Parenting Blogger Medan: Mengganti Kata "Gak Boleh" dengan Kata-kata Positif



Assalammualaikum wr wb,

Hai Parents, apa kabar?

Seringkah melarang anak dengan kata 'ga boleh"
Saya dulu termasuk yang sering menggunakan kata ini, sekarang pun masih ada keceplosan juga. hiks..


Kata 'ga boleh' ini termasuk kata negatif, yang dampaknya bisa membatasi perilaku anak dan juga menurunkan harga diri anak lho.. dan juga menghalangi perkembangan kemajuan kemandirian anak kita.

Anak-anak yang tumbuh dengan sering mendengar kata 'gak boleh', 'jangan', setiap harinya, besar kemungkinan menjadi orang yang berkecil hati dan pesimis di masa depan. Lingkup pergaulan dan aktivitasnya juga bisa jadi lebih sempit.

Tapi, don't worry be happy, kita bisa mengganti kata 'ga boleh' dengan ungkapan yang lebih positif.
Tapi kita harus konsisten dan tegas ngelakuinnya ya, biar anak kita punya fondasi kemampuan sosial yang kuat.

Pertama, kita ucapkan kata yang positif terlebih dahulu.

Arti yang tersirat tetap sama yaitu melarang. Tapi anak akan menangkap seolah-olah kita kasih dia izin, bukan merasa ditolak keinginannya.

Contoh: Anak pengen makan permen, tapi belom selesai makan.

Jangan katakan: GAK BOLEH, makan nasinya dulu.

Sebaiknya katakan: OK. Habisin dulu ya nasinya, baru makan permennya.


Kedua, mengajak anak melakukan aktivitas bersama-sama

Supaya anak bisa meredam ngotot dan keras kepalanya, dan juga gak merasa kita tolak mentah-mentah, atau merasa dilarang, kita tentuin aja 'batasan/area' perilakunya. Memberi si anak kebebasan penuh selama ia masih berada dalam 'area tersebut'.

Contoh: Kita udah telat nih mo kondangan, tapi anaknya maunya pake baju sendiri, gak mau dipakein.

Jangan katakan, udah gak ada waktu, lain kali aja kamu pake sendiri.

Sebaiknya katakan, kalo gitu kita pake sama-sama ya. mama yang pakein baju kamu, kamu yang pake kaos kakimu sendiri.


Ketiga, menawarkan jalan keluar

Langsung contoh aja ya; misalnya anak main lempar-lemparan bola di dalam rumah.

Jangan katakan, JANGAN lempar-lempar bola di dalam rumah!

Sebaiknya katakan, Gimana kalo kita main bola di luar aja?


Keempat, katakan dengan jelas perilaku sebaliknya yang ingin kita lihat.

Contoh: anak kita lari-lari di dalam rumah ataupun loncat-loncat di kasur.

Jangan katakan, JANGAN lari-lari! atau JANGAN lompat-lompat di atas kasur!

Sebaiknya katakan, jalan pelan-pelan ya... dan 'kasur itu tempat kita bobok, istirahat. kasur bukan tempat untuk lompat-lompat...


Kelima, jelaskan kenapa kita melarangnya.

Pasti ada suatu kondiri yang memang kita harus mengatakan 'tidak' pada si kecil. 
Tapi sebaiknya kita juga menjelaskan kenapa kita tidak membolehkan dia melakukannya. 
Jangan lupa, nada suara kita tetap tenang, tapi tegasnya tetep dipake ya parents, supaya anak kita tau bahwa perbuatannya itu tidak kita izinkan..
Ingat lho, tegas itu bukan bersuara keras ya...  (ngomong memang lebih mudah daripada praktek mak)

Contoh: Anak main lempar-lemparan pasir pas main ke pantai

Jangan katakan, JANGAN lempar pasirnya!

Sebaiknya katakan, kita pake pasirnya untuk bikin istana aja yuk. kalo pasirnya dilempar nanti pasirnya masuk ke mata. Matanya jadi sakit.


Pendisiplinan yang positif pun harus diimbangi dengan konsistensi dan ketegasan ya parents. 
Agar anak kita memiliki fondasi kemampuan sosial yang kuat untuk hidup dengan baik di masa depannya ketika dewasa.


Semoga bermanfaat

Salam




Sumber: Chai's Play App

2 komentar:

  1. ini pr awak kak.
    Sering keceplosan.

    Padahal anak2 dibilang jangan makin dibuat.
    Hihihi

    BalasHapus
  2. Baiklah... paham saya bagaimana nanti jadi om yang baik buat ponakan

    BalasHapus