cara mengatasi parenting burnout ini, kecuali bangun lebih pagi 15 menit dari biasanya hihi... maunya nambah 15 menit tidur dari biasanya hehe

Olahraga secara rutin yang saya lakukan adalah jalan pagi nyambi belanja ke warung,

Mandi air hangat saya juga suka. Tapi terlalu susah bagi saya untuk melakukannya. Wong bisa mandi sehari sekali aja dah Alhamdulillah sekali kwkwkwkwkwkwwk (ketauan jarang mandi).

Memanjakan diri dengan pergi shopping, ke salon, atau menonton film. Ini tiga-tiganya saya juga suka. Tapi.... gak sempat juga. Paling nonton film de, itu pun nonton streaming.

Ngedate berdua saja dengan pasangan. Ini pun masih susah untuk dilakukan. Palingan nonton straming berdua. itu pun cuma 15 menit. Menit-menit berikutnya, kami nonton dah berlima, film pun berganti jadi film tayo atau baby bus.

Menulis diary atau pun jurnal. Alhamdulillah yang ini bisa. Walaupun bukan diary ataupun jurnal, saya nulisnya diblog.  Mirip-miriplah ya...

Mencari hobby baru. Alhamdulillah saya sudah dapat hobby baru. Mau tau hobby baru saya? Mau aja la ya... Tapi jangan diketawain. Malu saya.

Hobby baru saya adalah mewarnai hihihiihi... segan saya jadinya.

Hal ini berawal dari komunitas parenting yang saya ikuti ngadain belajar teknik mewarnai via whatsapp. Berhubung anak saya gak terlalu mau mengikuti pembelajaran ini, saya lah yang mewarnainya. Dan saya sukaaaaa...
Jadilah sekarang selain menulis, saya juga mewarnai.

Baru tiga gambar yang saya warnai. Itupun teknik mewarnainya saya pelajari lewat youtube juga. Karena teknik mewarnai yang diajari komunitas parenting menggunakan krayon. Sedangkan kami punyanya pinsil warna. Terpaksa saya cari teknik dasar mewarnai menggunakan pensil warna.

Kok jadi ngelantur ya pembahasannya.

Ayo kita bahas parenting burnout lagi.

Menurut website TheAsianParents dot com, cara mengatasi parenting burnout ini;


  • Mulai belajar mencintai dan menghargai diri sendiri
  • Minta bantuan keluarga dalam hal pengasuhan anak.
  • Lebih banyak melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama anak
  • Cari support grup yang dapat membantu membangun persepsi positif dalam pengasuhan anak.- Ikut komunitas parenting cukup membantu lho parents, kata saya sih. 
  • Istirahat yang cukup 
  • Rajin olahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat.
  • Cari bantuan ahli jika memang diperlukan.


Parents, menjadi orangtua merupakan pelajaran yang akan selalu kita pelajari seumur hidup.
Hal ini berarti dalam proses menjalankannya pun tidak ada salahnya jika pernah melakukan kesalahan.
Malah kita bisa menjadikan kesalahan tersebut sebagai batu loncatan untuk menjadi pribadi dan orangtua yang lebih baik lagi ke depannya.

Belajarlah untuk mengapresiasi usaha kita sendiri dalam mengasuh anak. Dan jangan merasa ragu juga untuk meminta bantuan pasangan atau keluarga dekat untuk membesarkan si kecil.
Karena pada dasarnya, di dunia ini tidak ada orang yang sempurna kan? Duh saya kok jadi terharu sendiri ya... hiks...

Demikian ya parents pembahasan saya kali ini.
Semoga bermanfaat.

Kalau ada sumur di ladang
Boleh kita numpang mandi,
Kalau ada umur panjang
Kita numpang mandi lagi nanti...

Maksudnya nanti saya nulis lagi.

Salam
Vivi




Sumber bacaan: Chai's Play Application dan TheAsianParent dot com

27 komentar:

  1. Mbak vivi, aku pernah dalam fase ini,..aku juga mewarnai lho..Beli buku di gramedia, motif apa, terus kuwarnai. aku sih lebih suka pakai pensil warna.
    Terus tentang parenting bournout ini memang ada dan kita mesti peduli pada ibu yang mengalaminya

    BalasHapus
    Balasan
    1. TOS mba..
      Bedanya, saya kalo lagi rungsing sama anak-anak, ambil buku mewarnai punya mereka terus mewarnai sendiri. Saya pikir itu karena hobi saya masa kecil, ternyata memang bisa release emosi

      Hapus
    2. Saya ngeprint sendiri mba..
      Btw katanya gramedia lagi ada diskon lho..
      Sapa tau buku newarnai juga diskon ya

      Hapus
  2. hikssss, Mbaaa, blognya nggak bisa dimatiin ya autorefreshnya, menyedihkan selalu komen kegusur huhuhu :(

    Btw, gejalanya mirip PPD ya, cuman udah lewat fase usia anaknya sih.
    Meskipu demikian, sesungguhnya usia anak segitu malah jauh lebih menantang :)

    BalasHapus
  3. Kak Vi, tau gak, di Medan banyak banget loh lomba mewarnai buat ibu-ibu. Aku kadang tertarik pengen ikut..

    BalasHapus
  4. Kebanyakan baca teori parenting tapi nggak bisa kita terapkan di anak kita itu maksudnya kan ya kak? Kayaknya semua mamak pernah ngerasain ini. Tapi balik lagi harus belajar bersyukur euy. Trus melakukan hal yg kita sukai. Biar tetap waras, wkwk

    BalasHapus
  5. Mengasuh anak itu sama kayak suami istri lagi main pingpong. Kalo si anak (bola) ingin tetap bergerak, bertumbuh, maka kita harus saling sambut menyambut. Kalo yg satu marah, yg kedua gak boleh ikut marah. Kalo yg satu capek, yg satunya lagi menggantikan. Gejala-gejala parenting burnout ini kurang lebih sama seperti gejala stres atau depresi yaaa.

    BalasHapus
  6. perlu sering2 refresh dan recharge ya jadi orang tua. kebayang sih..meski ga ngalamin. sehat selalu ya, mbak..

    BalasHapus
  7. Terima kasih atas informasinya kak. Langsung discreenshoot buat jadi bahan mendukung reseach. Pikir sama dgn post pantrum.

    BalasHapus
  8. Jadi kebayang kalau menjadi orang tua juga penuh tantangan ya, mbak! Yang penting kita selalu menyeimbangkan diri antara kebutuhan diri, anak, dan keluarga agar selalu senang fresh. Peran kita pun bisa dijalankan dengan baik.

    BalasHapus
  9. keren tips-tipsnya untuk mengatasi parenting burnout. memang kita harus bisa melakukan gaya hidup sehat yang seimbang agar bisa selalu hidup bahagia.

    BalasHapus
  10. Asli saya baru tau ttg parenting burnout. Makasih tipsnyaa

    BalasHapus
  11. menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah, akan selalu ada yang diperjuangkan hingga yang harus direlakan, tetapi begitulah

    BalasHapus
  12. Saya baru tau ada istilah parenting Bornout. Yg pastinya, menjadi orangtua merupakan kebahagian dan ad tantangannya tersendiri

    BalasHapus
  13. Saya baru denger namanyabkak. Tp kyknya sy termasuk deh. Makasih tips2 nya saya mau coba mudah2an berguna buat saya.

    BalasHapus
  14. Dulu pas zaman SD saya suka membuat ilustrasi dengan pensil. Kalau sekarang hobi barunya nulis. Hihi

    BalasHapus
  15. Makasih udah berbagi rasa dan info. autorefresh nya mantap.

    BalasHapus
  16. Baru tau ada istilah ini kak, tapi cara mengatasinya positif sekali dan efek mmg pada mood seharian, secara yg diasuh anak ya bukan robot jadinya penuhi tangki cinta kita sedari pagi dg aktivitas positif, btw aku juga suka mewarnai 😍 nah sekali duduk mewarnai bisa gak masak akoh haha

    BalasHapus
  17. Bagus ini ttg parenting bournout. Plus solusinya lagi. Hmm kl saya obatnya nulis blog kali yaa... Insyaallah abis nulis lempeng deh tuh perasaan hihi

    BalasHapus
  18. Baru dengar istilah ini,dulu pernah aku deh aku rasakan seperti itu. Ternyata tipsnya hal-hal sederhana gitu ya, gak perlu ke psikolog, hehehe

    BalasHapus
  19. Uhuy... Punya hobi baru niye... Mewarnai. Kayaknya biar hidup makin berwarna ya kak...

    Semakin berat aja ya kaum ibu ini. Ada Parenting Burnout. Dan baru tau sih ternyata sampai segininya. Thank you infonya kak. Soalnya ada ilmu baru

    BalasHapus
  20. Bisa juga dengan hirup2 manja essential oil kak hahahahaha insyaallah kalem

    BalasHapus
  21. Children cannot be made responsible for parent's feelings. Parenting is not about the parents. Haim Ginott wrote about a variety of approaches in three books, "Between Parent and Child" "Between Teacher and Child" and "Between Parent and Teenager." All three of these books have contributed greatly to positive parenting skills.best baby bibs

    BalasHapus
  22. Baru tau istilah ini. Jadi ada kalanya mak mak ini merasa gejala burnout ya. Tapi kadang ga sadar ya soalnya baru tau ada istilah sindrom ini

    BalasHapus
  23. Women and girls who give birth can decline parenthood by voluntary revocation of their parental rights through a Termination of Parental Rights proceeding to allow for adoption.https://www.whyienjoy.com/

    BalasHapus