Nah, kali ini saya kepo
de, buat nanya ke anak-anak apa mereka pernah sedih, karena keknya tiap saat
tiap waktu kok ya gembira aja keknya, tereak-tereak, emang sih kadang nangis
pas main, tapi cepat kali pada ketawa ketiwi lagi..
Jadi pas ada waktu luang
yang nyantai gitu, saya nanya ke mereka, berbagi cerita lah gitu, apa sih yang
bikin mereka sedih.
Dan ternyata, kalo
menilik ilmu parentingnya, saat anak mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan
perasaannya sendiri, sangat baik lho untuk mengurangi stress yang dirasakan
anak.
Dan hal ini cocok
diterapkan untuk anak usia 4 – 6 tahun, baik untuk area perkembangan emosi atau
sosial mereka juga.
Menurut chai’s play,
menanyakan bagaimana perasaan anak yang sebaiknya dilakukan saat semua rileks,
baik anak, ataupun ortunya, ini merupakan suatu permainan psikologis.
Chai’s play app juga
memberikan contoh-contoh pertanyaan dan tindakan yang bisa kita Tanya dan
lakukan ke anak. Kira-kira pertanyaan kek gini ni:
- Tanyakan hal-hal yang membuat anak sedih akhir-akhir ini.
- Kita dengerin de cerita yang disampaikan oleh anak, dan berikan respon bahwa kita memahami perasaannya dengan mengucapkan “ternyata saat itu abang merasa sedih ya?”
- Pas anak cerita tentang kesedihannya karena pernah dimarahi oleh kita, maka segeralah minta maaf “waktu itu mama marah karena gak ngerti perasaan kamu, maafin mama ya..”
- Dengarkan semua kesedihan yang dirasakan oleh anak dan peluklah anak dengan erat.
- Seringlah meluangkan waktu untuk berbagi perasaan atau menceritakan kisah-kisah yang sudah lalu sebelum waktu tidur anak. Cara ini bermanfaat untuk mengurangi stress anak.
Pernah kah saya
mempraktekkannya?
Pernah!
Prakteknya, kikira
percakapan kami begini:
“bang, baru-baru ini
abang pernah sedih?”
“pernah ma. Yang pas
kemaren sore mama marah gara-gara semua mainan berserakan, terus abang dimarahin karena gak disusun lagi. Abang udah susun lho mainannya, tapi adek yang bongkar lagi. Abang
nangis terus.. mama bilang jangan nangis, tapi abang nangis terus”
“jadi waktu itu abang
sedih ya? Nangisnya banyak ya?
mainannya keinjak mama, mainannya jadi rusak, trus mama juga jadi sakit kakinya, jadi
mama merasa sedih kenapa mainannya juga gak dijaga. Tapi gapapa kok. Mama juga mulai sekarang gak akan langsung marah sama abang kalau ada yang salah. Karena mama sayaaaangg kali sama abang.”
-----------------------------------
Begitu lah kikira isi
percakapan kami.
Kesimpulan saya sih, anak
yang selalu ceria pun pasti pernah merasa sedih dan memiliki kenangan yang
membuatnya menangis.
Daripada pikiran kek gitu
hanya disimpan aja, kan lebih baik sesekali luangkan waktu bersama untuk
berbagi.
Sama seperti kita orang
dewasa, setelah mengungkapkan isi hatinya, anak akan lega, doa kita anak tumbuh jadi anak
yang lebih ceria dan sehat, Aaamiiin Ya Allah….
seperti biasa, sumber tulisan saya adalah Chai's play app
Mungkin yang bikin mereka gak terima, jika kesalahan ditimpa kepada mereka padahal mereka merasa bukan yang melakukan kesalahan
BalasHapusgak hanya anak kecil bang day, orang dewasa juga pasti gak terima kan ya klo disalah2ain padahal bukan kesalahannya..
Hapuswong kalo kesalahannya aja, kadang suka gak terima, apalagi gak salah.... hehehehe
Eh iya. Setuju mba hehehe
HapusBetul³ sbg ibunya insyaallah kita lbh empati n lgsg klik kl liat raut muka anak berubah murung ya Mom
BalasHapusIya mom
BalasHapusSetiap manusia (termasuk anak) tentulah pernah merasakan sedih yhaaa
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Makasih tulisannya mba, jadi pengen praktek nanya ke si kakak deh.
BalasHapusSaya dulu sering komunikasi kayak gini, sejak adiknya lahir kami udah jarang bisa komunikasi dari hati ke hati.
Kasian anak saya, mungkin dia sedih dan saya nggak tahu huhuhu
Awak sering tuh kak nanya ke anaknya kalo abis dimarahin. Trus janjian kita gak buat lagi, hihi ttapi kadang anak-anak cuma inget janji sesekali. Abis tu buat lagi.
BalasHapusEmak pun kadang khilaf kan ya..
gak pengen marah-marah tapi kadang ada yang bikin kecetus gitu aja..
Iyaaa setiap orang pasti Donk ya pernah sedih namanya juga emosi..pasti pernah sedih dan marah...itu yang membuat kita untuk tetap bersabar
BalasHapusMenanyakan perasaan anak sangat sangat penting. Turut merasakan kesedihan dan kekecewaan juga penting karena melatih empati dan anak jd terbuka untuk bercerita
BalasHapusNoted.
BalasHapusSaat jadi ibu nanti
Tapi aku suka iseng sih nanyain ponakan kalau abis diomelin maminya.
Dan ya bocah nya bilang kesal dan sedih
Huhuhu
uwwwuuuw, aku jadi gemes sama si abang
BalasHapusmemang perlu banget ya, ngobrol sama anak, curhat2an, supaya dia mampu menyampaikan perasaannya. supaya dia tahu juga, kemana tempat curhat yang tepat: ibu
Benar sekali, Mbak Vivi. Jadi apa-apa bagusnya dibicarakan saat sedang santai, rileks. Termasuk pada anak-anaknya. Jadi apa yang ingin dibicarakan masuk ke mereka. Kalau misalnya anak-anak lagi capek pulang sekolah, lalu dinasihati ini itu, ditanyain ini itu, mereka makin manyun hahaha.
BalasHapusDan mengenali anak memang harus dilakukan orang tua. karena karakter anak kan beda-beda. Ada anak yang dinasihati, dikira dimarahi, akhirnya dipendam. Ada anak yang dinasihati, langsung menerima.
Anak-anak juga merasakan kesedihan yg patut untuk kita pedulikan ya bun. Walau dia masih kecil tapi perasaan dia tak boleh diabaikan
BalasHapusDi IG juga ada ya Chai's Play, memang bagus banget rupanya...masukan banget buat emakemak kayak saya
BalasHapusSaya pernah nih ngobrol semacam itu beberapa waktu lalu ke anak sulung usia 6 tahun. akhirnya dia bercerita donk apa dan kenapa dia sedih. Dan akhirnya sampai sekarang setiap dia sedih atau kesel atau marah sama temen maupun ke oranghtuanya dia akan selalu bilang
BalasHapusDuh jadi inget ponakanku hiks. Ternyata mereka ini adalah manusia kecil, yang punya perasaaan juga ya. Bedanya mungkin mereja bingung menyampaikannya. Kita sebagai orang yg lebih tua, harus membantu mereka mengeluarkan emosi2nya secara tepat.
BalasHapusSebenarnya untuk anak-anak dan dewasa itu sama aja ya mb. Karena ya pernah sedih juga dan kalau udah curhat atau ngobrol pasti lega juga. Semoga anak2 kita tumbuh kuat ya
BalasHapusYa mbak dan paling jengkelin kalau yg bikin sedih anak adalah kita ya, emaknya. Kdng suka khilaf marahin dll. Semoga kita gak sering2 bikin anak sedih dan lbh mau mendengar apa kata analk. Tengkyu sharingnya😊
BalasHapusSelalu amazing sama Bunda yg terus belajar utk menajdi bunda yg istimewa bg anak2nya
BalasHapusBahkan org dewasa pun saat tertawaa pun kadang dia juga punya situasi menyembunyikan sikap sedihnya ya.
BalasHapusTapi, dg menceritakan hal2 yg membuat sedih emang bikin plong, mbak hhehee
jangankan anak usia segitu mbak, saya aja kadang butuh banget perhatian orang tua nanyain psikis saya gitu, hahahaha karena stres mulu bawaannya, pengin ada yang perhatiin :v
BalasHapusPerlu dipraktikkan ini,, agar anak terbiasa berpendapat dan mengungkapkan isi hati..mksh artikelnya
BalasHapusanak saya termasuk anak yang reaktif
BalasHapusklu dia sedih dan marah pasti bilang pas moment itu
jadi dia ga nahan
biasanya saya biarkan dulu dia menormalkan emosiny
setelah itu baru minta maaf dan dia kembali ceria
tidak banyak yang melakukan cara itu, terutama mengkomunikasikan alasan ia bermuram durja. Kebanyakan dari para orangtua terutama bapak lebih tidak terlalu peduli dengan hal itu...
BalasHapusBiasanya Cara ku untuk bertanya kepada anak ku apa yang terjadi pada saat waktu sebelum tidur, kami saling curhat apa yang terjadi saat hari itu dan alhamdulillah dia terbuka apa yang terjadi dan itu membuat bonding ku makin kuat
BalasHapusSetiap orang pasti pernah sedih.
BalasHapusKesedihan itu sangat wajar dialami.
Begitu juga jika kita menangis.
Hal itu sangat manusiawi.
Hanya saja jangan terlalu berlarut*