Kali ini saya ingin membahas
mengenai zero
waste, dan go green. Karena
saya termasuk salah satu pendukung gerakan zero waste and go green ini.
Tahukah teman-teman, dengan zero waste lifestyle ini,
kita selangkah mundur dari global warming, asikkan..?
Tapi…. Pertama-tama, kita
cerita-cerita dulu yuk, apa sih yang
dimaksudkan dengan zero waste and go
green ini.
Menurut sumber kaskus Zero
Waste adalah filosofi yang mendorong kita untuk menata ulang sumber daya
kehidupan sehingga semua produk dapat digunakan kembali.
Satu lagi pengertian zero waste
menurut Pacific Garden dalam websitenya
pacific garden adalah gaya hidup mengurangi penggunaan sekali pakai, yang berujung pada sampah
yang sangat minim hingga nihil.
Memang susah untuk mengurangi
sampah saat kita hidup di era yang serba praktis dan terbiasa dimanja dengan
barang-barang sekali pakai, tapi bukan berarti zero waste lifestyle mustahil
untuk kita terapkan.
Nah, klo go green apa ya maksudnya?
Dicopy paste dari website
pengertian go green Go Green itu merupakan propaganda yang biasa digunakan dalam kampanye peduli
lingkungan, atau bisa juga dikatakan sebagai gerakan 'back to basic' kesadaran
lingkungan. Porpaganda ini tujuannya macam-macam, termasuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap lingkungan.
Jadi kesimpulan yang saya buat, Zero Waste and Go Green adalah suatu filosofi yang mendorong terciptanya gaya
hidup untuk meminimalisasi sampah (kalau bisa nihil sampah) yang salah satu
caranya adalah menggunakan semua produk yang dapat digunakan kembali (re-use), sehingga
bisa berdampak baik pada lingkungan di sekitar kita (minimalisasi sampah)
Mengapa saya ikut mendukung Zero
Waste Lifestyle ?
Awalnya sederhana saja, karena sampah rumah tangga
di rumah sendiri, terutama sampah plastik, memang selalu buanyakkk banget
setiap harinya. Dan saya juga sering liat banyak TPS (tempat pembuangan sampah)
yang paling banyak itu ya sampah plastik. Sehingga mulai terpikir untuk
mengurangi sampah terutama dari rumah sendiri dulu aja.
Apa aja sih yang udah dilakuin
untuk ngedukung Zero Waste and Go Green ini?
Saya dan keluarga mulai ikut
gerakan zero waste setahun belakangan ini. Hal-hal yang sudah
saya terapkan itu antara lain:
Mengurangi
penggunaan botol dan drink cup sekali pakai. Kami membiasakan
diri membawa sendiri botol minuman alias tumbler. Tidak sulit untuk
membiasakan anak-anak untuk membawa tumbler sendiri. Tumbler sekarang kan
cantik-cantik dan lucu-lucu. Sehingga anak-anak pun semangat bawa minuman pake
tumbler sendiri.
Alhamdulillah komunitas parenting
yang saya ikuti pun selalu mengingatkan membawa wadah sendiri apabila kami
berkegiatan.
Di Amerika, banyak disediakan
kran-kran air yang airnya dapat langsung diminum. Sehingga kalo kehabisan minum
di jalan, bisa diisi ulang botol minumnya. Moga-moga di Indonesia bisa juga
punya kran air yang airnya bisa langsung minum ya. Lumayan hemat hehehe eh tapi
di bandara kuala namu kalo ndak salah ada lho, dan di masjid Agung Medan
sebelum mereka renovasi juga ada.
Mengurangi jajan
makanan-makanan di luar rumah. Tau kan, kalo kita pesan makanan by delivery, makanan itu kebanyakan dibungkus dengan wadah plastik. Sendok
garpunya dari plastik, dapat serbet sekali pakai, tempat sambelnya juga dari
plastik kecil. Jadinya ya saya lebih suka masak sendiri makanan-makanan untuk
keluarga. Kalaupun harus membeli di luar pas males masak, ya ndak pake delivery
servicenya, datang langsung ke tempat jualannya bawa wadah sendiri.
Saya pernah nonton salah satu drama
korea, di mana tokoh utama adalah seorang barista alias
peracik kopi. Beliau berjualan minuman kopi tapi tidak menyediakan wadahnya.
Jadi kalo mau beli kopi di cafenya harus bawa wadah kopi sendiri. Sampai
segitunya kampanye zero waste di negara lain ya, bahkan sampai
di drama televisi pun disuarakan.
Belanja ala zero
waste. Saya bawa kantong belanjaan sendiri alias eco bag,
baik itu ke pasar atau pun belanja ke supermarket. Saya bawa tempat ikan
sendiri. Kantong-kantong kecil dari kain yang biasanya saya dapat dari souvenir
kondangan untuk tempat-tempat bawang, cabe. Wadah bekas eskrim, wadah bekas salad,
pun saya pakai untuk tempat-tempat bumbu kalau ke pasar. Tapi saya sendiri juga
masih sering lupa kalo saya itu bawa wadah sendiri. Gak jarang
saya lupa kasih wadah ikan saya ke penjualnya, saya bawa ikan yang sudah
dibungkus plastik, wadahnya malah bersih. Juga ketika belanja bulanan ke
supermarket atau minimarket. Saya lupa kasi eco bag saya ke
kasirnya.
Dan satu yang saya blom bisa lepas.
Yaitu, pemakaian popok sekali pakai pada anak batita saya… (hiks)
Inovasi-inovasi dalam rangka
pengurangan sampah sekali pakai juga sangat unik. Sekarang ini mulai
banyak dijual barang-barang alternative, contohnya eco bag tadi, udah banyak
yang jual dalam segala ukuran untuk disesuaikan dengan segala jenis belanjaan.
Ada kain katun pengganti kapas penghapus make up, sedotan aluminium yang bisa
dipakai berkali-kali lengkap dengan alat untuk membersihkannya. Pisau cukur yang terbuat dari metal seluruhnya yang juga dapat didaur ulang. Dengan begitu sudah membantu penggunaan alat cukup yang terbuat dari plastik.
Gimana... mudah kan? ayo mulai dari sekarang perlahan-lahan saja kita ikut zero waste lifestyle. Kan Kasian alam kita, mereka udah ngasih kita kehidupan, masa kita gak mau nolongin alam kita?
Yuk, agan/sista terapkan Zero Waste mulai sekarang!
Medan, 13 Januari 2019
Wah saya suka campaignya. Saya juga pendukung go green. Mari sama2 slamatkan bumi untuk masa depan
ReplyDeletefighting !!!
DeleteSelain di Mesjid Agung, juga disediakan kran air minum di PDAM Tirtanadi di jl SM Raja, juga ada di Mesjid di depan MAN Pancing, airnya bening 😂
ReplyDeleteWahh aku dari pertama Kali ngekost uda ngebiasain diri buat misahin sampah jadi 3 bagian. Semenjak ada stainless straw aku juga uda gamake sedotan plastik. Aku suka champaign nya semoga Makin banyak pendukung zero waste
ReplyDeleteSenangnya...
Deleteduh..duh.. salah satu PR yang belum kami kerjakan nih. zero waste.. hiks
ReplyDeletePelan pelan saja makk...
DeleteAlhamdulilahh 2 dari 3 cara mengurangi sampah plastik diatas sudah saya lakukan terlebih saya masih volunteer di Greenpeace hahaha
ReplyDelete😍😇
Deleteyang bikin miris ya ketika belanja di minimarket dan melihat ada buah pisang di bungkus sama plastik. Disitu saya merasa kasihan sama Tuhan, kulit pelindung buahnya gak dipercaya sama makhluk ciptaanya sendiri.
ReplyDeleteMgkn takut dicowel calon pembeli..
DeleteHmmm berarti penjual curigation sama calon pembeli? 😓
Good kak. Gacil masih males ribet jadi pengen instan aja. Kalau kemana2 mau beli di supermarket ya masih pakai plastik. Ntar di coba deh hidup zero waste go green
ReplyDeletekita sama sama tau kalau pembungkus plastik itu selain untuk mempermudah pembeli ini juga sebagai branding perusahaan itu sendiri. setelah baca ini jadi harus berpikir gimana cara branding tanpa sampah
ReplyDeletedi luar negeri, mereka pake kantong kertas. tapi ya itu belanjaannya jadi ga ditenteng, tapi digendong
Deletesaya pndukung gofreen dan zero waste tp dari sikap belom berubah..masik.nerima plastik.bungkusan ikan klo.dipajak..huhu
ReplyDeleteini perlu di praktekkan sebab kota medan baru-baru akhir ini di rilis sebagai kota terkotor nomor 5
ReplyDeletebukan terkotor nomer satu ya?
Delete