Assalammualaikum wr wb
Halo parents, apa kabar?
Sebagai orangtua, pernah gak 'khilaf' melakukan hal-hal yang tidak semestinya kepada anak?
Saya pernah hiks... 'agak' sering hiks....
Banyak 'dosa' saya sama anak saya hiks..
Saya kadang buat janji yang gak saya tepati hiks,
memperlakukan anak sesuai mood hiks...
Saya tau, gaya pengasuhan saya ini jauh dari bijaksana hiks
Saya baca-baca di bacaan parenting, ada 10 hal yang jangan kita lakukan pada anak-anak kita.
Mau tau gak parents, apa-apa aja?
Mau tau aja, apa mau tau bangetz..?
Nah, yang pertama. membuat janji yang tidak ditepati.
Kalau kita sering php-in anak kita, dampaknya adalah anak kita tersayang akan kehilangan kepercayaan kepada kita. Dia akan secara tidak sadar nge-judge kita sebagai tukang boong.
Kedua, memberi hukuman fisik.
Amit-amit... seperti apapun bentuk pendisiplinan yang kita terapkan, gak boleh ada alasan untuk memberikan hukuman fisik pada anak kita ya parents.
Ketiga, memperlakukan anak sesuai mood kita.
Ini saya kadang lakukan hiks. Padahal kalau saya memperlakukan anak sesuai perasaan hati saya, anak-anak kebingungan dan kestabilan emosnya bisa terhambat.
Keempat, memaksakan kehendak kita.
Nah, jangan memaksakan kehendak kita ya parents. Karena Anak akan tumbuh menjadi orang yang percaya diri dan memiliki rasa tanggung jawab ketika ia dapat mengambil keputusannya sendiri atas prilakunya. Kita boleh memberikan dan berdiskusi akan pilihan-pilihan yang ada, dan juga memberitahunya konsekuensi-konsekuensi yang timbul akibat pilihan-pilihan tersebut. Tapi keputusan akhir sebaiknya tidak dipaksakan.
Kelima, menggunakan hadiah untuk segala hal.
Sebaiknya kita menebus rasa bersalah kita dengan permintaan maaf saja, bukan menggunakan hadiah materiil, hiks.
Keenam, meminta anak ini dan itu, sementara kita sendiri tidak melakukannya.
Kita yang harus terlebih dahulu menjadi contoh atas sosok yang kita ingin harapkan dari anak kita.
Ketujuh, terlalu sensitif menghadapi pandangan orang lain terhadap kita.
Mengasuh anak itu kewajiban kita, orang tuanya.
Kita jangan sampai merubah prinsip pengasuhan kita, gegara latah atau takut dihakimi oleh orang lain.
Contohnya, saya bertekad akan memasukkan anak-anak ke sekolah dasar di umur 7 tahun lebih kurang. Tetapi saya hampir merubah tekad ini, gegara sepupu-sepupunya sudah sekolah diusia 4 tahun dan sudah bisa membaca.
Untungnya saya segera tersadar. Dan kembali ke rencana semula.
Kedelapan, terlalu mengurusi semua yang dilakukan anak.
Terlalu protektif terhadap anak juga kurang baik, dia menjadi tidak mandiri. Biarlah ia mencoba hal-hal yang akan membuatnya lebih mandiri; makan sendiri, pakai baju sendiri, dan lainnya. Kalau memang kurang rapi, tinggal dibetul saja di finishing (kayak bangun rumah ya).
Kesembilan, membesar-besarkan kesalahan anak.
Terkadang hal ini terjadi juga pada saya hiks. Misalnya pas dia menumpahkan air. Padahal kan tinggal saya kasih lap aja, dan dia membersihkan tumpahan airnya. Tapi refleks aja gitu saya teriak. Saya sendiripun terkejut dengan teriakan saya.
Ajarkanlah anak-anaknya parents, memiliki kekuatan untuk bangun setelah gagal dan terjatuh.
Kesepuluh, jangan pelit mengekspresikan kasih sayang.
Semakin sering kita mengekpresikan kasih sayang kita, semakin bahagia juga buah hati kita.
Sebagai orangtua, ada kalanya kita 'khilaf' sehingga melakukan hal-hal yang tidak semestinya kepada anak kita; membuat janji yang tidak ditepati, memperlakukan anak sesuai mood, bahkan karena emosi malah memberikan hukuman secara fisik ke anak kita.
Marilah kita merenung kembali mengenai gaya pengasuhan kita secara bijaksana.
Jangan sampai buah hati kita tumbuh besar tanpa merasakan kasih sayang dari kita.
Sumber bacaan: Chai's Play
Terkadang sedih ya kalau selalu mood kita jadi ga enak deh
BalasHapusMbaak, jleb baca postingan ini. Saya pun sering khilaf, hiks. Semoga dengan menyadari, kita bisa terus mmperbaiki diri ya.
BalasHapusOo kalo awak jauh dari kata php kak.. yang paling sering khilaf ya kasih hukuman fisik. Itu biasanya terjadi kalo dilanda kelelahan. Mhhh jadi kambing hitam deh rasa lelah. Memang kalo udah lelah jadinya sering kelepasan ya kak.
BalasHapusTernyata jadi orang tua itu harus lebih banyak belajar lagi ya Mbak. Apalagi kan kalau anak itu mengalami trauma di masa kecilnya, bakalan berpengaruh dengan perkembangan psikisnya
BalasHapusMenjadi orang tua itu meman gperlu belajar banyak , apalagi utnuk seseorang yang tidak berpengalaman mengurus anak kecil sebelumnya... utnuk guru tk dan psikolog memang sudah curi waktu.. tapi mungkin belum semuanya dikuasai juga
BalasHapusMemaksakan kehendak, memperlakukan anak sesuai mood. Itu tuh emang susah banget kontrolnya. Sampai saat ini sebagai orangtua masihh belajar juga biar ngga kayak gitu
BalasHapusDan mirisnya kriteria diatas itu sudah pernah saya alami semua. Rasanya hmm nano, jadinya ketika dewasa prinsipnya......
BalasHapusSemuanya iya banget. Dari poin pertama tentang membuat janji yang cuma sekedar janji tanpa ditepati, mengiming iming anak, sampai poin terakhir tentang pelit mengekspresikan kasih sayang yang malah membuat jiwa mereka hangat dan tangguh.
BalasHapusSenang sekali bisa mampir ke tulisan ini.
Nah poin janji nih gampang diucapkan sulit ditepati buat kita para orang tua ya mbak karena nantinya akan ditiru sama anak...jadi sebisa mungkin hati-hati deh kalau mengucapkan suatu janji
BalasHapusJangan pelit mengekspresikan kasih sayang ini pesan yg bagus buat bapak-bapak. Kekeke. Kadang banyak bapak yang tetap jaim di depan anak. Duuuh, beruntunglah suami-suami yg punya selera humor tinggi, sehingga bisa jadi pelawak, srimulat di depan anak. Anak jadi gak merasa berjarak dari ayahnya.
BalasHapusNomor enam paling susah tuh. Jadi contoh terbaik untuk anak itu tidak mudah... Dan itu tidak bisa instan. Padahal rasul saja mendidik anaknya itu cukup dengan contoh dari orang tuanya...
BalasHapusini berlaku buat om dan tante paman bibi ke ponakan, juga abang kakak ke adik, ya.
BalasHapustertanda,
aku yang kapok dituduh ponakanku ngga bisa dipercaya dan ga bisa nepatin janji karena ngga jadi ngebeliin dia hotwheels (itu pun soalnya aku dilarang beli sama maknya 😭😭😭. parah label itu melekat di aku uda dua bulan ini)
Saya sering melihat banyak orang tua yang suka membesar-besarkan kesalahan anak. Padahal masih bisa dimaafkan ya tapi justru dibentak gitu. Beberapa kali mendengar tetangga yang melakukan seperti itu.
BalasHapusMudah2an ini menjadi praktek saat mengasuh oza ya, pelan2 belajar jd orgtua yg bener
BalasHapustulisannya bikin saya tertegun mba, ini jadi pengingat buat saya kelak kalau sudah punya anak untuk tidak melakukan hal-hal di atas, sangat bermanfaat mba
BalasHapusUntuk sebelum jauh hari menjadi orangtua, selain persiapan yg penting lainnya adalah sama2 sudah selesai dengan dirinya sendiri, jd hal2 yang d atas bisa diminimalisir, kdg tuh berasa ikut pedih kalau banyak anak yg patah hati krn orangtuanya
BalasHapusSetuju tuh mba, tapi ya, kadang heran deh orang kok suka banget yaa mengkritik orang tanpa dia tahu gmn or apa yang dialamin orang lain kok, who are they to judge kan, kita pastinya sudah punya pertimbangan sendiri kan ya utk gaya parenting yang kita terapkan
BalasHapusSetuju banget kak, pelajaran baru nih bagi saya agar kita tidak memaksakan pendapatnya kepada anak-anaknya ya
BalasHapusTerima kasih atas remindernya ya. Isi yang mba ulas kali ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita para orang tua dalam melakukan pengasuhan.
BalasHapusSaya juga menghindari banget itu ngasih hadiah karena dia berhasil atau amu melakukan sesuatu
BalasHapusSoalnya jadi keterusan dan emaknya bisa kebingungan
Aku trenyuh dengan statement terakhir BunVi.
BalasHapusJangan sampai anak tumbuh besar tanpa merasakan kasih sayang kita sebagai orangtua. Hiks
Awak juga sering kak...kadang setelahnya jadi menyesal pas dia bobo awak minta maaf atau pas lihat tingkah dia karena efek yang awak buat sebelumnya huhuhu
BalasHapusWaaaa peluk Mak Sisil..
HapusIya bener nih..
Awak pun selalunya menyesal dan akan ada ritual minta maaf dan peluk-pelukan sebelum bobo malam .
Hiks, aku masih sering nih kak. Kalau mood lagi jelek, bawaannya pengen marah-marah aja padahal kalau lagi waras apa yang dilakukan ank-anak itu sebenernya remeh banget buat kita marah-marah kepada mereka.
BalasHapusKalo saya seringkali kepancing kalo lagi hectic dan kecapean.
HapusJadi lupa rumusan dan teori yang dipelajari
Saya malah kena nih korban dari kasus yang kedelapan. Hasilnya, saya enggak bahagia. Hiks. Jadi pelajaran deh buat di masa depan tentang cara memperlakukan anak.
BalasHapus10 Jangan ini emang sering banget ya kak. Tanpa sadar maupun tidak sadar, dan kalau 10nya sampai terjadi ke seorang anak, ntahlah gak kebayang psikologisnya.
BalasHapusNoted. Semuanya itu bener bgt, kdang kita sebagai orang tua lupa pernah berbuat salah pada anak dan kita menyangkalnya
BalasHapusYa rabb... "jangan" yg no 2-5 dilakukan mamakku semualah Kak...acemana tuh yaa... insyaallah ke anak gak akan dilanjutkanlah... yg baik 2 dr pengasuhan ortu masih banyak kok hehehe. Nice share ^^
BalasHapus