Pengalaman Bekam Pertama Kali

 Assalammualaikum wr wb


Pernah bekam tak?

Bekam (Arab: al-hijamah) adalah adalah penyedotan lokal darah dari sayatan kulit kecil. Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia. Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di kulit dan pengeluaran darah darinya. Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu proses pemvakuman kulit kemudian dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari kulit yang telah divakum sebelumnya (https://id.wikipedia.org/wiki/Bekam).?

Hari Minggu eh apa hari sabtu ya? Ya, sekitaran itu lah, antara tanggal 7 atau 8 Januari lah begitu. Saya dan pak suami bekam. Kami pergi pagi-pagi dari rumah. Takut antri. Alhamdulillah dapat antrian pertama. Tapi kami harus menunggu dulu, karena klinik bekamnya belum buka. Kami menunggu sekitar setengah jam.

Pertamanya pak suami duluan yang masuk dan di bekam. Saya nunggu di luar. Sekitar 10 menit saya pun kemudian disuruh masuk untuk dibekam.

Awal-awal pas diajak bekam, saya merasa ragu. Karena saya takut. Kan kulit di bagian punggung kita dilukai dan disedot darahnya. Maju mundur saya, mau dibekam apa gak. Kata adek dan pak suami, "udahlah... bekam aja... itu baik untuk kesehatan. Biar keluar darah kotornya."

Gitu..

Apalagi katanya bekam ini baik sekali bagi penderita penyakit seperti hipertensi, kolesterol, gula, dan penyakit lainnya. Supaya apaaa gitu... pokoknya yang baik-baiklah efeknya.

Almarhumah ibu saya, pas masih sakit-sakitan di 2022. Beliau udah susah bergerak dari tempat tidur. Makan pun di tempat tidur. Bisa sih ke toilet, tapi harus dibantu. Kemudian adik-adik saya membawa beliau bekam di klinik tempat saya bekam ini. Alhamdulillah, beliau bisa jalan setelahnya. Makan sudah tidak di kamar lagi, bisa makan bersama di meja makan. Ngomongnya juga lebih jelas. Tapi karena sebulan kemudian tidak dibawa bekam lagi (sesuai arahan petugas bekamnya), karena adek saya merasa ibu saya sudah sehat, beberapa minggu kemudian ibu saya drop lagi. Hal ini menjadi penyesalan kami kakak beradik, seandainya begitu, seandainya begitu, Astaghfirullah Al Adziiimmm). Tak elok berandai-andai ni kan...

Lanjut cerita bekam saya saja lagi ya...

Jadi berbekal keberanian yang pas-pasan saya pun setuju untuk  dibekam.

Disarankan untuk mandi dan makan dulu sebelum dibekam ya teman-teman. Karena kalo mandi setelah dibekam, periiiihhhh lukanya itu teman-teman. Dan habis bekam itu rasanya lapar gitu.

Singkat cerita, saya dan pak suami pun bekam di ruangan terpisah tapi masih bersebelahan. Hanya dipisahkan tirai saja. Masih bisa lah bercakap-cakap kalau ingin. Tapi saya tak lah mengobrol dengan pak suami. Mau ngobrolin apa coba.

Bekam yang saya lakukan di klinik ini, ternyata tidak hanya di punggung saja, tetapi juga di kepala. Kepala bagian atas, agak ke bawah dikit masih sejajar, terus di belakang telinga kiri dan kanan. Lalu di punggung di tiga titik, eh tiga apa empat ya. Serasa dinosaurus yang punya duri di kepala sampai punggung itu saya.

Karena di kepala juga akan dibekam, maka beberapa bagian di kepala saya dicukur rambutnya. Jadilah saya pitak di tiga bagian. Rambut saya makin dikit beibeh...

Sakit?

Sakit lahhhhh 

Ya Allah... semua titik yang disedot darahnya itu dilukai dengan cara disilet.

Pas disilet itu atiittt mama. Saya sampai gerakin kaki sebagai upaya untuk mengurangi rasa sakit. 

Berkurang tak sakitnya?

Tak hahahaha *namanya juga usaha.

Setelah disilet langsung dipasangi alat bekamnya, untuk menyedot darah kotor kita itu.

Bekam di kepala


Berapa lama ya alat itu terpasang. Mungkin sekitar 5 menitan. Dan itu dilakukan sebanyak 2 kali lho.

Jadi setelah sayatan dan sedotan pertama, kan lima menit tuh. 

Setelah itu diliatin lah darah yang tersedot itu ke saya. Trus dibersihkan petugasnya alat bekam yang berisi darah saya itu.

Habis itu diulang lagi seperti itu; dilukai trus dipasang alat untuk menyedot darahnya sekali lagi, selama 5 menitan lagi.

MasyaAllah....

Saya diliatin darah saya yang sudah berhasil disedot menggunakan alat bekam tadi. Darah dari kepala tak sebanyak darah yang dari punggung saya.

Kata petugasnya, kalo darah dari punggung yang banyak, artinya kolesterol saya tinggi.

Darah yang keluar itu berwarna hitam, dan kental atau beku. Terlihat seperti hati ayam. Agak gimana gitu ya liatnya. Mau bilang jijik, eh itu kan darah saya sendiri.

Kalau pak suami, kebalikannya. Darah dari kepalanya yang banyak hitam dan beku. Dari punggungnya tidak  banyak walaupun warnanya hitam juga. Kata petugasnya itu artinya pak suami hipertensi.

Padahal ya, saya yang sering naik turun tensinya. Tapi malah pak suami yang darah dari kepala yang menunjukkan hipertensi.

Biaya bekam di klinik kami kemaren itu, 500 ribu per orang. Plus diberikan bubuk habatussauda yang harus diminum di rumah. Tiga hari pertama harus diminum pagi dan malam. Selanjutnya diminum malam saja. Habatussauda yang diberikan sepaket dari ongkos bekam, hanya untuk beberapa hari saja per orang. Kami harus beli lagi habatussauda untuk 2 minggu x 2 orang seharga 300 ribu. Jadi totalnya kami harus membayar 1 juta 300 ribu.

Dua hari saya ogah mandi. Takut sakit bekas bekamnya kena air. Eh saya ingat, saya bekam di hari Sabtu, Saya mandi di hari senin. heheheh...

Saking sakitnya luka bekam itu, saya dan pak suami mengolesnya dengan bioplacenton

Ya... pasti pada mau protes, bioplacenton itu salep untuk luka bakar. Tapi ampuh lho manteman. Kalau keluarga saya terkena luka di kulit, olesi de pake bioplacenton, cepat nutup lukanya.

FYI, pak suami kapok bekam lagi, supaya kompak, saya juga ikutan kapok lah... Nanti kalo kapoknya pak suami sudah hilang dan mau bekam lagi, saya akan sholat istikharah dulu, minta petunjuk sebaiknya saya bekam lagi apa gak.

Segitu saja cerita pengalaman bekam saya untuk pertama kali. Semoga bermanfaat.

Eh saya cuma mau ingetin nih, jangan takut bekam ya gegara cerita saya. Bagi saya sakitnya itu level 3 dari 10 level. Bagi pak suami sakitnya level 5. Adek laki-laki saya malah bilang sakitnya level 1. So, teman-teman jangan terpengaruh sama cerita saya. Karena dari yang sama baca dan rekomendasi yang saya dapat. Manfaat bekam itu baik sekali. Ocreee...

Salam

Bubbye....

11 komentar:

  1. Saya pernah bekam 3 kali, di 2 macam tempat. Tapi gak disilet Bu.. Ditusuk pakai jarum yang dipasangkan ke alat, yang mana alatnya kayak pensil/pena mekanik gitu. Mungkin kalau pakai silet rasanya lebih sakit ya? Pakai jarum itu gak begitu sakit kalau menurut saya. Di tempat pertama, harga bekamnya 10rb per titik deh kalau gak salah, terus dikasih minuman juga, tapi saya lupa. Di tempat kedua, lumayan murah, mungkin karena langganan keluarga, 100rb dapat beberapa titik. Namun di tempat kedua ini tidak dikasih minum. Sebelum dibekam, dipijit dulu, katanya untuk menghancurkan darah yg beku, jika ada. Enak rasa badan saat dipijit itu, hehe. Mungkin beda tempat, beda rasa ya Bu..

    BalasHapus
  2. Di beberapa tempat bekam cuma ditusuk doank pake lancet kak. Tapi kalo kebiasaan di rumah kami, bekam itu selain ditusuk pake lancet juga dikasih irisan juga. Jadi darah yang beku beneran keluar.
    Pertama kali bekam ya sama almarhum ayah langsung kak. Anak awak masih 2. Tangan kaku kata ayah awak kebanyakan makan bayam. Akibat sayang gak habis. 🤣
    Jadinya gejala asam urat.
    Nah.. Cuma beberapa titik aja di tangan. Gak berapa sakit sih kak. Habis bekam dikasih eh dioles minyak kusuk homemade ayah juga. Minyak itu beneran cepat nutup luka. Pertama dioles rasanya perih jenderal. Tapi habis itu nutup luka dan bisa mandi. Btw kak habis dibekam tangan awak langsung bisa digerakkan. Gak sakit lagi.
    Sekarang kalo mau bekam, nunggu adek pulang aja lah kak. Soalnya lebih nyaman buka-buka aurat ini 😂😂😂

    BalasHapus
  3. Aku kayanya ga berani deh kak hihihi belum bisa naklukin rasa takut nya.. padahal dulu ada tetangga buka jasa bekam tapi takut sakit

    BalasHapus
  4. Saya belum pernah mencobanya. Tapi jika ada dan professional saya mau coba. Secara memang saya sering sakit kepala, sering sakit punggung dan tengkuk juga. Mungkin kena kolestrol dan hipertensi juga. Pengen sembuh tapi dengan jalan yang terbaik pastinya

    BalasHapus
  5. Kakk kok disilet sih ngerii...nah aku malah pengen cobain, habis bekam badan enteng gak? Haruse enteng ya kan darah kotor keluar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya enteng loh kak. Dulu aku pas kena gejala asam urat langsung bisa bergerak lagi tangannya dengan mudah nggak sakit begitu selesai bekam.

      Hapus
  6. Aih, jadi takut. Abang saya dulu suka nih perbekaman. Sekarang dah nggak nampak lagi, karena enggak di Medan. Kalau sekarang malah punya teman cewek yang jago bekam. Dia bilang kalau pas tanggal sunnah banyak jobnya lumayan. Jadi pengen ngulik lagi nih tentang perbekamam.

    BalasHapus
  7. Kok ya sama khawatir, elva belum berani mencoba bekam..

    Walau sudah tahu bahwa bekam salah satu pengobatan yang Rosul lakukan..

    Elva baca-baca tulisan vivi ini jadi modal nambah amunisi keberanian. Nyoba bekam ga ya?..😄

    BalasHapus
  8. Mbak plis saya belum pernah bekam. Kalau saya yang anaknya nggak tahan sakit, nggak bakalan berani kalau caranya di silet gini auto menjerit kosel kosel akunya

    BalasHapus
  9. Cuma 200 meter dari rumahku ada pusat bekam yang ngakunya bekam terbaik di Indonesia. Anehnya, aku pernah baca klaim serupa di sejumlah pusat bekam. Wkwkwk.

    Ngomong-ngomong soal bekam, papa mertuaku hobi sekali bekam, rutin dia lakukan. Seringnya sih panggil ke rumah. Aduuuuh ternyata sesekit itu ya mba, apalagi perdana. Papa saya mungkin karena udah biasa, makanya dia santai aja. Huhuhu. Aku kok jadi takut mba. Tapi manfaat kesehatannya luar biasa ya mba.

    BalasHapus
  10. Dv udah pernah dibekam sekali kak. Tapi nggak pake silet. Pake jarum kayak mau tes gula darah gitu, ada alatnya lah pokoknya. Alhamdulillah nggak sakit sama sekali. Suami waktu awal-awal bekam selalu demam 2-3 hari berikutnya. Tapi terakhir bekam katanya enak. Biayanya juga murah. Bisa kk coba mungkin. Kata suami badan jadi ringan banget kak.

    BalasHapus