Pakis, Pangan Hutan yang Enak dan Kaya Manfaat - Favorit Keluarga


Sumber foto: Dokpri


Makanan favorit saya banyak, dan sayur-sayuran adalah salah satu jenis makanan yang paling saya suka. Sebenarnya tidak ada sayuran khusus yang saya suka, karena saya sangat suka semua.
Tapi pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan mengenai sayuran PAKIS, salah satu sayuran yang disukai keluarga kami.


Pakis itu termasuk ke dalam jenis tanaman paku. Pakis sendiri memiliki dua jenis warna daun. Pakis berwarna merah yang disebut pakis merah, dan yang berwarna hijau yang disebut pakis hijau.

Saya sendiri, lebih mengenal pakis hijau, dan belum pernah melihat pakis merah.









Pakis ini termasuk tanaman liar yang banyak tumbuh di hutan-hutan tropis yang lembab, banyak tumbuh di dekat perairan sungai. Tetapi sekarang ini pakis juga dibudidayakan di beberapa daerah.


Tanaman pakis yang sudah tua bentuknya kaku, sedangkan pakis yang masih muda, daunnya elastis dan empuk.
Pucuk-pucuk muda tanaman pakis inilah yang sering dimanfaatkan sebagai sayuran.


Saya yakin, masyarakat Indonesia pada umumnya mengetahui bagaimana bentuk sayuran pakis ini. Bentuk dari salah satu sayuran yang bersumber dari hutan ini cukup unik, sedikit kriwil, dengan warna hijau cantik, yang belum dimasak saja udah bikin saya keroncongan.


Memang, sayur pakis terutama yang masih muda itu enak sekali. Rasanya kenyal seperti daging, apalagi kalau kondisinya masih segar.
Harganya juga tidak mahal. Di supermarket di Kota Medan, dua ikat sayur pakis dibandrol dengan harga sekitar 4.600 rupiah.
Kalau belinya di pasar tradisional bisa lebih murah lagi, hanya seribu rupiah saja per ikatnya.


Sumber foto: Dokpri


Walaupun pakis ini termasuk pangan dari hutan, namun saya sendiri belum pernah memetiknya langsung dari hutan, saya pasti membelinya di pasar tradisional ataupun di warung dekat rumah, dan sesekali melihatnya di Supermarket (ndak beli, cuma liat doang hehe).


Sedari dulu saya menyukai sayuran pakis ini, tanpa mengetahui apa kandungan dan manfaatnya bagi tubuh kita. Maklum waktu masih muda (uhuy), waktu masih anak-anak, yang penting kan makanannya enak, gak kepikiran untuk mencari tahu bagaimana kandungan baik yang ada di dalamnya ya kan?
Yang penting ‘rasa’. (Cihuy…)


Setelah menikah dan punya anak, baru lah saya sibuk mencari-cari manfaat dan kandungan dari setiap makanan yang akan dikonsumsi oleh keluarga.
Dan ketika saya googling mengenai manfaat sayuran pakis kesukaan saya eh kesukaan keluarga saya ini, saya cukup surprise mengetahui begitu banyak manfaat yang saya butuhkan ada di dalam sayuran pakis ini.


Ayo kita cek satu persatu manfaat dari sayuran pakis ini:


Meningkatkan kekebalan tubuh.


Ternyata pakis ini mengandung vitamin A dan C, yang manfaatnya dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Jadi tak salah kan kalau kita jadikan menu rutin sehari-hari di rumah. Sangat bermanfaat untuk anggota keluarga supaya tidak rentan sama penyakit ditengah-tengah iklim di Medan yang gonjang-ganjing ini.


Meningkatkan kesehatan Kardiovaskular


Apabila kita sering mengkonsumsi pakis, selain dapat melindungi jantung kita, juga dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh.
Subhanallah sekali gitu kan ya…


Selain mencegah peluang kena serangan jantung, pakis juga dapat menurunkan tekanan darah tinggi, jadi mengurangi peluang kena  serangan stroke juga lho.
Wah saya harus kembali sering nih mengkonsumsi pakis, secara saya ada riwayat tekanan darah tinggi dalam keluarga. Jadi untuk menjaga agar tidak mengamuk tekanan darah saya ya kan.


Lalu, pakis juga dapat meningkatkan kesehatan mata,


Sungguh cocok semua manfaat pakis ini terutama untuk saya. Karena mata saya yang minus, dan sering beraktifitas di depan layar komputer dan juga handphone.


Meningkatkan sel darah merah, dan menjaga kadar gula darah.


Karena mengandung mangan atau zat besi, maka sel darah merah kita terjaga, sehingga terjaga pula dari anemia, darah kita menjadi kaya akan oksigen dan juga menjaga agar kandungan gula darah kita normal.


Pakis Kaya akan serat.


Dengan pakis yang kaya akan serat, menjaga kita dari sembelit dan gangguan penceranaan lainnya.
Usus kita jadi bersih, sehingga sistem perncernaan kita semakin baik kerjanya.


So, teman-teman sekalian, pokoknya pakis ini mempunyai banyak manfaat lah.
Pakis ini juga aman untuk yang sedang berdiet, dan aman untuk penderita diabetes juga.


Tapi ada kontranya juga menurut saya. Pakis ini kan aman tuh untuk diet, hanya saja kalau makan dengan sayur pakis ini, nafsu makan saya jadi bertambah.
Bayangkan dengan nasi panas pulen, plus sayur pakis, dan sambel goreng, siapa yang tak namboh-namboh makannya. Ya ampyun, mertua lewat pun bisa-bisa tercuekin hahahahaha (seperti lirik lagu minang saja, bareh solok)


Tapi yang pasti, setelah saya mengetahui betapa mantapnya manfaat pakis ini bagi manusia, terutama bagi saya, membuat pakis ini menerobos ke peringkat teratas di list sayur favorit.


Sumber foto: Dokpri









Oh iya saya juga ingin berbagi resep gulai pakis kepada pembaca semua.
Resep dari ibunda saya tercinta dan sudah berkali-kali saya praktekkan.


Gulai Pakis ala Keluarga LinRaNa


Bahan:


2 ikat pakis, siangi, dan cuci bersih.
Santan (saya pakai kara), tingkat kekentalan sesuai selera ya.
1 batang sereh, digeprek
2 lembar daun salam
Udang basah / Ebi secukupnya (opsional)
Garam secukupnya


Haluskan:
3 butir bawang merah yang besar (5 butir kalau kecil)
1 ruas Jahe
1 ruas Lengkuas
5 buah Cabe hijau (opsional), kalau suka pedas boleh ditambahkan, tidak pakai juga boleh.


Cara mengeksekusinya:


Didihkan santan (kekentalan santan sesuai selera), bumbu halus, sereh, dan daun salam.


Setelah mulai mendidih masukkan pakis, aduk sesekali, jangan sampai pecah santan.
Masukkan udang / ebi ketika sayur hampir lunak.
Masak hingga sayur menjadi lembut atau lunak.
Tambahkan garam sesuai selera.


(apa ya isitilah pecah santan ini kalau di daerah lain? Kalau di Medan bilangnya ya pecah santan)







Sumber foto: dokpri


Demikian tulisan saya kali ini. Semoga bermanfaat ya.


Salam,
Vivi
LinRaNa Mom



Saya mengetahui bahwa tulisan saya ini masih banyak kekurangannya, baik dalam segi penulisan maupun alur cerita.
Dengan segala kerendahan hati saya mengikutsertakannya dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh BLOGGER PEREMPUAN dan Walhi.
Terima kasih sudah membaca.



Sumber bacaan:
Link Nakita.grid.id
Link Palembang.tribunnews.com
Link id.Wikipedia.org

29 komentar:

  1. Makanan pavorit nih, bahkan dulu hanya di siram air panas trus cocol sambal hehe
    Jenis nya juga banyak loh.

    BalasHapus
  2. Banyaaak banget manfaat daun pakis ya Mbak. ALhamdulillah saya sudah pernah mencoba dan enak sekali.
    Saya tak menemukan menu ini di sini karena tidak populer dan kelihantannya pakisnya beda.

    BalasHapus
  3. Kalau di sulawesi barat namanya sayur paku. Enak banget. Hanya saja tidak semua tempat ada sayur paku. Di Jeneponto, kampung halamanku. Tergolong sulit menemukannya. Paling nemu kalau ke kota Makassar belinya. Padahal jarak jeneponto makassar jauh.

    BalasHapus
  4. Pakis ini sayuran paling enak ya mba, meskipun kadang sedikit rempong mencucinya. Hehehe. Bisa ditumis, digulai, direndang. Di daerah saya juga terkenal itu rendang pakis.

    BalasHapus
  5. Saya dulu pas masih tinggal di Makassar, sering makan sayur pakir, Mbak. Itu karena penjual sayur banyak yang jual. Apalagi penjual sayurnya naik sepeda dan langsung stop depan rumah hahaha. Nah, pas di sini belum pernah. nanti coba cari lagi. Tapi saya sudah sering melihat tanaman pakis ini tumbuh liar di hutan.

    BalasHapus
  6. Ini juga gulai favorit saya,enaknya emang digulai pedas pake santan. Di palembang satu ikat pakis biasa di jual antara 2500 - 4000 rupiah ,tergantung musim kata yang jual.

    BalasHapus
  7. Oo.. ternyata "mertua lewat gak nampak"
    Itu lagu Minang ya kak..
    Hahaha maafkan aku yang polos ini..


    Kak, Anyang pakis pun juaraaaaa
    Asalkan bukan awak yang masak..
    Hahaha

    Kalo di Melayu bubur pedas kawannya Anyang pakis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anyang pakis pun awak suka, buatan mamak awak,
      dan yang jualan pas ramadhan pun awak suka,

      Hapus
    2. Iya kak..
      Apalagi kalo buka puasa di mesjid raya.. OOO bubur pedas plus Anyang pakis udah jadi menu utama.

      Hapus
  8. Saya juga belum pernah makan pakis merah, Mbak..Kalau pakis hijau biasa aku tumis saja. Kalau ibuku disantan dan bumbu pedas...wah mantul rasanya

    BalasHapus
  9. Entah mengapa sampai sekarang saya gak bisa doyan makan ini sayur. Paling kalau ada hidangan sayur pakir, ngambilnya cuma secubit aja. Tapi tumbuhan ini memang unik. Sepintas dilihat hanya seperti rumput.

    BalasHapus
  10. Pakis ini diolah seperti resep bikin sayur daun singkong ya mba? Duh langsung kebayang ketupat sayur padang hehehe.

    BalasHapus
  11. Saya suka pakis yang gendut-gendut itu Mba, ditumis pakai terasi layaknya kangkung.
    Kadang juga ditambahin santan dikit jadinya kayak gule gitu tapi bumbu tumis terasi sih.
    Duh enaknyaaa, jadi pengen pulang ke rumah ortu deh :)

    BalasHapus
  12. Wah aku jadi keinget sama masakan ibuku mbak. Kalau ibuku dulu suka bikin pakis ditumis ma tempe dan udang trus dikasi santan gtu enak banget :D
    Sayangnya selama tinggal di Cilebut ini blm pernah nemu tukang sayur jualan sayuran pakis ini. Apamungkin kurang populer di sini atau saya mainnya kurang jauh kudu nyari di pasar gtu hehe. Ternyata tanaman liar yang bisa dimakan ya walau skrng jg dibudidayakan

    BalasHapus
  13. Kalau suamiku cabe hijau itu diganti cabe rawit Mom, makannya pun sampek tamboh² n keringatan hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang yaa Gulai Paku ini ngehits banget sama orang Sumatera terutama suku Minang, kemana-mana merantau pasti selalu ingat menu masakan lezat yang satu ini ya Mom

      Hapus
  14. Aku juga seneng banget kalo ibu masakin ini di rumah, enak itu, apalagi kalo ditumis, mantap dah, kaya manfaat dan antioksidan. Jadi harus menyayangi hutan nih, karena hutan baik banget mnyediakan sesuatu yang sangat menyehatkan

    BalasHapus
  15. Weeww.. makanan favoritku saat kecil nih..
    Mbah sering bikinin olahan pakis..
    Sekarang pakis jarag ditemui di kota..
    Baca tulisan ini jadi nostalgia masa kecil heheh

    BalasHapus
  16. saya baru tau masakan pakis ini wkt udah di bandung. digulai. duh enak banget. waktu di kampung ga kenal. padahal mestinya sih lebih gampang carinya

    BalasHapus
  17. Saya sering banget nih dimasakin sayur pakis sama ibu di rumah. Soalnya saya mah belum ngerti mengolah pakis, hahahah. Ngerti makannya doang.

    BalasHapus
  18. Ga pernah dengar aku tuh yg namanya daun pakis. Mungkin krna aku kurang suka sayuran ya, padahal sayuran bagus :(

    BalasHapus
  19. Dulu sebelum nikah suka banget sama pakis, udah punya anak gak berani lagi makan pakis kak, padahal suka bgt dulu huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. lho kenapa emangnya mba iid kalo udah punya anak gak makan pakis lagi?

      Hapus
  20. Selama ini taunya pakis jeleknya ajam penyebab Asam uratlah,apalah.. jadi sering takut makan Pakis padahal sukak kali gulai Pakis Dan anyang Pakis.

    BalasHapus
  21. Kalau pake santan juara nih kak. Btw aku aslinya kurang suka sayur, padahal manfaatnnya banyak ya

    BalasHapus
  22. Di sini banyak yang jual kk, soalnya orang minang nyari untuk dibuat lontong kuah pakis

    BalasHapus
  23. Gule pakis memang enak kak. Apalagi dibuat pedes pake cabe rawit. Makin mantap rasanya.

    BalasHapus
  24. Duh Gule Pakis, awak namboh namboh nasi kak kalau dah kenak. Gule Pakis ni, masyaAllah, apalagi kalau udah dipanasin, alamaaak

    BalasHapus
  25. Padahal dulu saya ditakut-takutin makan pakis. Ternyata manfaatnya banyak banget. Di rumah adanya pakis kembang.

    BalasHapus