Book: An Enola Holmes Mystery - Kasus Hilangnya Sang Marquess

 


Assalammualaikum wr wb,


Apa kabar teman-teman?

Semoga happy dan sehat ya..

Kali ini saya ingin cerita-cerita soal buku yang baru saya beli (setelah bertahun-tahun akhirnya beli buku lagi ya Allah).


KISAH MISTERI ENOLA HOLMES

KASUS MENGHILANGNYA SANG MARQUESS

Alih bahasa:  Rifky Ravanto Putra

First publishednya pada tahun 2006 oleh Penguin Young Readers.

Bukunya sendiri karya Nancy Springer, berjumlah 205 halaman.

Hak cipta terjemahan Indonesia tahun 2020

Dicetak oleh PT Gramedia


Seperti yang tertera di judulnya, tokoh utamanya bernama Enola Holmes.

Bagi penggemar serial detektif Sherlock Holmes, pasti akan mengaitkan judul di atas dengan sang detektif terkenal tersebut.

Yap, tidak salah sih. Enola Holmes memang adalah adik perempuan satu-satunya dari kakak beradik jenius Sherlock dan Mycroft Holmes.


Di cerita-cerita Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle, diketahui bahwa detektif Sherlock Holmes hanya memiliki satu saudara laki-laki yang juga pinternya gak ketulungan yaitu Mycroft Holmes, dan latar belakang cerita masih sama yaitu era tahun 1888 di Inggris.


Enola Holmes sendiri adalah tokoh rekaan dari Nancy Springer, ia menciptakan Enola Holmes, sebagai saudara perempuan termuda dari kakak beradik Holmes, yang tinggal di sebuah rumah bernama Ferndell Hall di desa kecil di Inggris bernama Desa Kineford, bersama ibu mereka, Eudoria Vernet Holmes serta sepasang suami istri sebagai pelayan mereka, ya, mereka termasuk keluarga bangsawan di Inggris. Mr. Holmes tua sendiri telah meninggal dunia ketika Enola masih berusia 4 tahun.

Mrs. Holmes dan Enola, putrinya, tidak begitu dekat dengan Sherlock dan Mycroft Holmes, dan dapat dikatakan mereka memiliki hubungan yang buruk, dan bertambah buruk terkait warisan yang ditinggalkan oleh Mr. Holmes tua, ayah mereka.

Padahal mereka ibu dan anak kandung. Kok bisa ya...

 

Suatu hari, ibunya pergi dan menghilang tepat di hari ulang tahun Enola yang keempat belas.

Hal ini membuat Enola bingung dan khawatir, dan juga merasa aneh, karena ada hal-hal yang tidak biasa terkait dengan kepergian ibunya, seperti pakaian yang dikenakan yang aneh, dan keanehan lainnya.

Enola sendiri telah mencarinya ke seluruh penjuru desa Kineford, dan juga telah menghubungi polisi setempat, tetapi tidak ada sedikitpun jejak ibunya.

Akhirnya dengan terpaksa ia menghubungi kakak-kakaknya.

Singkat cerita, Sherlock dan Mycroft Holmes pun tiba di desa tersebut. 

Sherlock sebagai sang detektif handal memeriksa kamar ibu mereka untuk mencari petunjuk, dan dari pengamatannya ia menyimpulkan bahwa ibu mereka masih hidup. Beliau pergi atas kemauannnya sendiri, dan sekarang aman dan bahagia berada di tempat yang diinginkannya.

Enola tidak percaya sekaligus sedih. Ia tidak percaya ibunya telah merencanakan kepergiannya sendiri, dan tidak mengajaknya serta, dan sedih jika memang benar ibunya tega meninggalkannya sendiri. 

Paling tidak ia akhirnya mengerti kenapa ia dinamakan Enola, yang apabila tulisannya dibaca dari belakang atau dibaca terbalik, maka akan menjadi kata Alone, yang artinya ia memang sudah dipersiapkan untuk ditinggalkan sendirian oleh ibunya.


Dalam situasi apapun, Ibu selalu berkata, 'kau pasti dapat bertahan walaupun sendirian, Enola'. 
Dan ia memang benar. Kalimat itu seperti ucapan perpisahan darinya sebelum ibu tidak bisa diganggu saat hendak berkutat dengan buku sketsa, kuas, dan cat air di tangannya. Ibu selalu membuatku merasa kesepian. Seperti saat satu malam di bulan juli, di hari ulang tahunku keempat belas, ibu tidak pernah kembali lagi ke rumah kami di Ferndell Hall.
(Halaman 5)


Mycroft sendiri orangnya lebih kaku. Ia terkejut ketika mengetahui bahwa Enola tidak diberi pendidikan seperti yang disepakati dan dijelaskan ibu mereka kepadanya di surat-surat mereka.

Dalam kesepakatan, Mycroft sebagai putra tertua di Keluarga Holmes, mewarisi gelar bangsawan dan juga harta keluarga setelah ayah mereka meninggal beberapa tahun yang lalu. Mycroft selalu mengirimkan sejumlah uang setiap bulan untuk perawatan rumah mereka di Kineford dan juga untuk pendidikan Enola.

Ibu mereka melaporkan setiap bulan mengenai pengeluaran atas uang-uang yang dikirim oleh Mycroft kepadanya. Pembayaran gaji tukang kebun (kebun mereka ternyata tidak terawat dan banyak ditumbuhi mawar liar), pengurus kuda (kenyataannya mereka tidak memiliki kuda), pendidikan Enola; kursus dansa, musik, pengasuh, dan guru-guru pribadi lainnya, yang semuanya tidak ada.


Lalu kemana semua uang yang dikirim oleh Mycroft kepada ibu mereka?

Apakah Ibu Holmes adalah seorang perempuan yang licik dan suka uang?

Mycroft dan Sherlock Holmes mengambil kesimpulan, bahwa ibu mereka pergi membawa semua uang yang telah dikumpulkan dan meninggalkan Enola sendiri.


Enola sendiri tidak percaya ibunya tega meninggalkannya sendirian.

Mengapa ibu tidak membawaku serta pergi bersamanya?
Apa yang akan ibu lakukan dengan uang Mycroft?
Kenapa ibu pergi dihari ulang tahunku?
Kenapa ibu tidak meninggalkan pesan atau surat wasiat padaku?
(halaman 55)


Well, memang aneh.

Kemudian Mycroft memutuskan untuk mengirim Enola ke sekolah asrama khusus untuk anak-anak perempuan. Ia berharap agar Enola mendapatkan pendidikan layaknya wanita berkelas, yang telah gagal diberikan oleh ibu mereka.

Dan tentu saja Enola menolaknya, karena Enola tahu seperti apa sekolah khusus wanita itu. Ibunya memberitahunya tentang ketatnya peraturan di sekolah, para siswi harus menggunakan korset yang super ketat siang dan malam, kecuali mandi yang hanya hanya sejam setiap minggunya. Berjalan dengan buku di kepala, bermain piano sepanjang hari.

Itu adalah mimpi buruk untuk Enola yang menyukai petualangan dan menyusuri jejak kasus seperti kakaknya Sherlock.

Tapi Mycroft tidak bisa dibantah. Enola harus tetap ke sekolah, dengan alasan Enola tidak dapat ditinggalkan di rumah Ferndell Hall hanya bersama sepasang pelayan yang tidak berpendidikan, dan tidak tahu apakah ibu mereka akan kembali atau tidak.

Tapi memang mereka adalah keluarga Holmes, keluarga yang memiliki otak cerdas, brilliant.  Tak terkecuali Enola dan ibunya. 

Enola menemukan bahwa ibunya memberikan beberapa petunjuk untuknya.

Petunjuk awalnya adalah hadiah ulang tahunnya yang keempat belas, yang telah ditinggalkan untuknya, melalui pelayan rumahnya, yang menggiringnya ke petunjuk-petunjuk berikutnya, dan berakhir kepada nomer rekening bank yang berisikan uang yang banyak sekali. Uang-uang yang dikirim oleh Mycroft untuk perawatan rumah mereka dan pendidikan Enola. Ibunya telah mengumpulkan uang tersebut untuk Enola.


Kemudian petunjuk lainnya yang mengarahkannya pada tempat rahasia di tempat tidur ibunya, yang berisikan uang tunai yang sangat banyak, yang disimpan ibunya untuk Enola juga.


Ibu telah mengasah ilmu tipu muslihatnya demi aku. Dan aku tahu uang yang selama ini telah dia kumpulkan dan sembunyikan bertujuan untuk membebaskanku.  

(halaman 87)


Akhirnya Enola memutuskan berpura-pura menyetujui rencana Mycorft untuk mengirimnya ke sekolah putri. Padahal, ia merencanakan pelariannya sendiri. Ia meninggalkan petunjuk-petunjuk palsu untuk mengacaukan kakak-kakaknya mengenai pelariannya. Sungguh gadis remaja yang pintar.

Dihari ia berangkat menuju sekolah putri di  Inggris, ia melarikan diri dengan menipu kusir kereta kuda yang ditugaskan untuk mengantarkannya ke stasiun kereta api.

Enola telah mempersiapkan bekal pelariannya dimalam sebelum kepergiannya. Ia menyembunyikan sepedanya di halaman gereja yang dilewatinya menuju stasiun, uang, hal-hal yang diperlukan, serta makanan seperlunya.

Dengan mengatakan akan mengucapkan salam perpisahan pada mendiang ayahnya, ia diturunkan oleh kusir itu di depan gerbang pemakaman gereja.

Ia mengayuh sepedanya sepanjang hari, dan di malam hari ia tertidur kelelahan di padang rumput dekat stasiun. Enola memang berniat menaiki kereta api menuju London. 

Menurutnya, kakak-kakaknya pasti tidak akan menyangka bahwa pelariannya akan mendekati mereka, karena biasanya orang yang melarikan diri akan menjauhi tempat atau orang yang ingin dihindarinya. Pemikiran yang cerdik. 

Enola menyamar sebagai wanita dewasa dan berniat mencari ibunya.

Dan ia menyamar sebagai janda. Dengan menggunakan pakaian serba hitam, pakaian berkabung ibunya. Sepatu botnya yang nyaman yang juga berwarna hitam, Dan sarung tangan hitam, agar orang tidak bertanya-tanya mengenai cincin pernikahan.


Selagi menunggu keretanya berangkat, ia membaca surat kabar setempat, dan menemukan sebuah berita tentang hilangnya seorang Viscount cilik. Dan seperti kakaknya Sherlock, Enola juga memiliki ketertarikan terhadap misteri-misteri atau kasus-kasus yang sulit dipecahkan oleh orang biasa. 

Enola pun tergoda, kemudian pergi ke tempat di mana kasus tersebut terjadi yang kebetulan tidak jauh dari stasiun kereta api tempatnya menunggu.

Ia terpaksa memberikan identitas aslinya kepada polisi yang bertugas, agar ia diperbolehkan memasuki TKP.  Padahal tadinya ia akan memberikan nama samaran Ivy Meshle.

'Ivy' yang berarti kesetiaan -- untuk ibuku. Kemudian 'Meshle' sejenis kata sandi dari kata 'Holmes' yang dipecah menjadi hol dan mes, dibalik menjadi mes hol, meshol, lalu ditulis seperti cara pengucapannya; meshle.
(halaman 110-111)

Kakaknya Sherlock sangat dihormati di Scotland Yard, sehingga nama Holmes cukup dipandang tinggi.

Ia menelusuri TKP dan dengan cepat dan mudah ia menemukan beberapa petunjuk. 

Ia memberikan petunjuk tersebut kepada Inspektur Lestrade, petugas Scotland Yard yang merupakan teman Sherlock, kakaknya.

Viscount cilik tersebut tidak diculik, tetapi melarikan diri, karena tidak suka dengan perlakuan keluarganya yang terlalu mengaturnya, dan berniat berlayar dengan perahu dari pelabuhan di London.

Dan yah, Inspekture Lestrade tentu saja melaporkan pada Sherlock tentang pertemuannya dengan Enola, karena kedua kakaknya tersebut melakukan pencarian terhadap Enola sejak Enola melarikan diri di hari dimana seharusnya ia berangkat ke London.

Setelah keluar dari rumah Viscount cilik yang menghilang tersebut, Enola kembali lagi ke stasiun kereta api dan melanjutkan perjalanannya ke London.

Sesampainya di London ia pun mengalami beberapa peristiwa yang cukup menegangkan. Ia diculik dan disekap bersama sang Viscount cilik di sebuah kapal, karena ternyata ada penjahat di rumah sang Viscount yang memanfaatkan pelarian sang Viscount dan meminta uang tebusan karena mendengarkan infromasi yang Enola berikan kepada Inspektur Lestrade.


Enola dan Viscount cilik bekerja sama untuk melarikan diri dari kapal tersebut dengan mengelabui para penculik.

Sang Vicsount cilik pun kapok dan berniat pulang ke rumahnya. Enola mengantarnya ke Scotland Yard untuk melapor, dan di sana ia melihat kakaknya Sherlock sedang berbicara dengan Kapten Lestrade.

Dan mereka sedang membicarakan dirinya. Enola cukup terharu, karena Sherlock mencemaskan dirinya, dan percaya dengan kecerdasannya. Tetapi Enola juga kecewa, karena Sherlock tidak berniat untuk mencari ibu mereka.

Enola menjadi enggan untuk menemui Sherlock, dan diam-diam keluar dari Scotland Yard tanpa berpamitan pada Viscount cilik untuk menghindari kakaknya.

Dengan uang yang ditinggalkan ibunya, ia menyewa tempat tinggal kecil di London, dan kembali menyamar sebagai sekretaris seseorang, yang pekerjaannya adalah mencari orang hilang. Yah semacam detektif juga.

Tapi bosnya fiktif, karena sebenarnya Enola lah yang menjadi detektifnya. Ia menyamar menjadi sekretaris agar kliennya tidak bertanya-tanya mengapa wanita yang menjadi detektif. 

Enola selalu mengatakan bahwa sang detektif sedang keluar untuk mencari jejak kasus yang sedang mereka tangani, dan mereka dapat berbicara padanya.

Dan sekali lagi, gadis 14 tahun ini menyamar sebagai wanita dewasa.


Dan apakah Enola menemukan ibunya?

Tidak, Enola belum menemukan ibunya, tapi dia mengetahui dimana ibunya berada.

Bagaimana Enola mengetahui keberadaan ibunya? 

Tentu saja dengan kecerdasan tinggi dari teka-teki dan kode-kode ala Elona dan ibunya, yang sungguh menarik sekali.


My Opinion

Awal buku ini cukup membosankan, tapi tidak sampai membuat saya ingin berhenti membacanya. 

Walaupun Enola diceritakan masih berumur 14 tahun, tapi orang dewasa bisa menikmati buku ini, terutama para penggemar cerita detektif, terkhusus penggemar Sherlock Holmes.

Saya cukup excited untuk mengetahui cerita lain dari Sherlock Holmes dan keluarganya. Walaupun bukan dari Sir Arthur Conan Doyle sang pencipta Sherlock Holmes sendiri.

Dan saya rasa Sir Arthur sendiri akan senang bahwa ada penulis lain yang menulis sequel dari Sherlock, menurut saya sih.

Ada satu yang kurang pas menurut saya.

Judul buku ini adalah An Enola Holmes Mystery, The Case of the missing Marquess.

Padahal di dalam buku sendiri, yang diceritakan adalah menghilangnya Viscount.

Walaupun saya paham, bahwa Viscount ini maksudnya ya si Marquess.

Tetapi menurut laman wikipedia, tingkatan Marquess dan Viscount ini berbeda.

Level Marquess beberapa tingkat lebih tinggi daripada Viscount.

Tidak paham juga mengapa berbeda penulisan pada judul dan isi di dalam.

Kesalahan terletak di mana ya, apakah dari penulisan bahasa asli memang sudah begitu ataukah kesalahan dari penerjemah.


Tetapi secara keseluruhan buku ini rekomendid, dan asyik buat dibaca, sekali lagi terutama bagi para penggemar cerita detektif, khususnya Sherlock Holmes.


Dan saya sungguh berharap buku ini adalah buku serial, seperti buku Sherlock.

Karena judulnya menggunakan The Case of the Missing Marquess, jadi saya ngarep ada cases lain, ndak salah kan? hehe

Demikian


29 komentar:

  1. Balasan
    1. Makasih sudah mampir mba dian.
      Suka sherlock juga kah?

      Hapus
  2. Aku sepanjang baca juga bertanya-tanya Mbak Vivi, ini Marquess-nya kemana ya..kok ga disebut sama sekali. Ternyata keheranan yang sama dirasakan Mbak Vivi juga kwkwkw
    Keren reviewnya Mbak..komplit tapi ga spoiler.
    Aku jadi pengin bacaaaaa!!

    BalasHapus
  3. Eh iyaa juga sih yaa kalau kita ngarepnya ini jadi serial. Saya pun kalau baca kata 'case' gitu ya bakal kebayang ada case case lainnya. BTW, saya belum pernah baca satupun buku Sherlock loh hahahah..

    BalasHapus
  4. Ceritanya baguss sekali. Saya senang ada kelanjutan kisah Sherlock Holmes walau bukan Sir Arthur Conan Doyle penulisnya, semoga ada cerita berikutnya ya hehe

    BalasHapus
  5. Widiw! Sebagai orang yang mengaku penggemar Sherlock Holmes, aku malu nih karena baru tahu kalau ternyata dia punya saudara kandung lelaki dan perempuan. Wadidaw, kemana ajaaa? Ah iya, mungkin aku terlalu fokus pada sang detektif dan kasus-kasus yang ditanganinya, hihihi ...

    Jadi kepengen baca jugaaa.

    BalasHapus
  6. aku gemetar pas baca kalimat yang ibunya katakan "kamu pasti bisa bertahan walaupun sendirian". aku pernah denger kata-kata itu dari orang terdekatku, jadi kepikiran aku hmm

    BalasHapus
  7. Serasa udah baca bukunya kak Vi.. lengkap banget..
    Enak ya kak Vi bisa sempat baca novel.. aku tak larat lah kakkkkk..
    Hiksss

    BalasHapus
  8. Wah.. saya penggemar cerita detektif, Mbak Vivi, termasuk cerita Sherlock Holmes. Dan saya baru tahu ada adiknya bernama Enola.
    Baca reviewnya, saya langsung tertarik dan pengin baca. Bisa menambah referensi saya menulis cerita detektif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enola itu tokoh baru mas Bambang.
      yang menciptakan tokoh enola juga bukan penulis asli Sherlock.

      Hapus
  9. Jujur sih Awa baca kaya ragu karena baru kali ini sih baca tulisan dengan isi review cerita ,tapi seiring baca kok jadi malah penasaran ternyata seru juga ya cerita seperti detektif

    BalasHapus
  10. pada saat aku baca ada nama sherlock holmes di situ aku teringat pernah nonton film sherlock holmes karena beliau seorang detekfit ,, keren ni bukunya

    BalasHapus
  11. Holmes family emang jenius semua ya Mbak Vi... gak Sherlocknya sendiri,adeknya Elona Holmesnya, dan ibunya juga. Gak heranlah ya, coz kecerdasan emang nurun dr mama kan. kasus lainnya ini Mbak Vi, Sherlock Holmes The Hound of The Baskervilles.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu kan kasusnya sherlock mba mia. Saya ngarepnya kasus enola

      Hapus
  12. ya ampun berasa diingetin. novel holmes belum kebaca 😕

    kayanya enola ini seru juga. seneng baca/nonton yg ceritanya olah kecerdasan

    BalasHapus
  13. Waaah.. Selera kita sama mb.. Aku juga suka holmes..
    Tapi belum kelar bacanya.. Kalau film sudah.. Heheh

    BalasHapus
  14. aku baca dari huruf pertama smpe terakhir dong. ajib kak reviewnya. aku malah baru tau, setelah si mycroft, sherlock jg punya sodara cewek. beklah semoga ntar ada serial nya di tv ya kak. yg dr bbc enak dia versinya.
    eh, kk udh baca buku2 nya agatha christie belom, itu lg seru jg kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah.. Mau tak spoilor juga diblog gak?

      Hapus
    2. Ya Allah sempat ya kak Vi.. ajib kali mamak ini ya.. di saat daring gak jadi darting..

      Hapus
  15. kak mycrofr holmes elsa msh axa looh ga tertarik? wkwkwkwk sempat2nya memang kak viii ya wkwkwk itu kepikiranlah enola jd alone:(

    BalasHapus
  16. Wuah seru nih, genrenya misteri ya kan. Mengungkap sesuatu gimana gitu. Namun entah kenapa saya kalau baca buku terjemahan jarang cepat habis bacanya.

    BalasHapus
  17. Jadi katie Holmes itu siapa nya mereka kk,,

    BalasHapus
  18. Ternyata keluarga si sherlock holmes itu banyak ya, menarik juga ceritanya buat diikuti

    BalasHapus
  19. Lengkap kali ceritanya, tinggal baca dikit lagi tamat ini kak. Memang cerita detektif itu penih teka teki ya...

    BalasHapus
  20. Woh seru banget ini bukunya mba. Aku jadi pengen baca juga deh.... Hmmm beli online ada gak ya? Dari dulu suka banget cerita detektif gini

    BalasHapus
  21. Tak pernah baca buku Sherlock Holmes. Jadi kurang paham tentang Enola Holmes. Tapi ada pelajaran yang diambil dari kalimat si ibu yang mengatakan kamu akan bertahan meski sendiri. Kayaknya itu kalau berusaha melakukan sesuatu dengan sendiri dan bersungguh sungguh, pasti kita mampu tanpa bantuan orang. Bener ga sih kak?

    BalasHapus